-->

Dispendasbud Siapkan Lahan Untuk Bangun Museum

Dominggus Kapiyau, S.Sos, M.Si- SAPA ACIK
SAPA (TIMIKA) – Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Dispendasbud) Kabupaten Mimika telah menyiapkan lahan, seluas kurang lebih satu setengah hektar untuk membangun museum. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Kabupaten Mimika Dominggus Kapiyau, S.Sos, M.Si,. ketika ditemui Salam Papua diruang kerjanya Jumat (20/5). 

Ia mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan pembebasan lahan bersama Kepala bagian (Kabag) Pertanahan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Mimika. Dimana lagan yang sudah dibebaskan berada di jalan poros Kampung Limau Asri (SP 5). 

“Kami sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan Museum. Untuk pembangunannya nanti kami akan sesuaikan dengan kemampuan dana yang sekarang ada,”katanya. 

Ia menambahkan, terkait dengan akan dibangunnya Museum, maka pihaknya telah mengajukan anggaran dana sebesar Lima Milyar, namun yang telah dicairkan hanya Lima Ratus Juta. Mengingat dana yang dicairkan hanya Lima ratus Juta, maka pihaknya hanya bisa menganggarkan untuk penimbunan lahan serta membangun fundasi dan yang lainnya yang bisa dijangkau dengan dana tersebut. 

“ Kami mengajukan permohonan dana Lima Milyar, tetapi yang sudah dicair cuma Lima ratus juta, sehingga kami hanya bisa kondisikan dengan dana yang ada,” tuturnya. 

Kata dia, dalam memulai pembangunan Museum, pihaknya telah memiliki konsep awal, yakni penimbunan lahan serta pembangunan fundasi. Sedangkan untuk konsep bangunannya, pihaknya pun telah memiliki gambaran model yakni, akan berbentuk unsure motif bangunan dari dua suku yang ada di Mimika, yaitu Amungme dan Kamoro (Amor).

“ Dampak positif dengan dibangunnya Museum tersebut, Yakni akan membawa dampak positif bagi generasi muda Mimika, dan meminculkan kembali nilai kebudayaan yang dinilai hampir punah,”ujarnya. 

Dominggus menerangkan, bahwa dengan adanya Museum, maka semua peninggalan- peninggalan sejarah bisa dikumpulkan menjadi satu, serta dipajang untuk diperlihatkan kepada anak-anak Mimika sehingga mereka tidak buta dengan ilmu sejarah, kususnya budaya Amor. Dengan begitu anak-anak akan mengetahui dan mengenal apa arti dari lukisan, serta pahatan dari suku Kamoro atau hasil karyha budaya yang lainnya. 

Selain itu juga, kata Dominggu dalam museum tersebut bisa dipergunakan untuk pentas seni budaya serta menyalurkan bakat seni dari generasi muda Mimika. Tentunya ini juga salah satu langkah untuk menjadikan Mimika lebih dikenal di mata dunia. Karena semua benda bersejarah yang ada di tanah Amor ini, bisa disatukan, serta dipamerkan di Museum. Terkait hal tersebut, kata dia, maka pihaknya akan tetap membutuhkan dukungan dari pemerintah serta Dinas pariwisata dalam mengexplor keberadaan Museum ini nanti. 

“Kemudian generasi muda Amor juga tidak hanya dengar cerita, tetapi bisa melihat langsung segala hasil karya seni dari budaya mereka sendiri. Kemudian ini salah satu cara untuk menarik perhatian wisata asing, sehingga mereka juga bisa membawa nama Mimika ke Negara mereka,”Ujarnya (Cr1)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel