-->

Perayaan HUT Gereja Kingmi ke-54 di Mimika

SAPA (TIMIKA) –  menjalani era yang semakin sarat dan kompleks dengan tantangannya, Wakil Bupati (Wabup) Mimika, Yohanis Bassang, SE., M.Si mengajak Warga Gereja Tuhan untuk terus berkarya dalam bentuk apapun dengan tidak memandang dari gereja manapun itu. Itulah yang terlebih penting untuk menjalankan organisasi yang berawal dari Kristus Yesus dan itu harus dilakukan oleh semua gereja Tuhan di muka bumi.

“Tidak pandang dari gereja manapun, yang penting, dia bisa menjalankan organisasi Kristus,” ujar Wabup Bassang dalam sambutannya pada ibadah syukur peringatan dan perayaan hari Ulang Tahun (HUT) Gereja Kingmi ke-54, Rabu (6/4).

Banyak umat Tuhan yang tiap minggu ke Gereja, lanjut Wabup Bassang, namun tidak mengamalkan kasih yang dimilikinya kepada sesama. Padahal, itu perlu dilakukan dalam bentuk tindakan, bahwa umat Tuhan yang ada diatas tanah ini merupakan umat kepunyaan Tuhan yang harus dilayani dan melayani tanpa memandang latar belakang gereja.

Lanjut Bassang, gereja bukan hanya melambangkan Kristiani. Gereja juga harus berada didalam hati masing-masing pribadi, karena kenyataan yang terjadi justru banyak orang yang sering memuji Tuhan tetapi tidak melihat sesama mereka. Sehingga kasih Agape itu perlu terus direfleksikan bersama oleh setiap warga gereja.

Peringatan dan perayaan yang diawali ibadah syukur HUT Gereja Kingmi di Tanah Papua yang ke-54 itupun, diwarnai pemotongan kue, penyampaian pesan kesan serta ramah tamah bersama di Gedung Graha Eme Neme Yauware, dihadiri segenap warga Jemaat Kingmi se-Klasis Mimika.

Selain Wakil Bupati (Wabup) Yohanis Bassang, hadir pula dalam peringatan dan perayaan HUT itu, Ketua Sinode Kingmi Papua yang diwakili oleh Wakil Ketua (Waket) I, Elison Wenda, S.Th. Terlihat juga Ketua Klasis Kingmi Mimika, Pendeta Isak Onawame S,Th, Bupati Paniai selaku Ketua Asosiasi Mepago, Hengki Kayame, SH., MH. Termasuk Ketua Panitia, Antonius N Alom bersama Muspida Mimika, serta Jemaat Kingmi se-Klasis Mimika.

Dalam refleksi peringatan GUT itu, dipesankan Pendeta Elison Wenda bahwa, sesuai dengan tema yang diusung untuk memperingati HUT Kingmi. Para Pendeta dan Warga Jemaat Kingmi di Mimika diajak untuk bisa mewujudkan pelayanan menuju seabad pelayanan Kingmi di Tanah Papua, sehingga benar-benar menjadi semangat untuk melaksanakan pelayanan gereja.

“Dengan bertambahnya setahun menjadi 54 tahun ini, kiranya kita lebih meningkatkan pelayanan kepada umat di tengah-tengah dunia sesuai dengan amanat yang disampaikan Tuhan kepada para murid-NYA dan pada kita saat ini,” ujar Pendeta Elison Wenda.

Refleksi itu pun ditegaskan Ketua Klasis Mimika, Henok Nawipa S, Th dalam sambutannya, agar setiap warga Jemaat Kingmi di Mimika harus mengucap syukur atas tanah yang telah diberikan Tuhan untuk umat-NYA. Di atas tanah ini banyak terjadi gejolak yang membuat umat Tuhan menjadi kuatir dan bimbang.
Namun dengan begitu, Kingmi diperhadapkan dengan tantangan untuk lebih bersemangat lagi dalam melanjutkan terus pelayanan Injil Tuhan. Terlebih saat ini dengan momentum peringatan hari lahirnya Gereja Kingmi di Tanah Papua ini.

“Mengucap syukurlah atas tanah ini yang sering bergejolak, membuat kita semua semkain memiliki semangat juang. Terutama dengan peringatan lahirnya Gereja Kingmi,” ujar Henok Nawipa. 

Sementara Bupati Hengki Kayame lebih mengingatkan kembali, soal sudah disepakatinya bersama upaya pemberantasan minuman keras (miras) di Tanah Papua ini beberapa waktu lalu oleh Pemerintah Provinsi Papua, yang dituangkan ke dalam Pakta Integritas. Miras dinilai merupakan awal dari timbulnya beragam permasalahan yang terjadi, hingga merenggut banyak nyawa di Tanah Papua ini.

Karenanya, sebagai tokoh Agama dan pemerintah, dirinya mengajak semua warga untuk bagaimana caranya agar bisa terus bertindak menyelamatkan umat Tuhan yang selama ini masih berada atau terbelenggu dalam miras. Tokoh gereja dan umat Tuhan harus melihat hal tersebut, untuk bersama-sama dengan pemerintah memberantas miras dari Papua.

“Telah disepakati bersama bahwa miras itu harus dihentikan. Gara-gara miras ini, kita kena HIV dan sebagainya. Jadi, bagaimana caranya kita selamatkan umat yang ada ini, karena didalam Tuhan kita ini satu keluarga. Pemerintah sudah ambil sikap, jadi kita sebagai Tokoh Agama dan pemuda juga harus melihat itu,” harapnya. (Ricky Lodar).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel