PLN Pusat Teliti Pembangunan PLTMG dan PLTU
pada tanggal
Friday, April 22, 2016

Manager PLN Area Timika, Salmon Kareth,ST.MM yang ditemui Salam Papua di ruang kerjanya, Kamis (21/4) mengatakan, beberapa waktu lalu tim PLN dari pusat sudah melakukan pendataan atau survey area pembangunan PLTMG dan PLTU yang direncanakan di wilayah Poumako. Dimana tim sudah mengambil data, mulai dari lokasi, kedalaman air, dan kekuatan tanah. Ini dilakukan, karena kondisi mesin bergetar terus. Sehingga tidak boleh terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi perlu diteliti, sehingga dari sisi teknisnya betul-betul diteliti sebelum dilakukan tahap pembangunan.
“Selain disurvey tanah, tim juga meneliti kedalaman sungai. Apakah bisa atau tidak, untuk dimasuki kapal yang berkapasitas sekitar 10 ton ke atas. Semua unsur harus sesuai ketentuan yang ditentukan, karena selain untuk kapal masuk berlabuh, juga untuk pergerakan disekitar area sungai tersebut,”kata Salmon Kareth saat ditemui Salam Papua di ruang kerjanya, Kamis (21/4).
Kata dia, Tim dari pusat yang didampingi daerah telah melakukan survey di daerah pembangunan PLTMG dan PLTU. Dimana pembangunan PLTMG dan PLTU akan dibangun di area seluas empat hektar di area Poumako. Tepatnya samping Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) dan pelabuhan Mitro Dan kemungkinan pelaksanaan pembangunan dua pembangkit listrik tersebut dilakukan pada 2017 nanti.
“ Hasil survey nanti dipresentasikan, apakah lokasi tersebut layak atau tidak. Tapi intinya pembangunan PLTMG dan PLTU harus ada, karena membantu kebutuhan listrik di Mimika,”jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang ada, dalam dua sampai tiga tahun kedepan, sudah tidak mampu untuk melayani kelistrikan di daerah Timika. Karenanya pemerintah menseriusi pembangunan PLTMG dan PLTU ini, agar bisa memberikan pelayanan kelistrikan kepada masyarakat. Apalagi sekarang PLN Timika statusnya sudah area yang membawahi tiga kabupaten, yakni kabupaten, yakni Mimika, Nduga, dan Asmat. Sehingga pembangunan PLTMG dan PLTU sangat diperlukan.
“ Pembangunan dua pembangkit ini sangat diperlukan, karena akan melayani seluruh Kabupaten Mimika dan area sekitarnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, PTLMG yang akan dibangun memiliki kapasitas 50 Megawatt (Mw). Namun pembangunannya dilakukan secara bertahap, dimana tahap pertama 10 Mw dan selanjutnya akan ditambah lagi 10 Mw sampai mencapai 50 Megawatt.
“ Pekerjaan pembangunan pembangkit listrik ini butuh waktu yang lama, mulai dari penimbunan, pembuatan jalan sampai ke pembangunan kontruksi. Sehingga kurang lebih membutuhkan waktu 3-4 tahun,”terangnya.
Ia menambahkan, pembangunan PLTMG dan PTLU tidak bisa terpisahkan. Sehingga pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika. Dimana Pemkab Mimika sangat mendukung terhadap pembangunan ini. Ini karena selain pembangunan bangunan induk, juga harus dibangun pusat transmisi yang menyalurkan listrik dari induk ke kota.
“ Untuk transmisi ini nanti memiliki kapasitas 50-70 Kilovolt (KV). Yang nantinya mengaliri listrik dari induk ke rumah-rumah,”ungkapnya. (Ervi Ruban)