Wabup Minta Program Harus Nyambung
pada tanggal
Saturday, April 2, 2016
![]() |
Kegiatan pembahasan dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten Mimika / SAPA ERVI |
SAPA (TIMIKA) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika menggelar kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten Mimika, untuk membahas program ditahun 2017.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang,SE.M.Si di Graha Eme Neme Yauware pada Jumat (1/4) ini diharapkan dapat mengakomodir semua program lanjutan yang diusulkan tiap SKPD.
“Musrenbang seperti ini penting, sehingga pimpinan SKPD harus mengetahui apa yang diprogram. Jangan hanya bendahara dan kasubag yang mengetahui programnya, sementara kepala SKPD tidak hadir,” kata Bassang.
Ia meminta agar para Kepala SKPD memahami susunan program sesuai pada visi dan misi bupati. Karena faktor keberhasilannya mengacu pada apa yang diprogramkan oleh bupati.
“Kita harus membangun kesepahaman yang sama, karena pengambil keputusan ditangan bupati. Tidak boleh ada program yang ditempel-tempel, sebab nantinya masalah itu dan ditelusuri oleh bupati,”tutur Bassang.
Ia meminta tanggung jawab operasional para pimpinan SKPD agar maksimal dalam pelayanannya. Sebab program yang dibahas merupakan kebutuhan masyarakat yang mendesak yang harus dilayani dengan baik.
“Kita bicara untuk program tahun 2017 yang harus nyambung dengan tahun-tahun lalu. Jangan kerja setengah-setengah, karena tidak ada hasilnya,” ungkap Bassang. (Ervi Ruban)
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang,SE.M.Si di Graha Eme Neme Yauware pada Jumat (1/4) ini diharapkan dapat mengakomodir semua program lanjutan yang diusulkan tiap SKPD.
“Musrenbang seperti ini penting, sehingga pimpinan SKPD harus mengetahui apa yang diprogram. Jangan hanya bendahara dan kasubag yang mengetahui programnya, sementara kepala SKPD tidak hadir,” kata Bassang.
Ia meminta agar para Kepala SKPD memahami susunan program sesuai pada visi dan misi bupati. Karena faktor keberhasilannya mengacu pada apa yang diprogramkan oleh bupati.
“Kita harus membangun kesepahaman yang sama, karena pengambil keputusan ditangan bupati. Tidak boleh ada program yang ditempel-tempel, sebab nantinya masalah itu dan ditelusuri oleh bupati,”tutur Bassang.
Ia meminta tanggung jawab operasional para pimpinan SKPD agar maksimal dalam pelayanannya. Sebab program yang dibahas merupakan kebutuhan masyarakat yang mendesak yang harus dilayani dengan baik.
“Kita bicara untuk program tahun 2017 yang harus nyambung dengan tahun-tahun lalu. Jangan kerja setengah-setengah, karena tidak ada hasilnya,” ungkap Bassang. (Ervi Ruban)