-->

Penyebab Gejolak Sepakbola Akibat Dendam Lama LPI vs ISL

SAPA (JAYAPURA) - Exco Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Berto Rouw menyatakan, kisruh sepakbola Indonesia antar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) merupakan dendam lama Liga Primer Indonesia (LPI) vs Indonesia Super League (ISL).

Kata anggota Fraksi Gerindra DPR RI asal Papua itu, kisruh itu seakan-akan antar pemerintah, dalam hal ini Menpora dengan para pengurus PSSI. Namun harus dilihat orang-orang yang ada dibelakang pemerintah. Dalam jajaran kepengurusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) kata dia, dihuni oleh orang-orang LPI.

"Saya ingatkan kepada klub jangan terbawa jerat ini. Lihat dibelakang itu. Siapa mereka. Pemerintah ini hanya dipakai. Semua sudah terang kelihatan. Bagaimana di dalam BOPI. Bagaimana tim transisi membuat pernyataan agar semua klub bermain tanpa ada kasta," kata Berto Rouw di Jayapura, akhir pekan kemarin.

Menurutnya, beberapa tahun lalu, ia bersama sejumlah pengurus PSSI kini, termasuk Ketua Umum PSSI, La Nyala Mattaliti berupaya melakukan perlawanan. Akhirnya, kompetisi yang sempat terbelah dua, LPI dan ISL bisa disatukan kembali.

"Dulu kami berempat termasuk Pak La Nyala bersama klub-klub menghadapi gerombolannya LPI. Kami habisi mereka. Sekarang klub-klub tak sadar mau dimasukkan lagi kedalam gerombolan itu," ucapnya.

Ia menduga, kasus korupsi yang kini disangkakan kepada La Nyala juga ada usur politiknya. Meski La Nyala dua kali menang dalam pra peradilan, namun kejaksaan ngotot agar yang bersangkutan bisa dipejarakan. Jika La Nyala tak masuk penjara, tak mungkin PSSI bisa direbut.

"Intinya ada di La Nyala karena FIFA cuma pegang kendali dengan PSSI. Mereka mau bagaimana Ketua Umum PSSI masuk penjara. Begitu Ketua Umum PSSI masuk penjara, mereka akan mempengaruhi klub-klub dan sebagainya," katanya.

Menurutnya, ia dan La Nyala cs menentang kelompok LPI, FIFA tak bisa menghentikan kedua kubu. FIFA melegalkan kubunya. Tapi FIFA juga tak bisa menepis kubu LPI karena ketua umum ada di pihak kelompok tersebut ketika itu.

"Begitu posisi Ketua Umum jatuh ke tangan kami, FIFA mempersilahkan. Ketua umum yang diperlukan. Hanya saja, pemerintah selalu pakai kekuasaan," imbuhnya.

Terpisah, media officer Persipura, Bento Madubun mengatakan, pertemuan antara Presiden RI bersama dengan GTS selaku operator ISC, perwakilan klub ISL, Divisi Utama dan  Asprov PSSI yang digelar di Istana Presiden beberapa waktu lalu membahas masalah Indonesia Super Competition (ISC) dan beberapa hal lainnya, Presiden Jokowi memastikan kisruh sepakbola Indonesia akan segera berakhir sebelum Kongres FIFA, Mei 2016 mendatang.

“Ini yang menjadi penting bagi sepakbola Indonesia kedepannya. Kita semua harus mendukungnya,” kata Bento.

Menurutnya, Presiden Jokowi akan datang ke Papua, 29 April 2016 mendatang membuka kick-off turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 di Stadion Mandala yang mempertemukan tuan rumah Persipura Jayapura melawan Persija Jakarta.

“Presiden juga menyampaikan, informasi dari FIFA, potensi sepak bola Indonesia luar biasa. Tetapi kondisi tersebut harus direspon dengan tata kelola yang lebih baik,” ucapnya. (Arjun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel