Oknum Anggota SBSI dan PUK SPSI PTFI Terlibat Perkelahian di Bandara
pada tanggal
Monday, April 4, 2016
Terjadi Pasca Pemilihan Ketua KOKARAFI
SAPA (TIMIKA) – Sejumlah karyawan terlibat perkelahian di area bandara Mozes Kilangin Timika. Penyebabnya perkelahian disinyalir ada kaitannya dengan rapat tahunan dan pemilihan ketua Koperasi Karyawan Freeport Indonesia (KOKARFI). Atas kejadian ini, kedua kelompok terpaksa dibawa ke Polsek Mimika Baru (Miru) untuk dilakukan perdamaian.
Dua kelompok karyawan yang baru turun menggunakan bus dari Tembagapura menuju kota Timika, Minggu (3/4), sekitar pukul 10.00 WIT, terlibat perkelahian diarea bandara Mozes Kilangin. Dimana pemicu perkelahian disinyalir disebabkan atas ketidakpuasan pada pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT) dan pemilihan ketua KOKARFI yang diselenggarakan di Tembagapura, Sabtu (2/4). Dalam kegiatan itu terdapat dualisme, dimana antara kedua kelompok dari SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) dengan Persatuan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) menjagokan anggota mereka dalam menduduki posisi ketua KOKARFI.
Informasi serta kronologis yang diperoleh Salam Papua dilapangan menjelaskan, pada Minggu pagi rombongan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) dari Tembagapura menuju Timika dengan menggunakan bus karyawan. Saat tiba di Timika, tepatnya di area bandara Mozes Kilangin, kedua kelompok organisasi pekerja tersebut turun dari bus. Saat turun bus terjadi adu mulut, dimana seorang anggota SBSI berinisial WM mencoba memukuli salah satu anggota PUK SPSI yang berinisial YI, sehingga dari situlah terjadi perkelahian antar kedua kelompok.
Petugas Security bersama petugas kepolisian dari Polsek bandara secara langsung melerai kedua kelompok, saat itu YI diamankan ke Polsek bandara, sedangkan WM telah terlebih dahulu pergi dari tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya anggota dari kedua kelompok yang saat itu berada didepan Polsek bandara, kembali terlibat adu mulut antara GK dari PUK SPSI dengan Ab dari SBSI, sehingga kembali terjadi perkelahian namun kembaali berhasil dilerai oleh petugas. Kedua kelompok kemudian diarahkan ke Polsek Mimika Miru oleh Kapolsek bandara, AKP Jusing, guna penyelesaian masalah.
Setelah kedua kelompok tiba di Polsek Miru, kemudian difasilitasi oleh Wakapolsek Miru, Iptu A Dahlan, dan pertemuan baru bisa dilakukan setelah WM selaku pihak yang mencoba memukul YI tiba di Polsek Miru. Pertemuan yang berlangsung di ruang Kapolsek Miru, menghasilkan kesepakatan untuk berdamai atas perkelahian yang terjadi diarea bandara Mozes Kilangin. Selanjutnya terkait masalah pemilihan ketua KOKARFI, disepakati untuk diselesaiakan secara anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) yang dimiliki.
Wakapolsek Miru saat dimintai konfirmasinya terkait kejadian itu, membenarkan bahwa perkelahian yang terjadi berkaitan dengan pemilihan ketua KOKARFI yang diselenggarakan Sabtu malam. Dimana dijelaskan bahwa dalam kegiatan itu terdapat adu argumen dan belum terselesaikan, sehingga terjadilah perkelahian saat kedua organisasi tersebut turun ke Timika.
“Setelah kita telisik teranyata ada rapat pemilihan koperasi di Tembagapura tadi malam. Dan tadi malam mereka sempat berdebat adu argumen disana, sehingga rapat kemudian belum selesai. Selanjutnya karena masalah ini adalah masalah kepentingan pengurus koperasi, jadi mereka tadi sepakat lagi untuk kemudian masalah ini diselesaikan sesuai dengan makanisme anggaran dasar dan rumah tangga,” jelas Dahlan.
Bahkan terhadap perkelahian ini, kata Dahlan, kedua pihak sepakat melakukan perdamaian, berhubung masalah perkelahian disebabkan oleh individu karyawan yang merasa tidak terima dan tersinggung atas ucapan pada pelaksanaan pemilihan ketua KOKARFI, sehingga hal itu dibawa hingga saat turun ke Timika.
“Kedua pihak sudah sepakat untuk saling berdamai dan tidak ada menyimpan dendam, bahwa masalah ini memang bukan masalah kelompok, hanya masalah orang-perongan saja. Karena salah ucap, karena ketersinggungan akhirnya terjadi ini,” terangnya. (Saldi Hermanto)
![]() |
ilustrasi / ISTIMEWA |
Dua kelompok karyawan yang baru turun menggunakan bus dari Tembagapura menuju kota Timika, Minggu (3/4), sekitar pukul 10.00 WIT, terlibat perkelahian diarea bandara Mozes Kilangin. Dimana pemicu perkelahian disinyalir disebabkan atas ketidakpuasan pada pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT) dan pemilihan ketua KOKARFI yang diselenggarakan di Tembagapura, Sabtu (2/4). Dalam kegiatan itu terdapat dualisme, dimana antara kedua kelompok dari SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) dengan Persatuan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) menjagokan anggota mereka dalam menduduki posisi ketua KOKARFI.
Informasi serta kronologis yang diperoleh Salam Papua dilapangan menjelaskan, pada Minggu pagi rombongan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) dari Tembagapura menuju Timika dengan menggunakan bus karyawan. Saat tiba di Timika, tepatnya di area bandara Mozes Kilangin, kedua kelompok organisasi pekerja tersebut turun dari bus. Saat turun bus terjadi adu mulut, dimana seorang anggota SBSI berinisial WM mencoba memukuli salah satu anggota PUK SPSI yang berinisial YI, sehingga dari situlah terjadi perkelahian antar kedua kelompok.
Petugas Security bersama petugas kepolisian dari Polsek bandara secara langsung melerai kedua kelompok, saat itu YI diamankan ke Polsek bandara, sedangkan WM telah terlebih dahulu pergi dari tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya anggota dari kedua kelompok yang saat itu berada didepan Polsek bandara, kembali terlibat adu mulut antara GK dari PUK SPSI dengan Ab dari SBSI, sehingga kembali terjadi perkelahian namun kembaali berhasil dilerai oleh petugas. Kedua kelompok kemudian diarahkan ke Polsek Mimika Miru oleh Kapolsek bandara, AKP Jusing, guna penyelesaian masalah.
Setelah kedua kelompok tiba di Polsek Miru, kemudian difasilitasi oleh Wakapolsek Miru, Iptu A Dahlan, dan pertemuan baru bisa dilakukan setelah WM selaku pihak yang mencoba memukul YI tiba di Polsek Miru. Pertemuan yang berlangsung di ruang Kapolsek Miru, menghasilkan kesepakatan untuk berdamai atas perkelahian yang terjadi diarea bandara Mozes Kilangin. Selanjutnya terkait masalah pemilihan ketua KOKARFI, disepakati untuk diselesaiakan secara anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) yang dimiliki.
Wakapolsek Miru saat dimintai konfirmasinya terkait kejadian itu, membenarkan bahwa perkelahian yang terjadi berkaitan dengan pemilihan ketua KOKARFI yang diselenggarakan Sabtu malam. Dimana dijelaskan bahwa dalam kegiatan itu terdapat adu argumen dan belum terselesaikan, sehingga terjadilah perkelahian saat kedua organisasi tersebut turun ke Timika.
“Setelah kita telisik teranyata ada rapat pemilihan koperasi di Tembagapura tadi malam. Dan tadi malam mereka sempat berdebat adu argumen disana, sehingga rapat kemudian belum selesai. Selanjutnya karena masalah ini adalah masalah kepentingan pengurus koperasi, jadi mereka tadi sepakat lagi untuk kemudian masalah ini diselesaikan sesuai dengan makanisme anggaran dasar dan rumah tangga,” jelas Dahlan.
Bahkan terhadap perkelahian ini, kata Dahlan, kedua pihak sepakat melakukan perdamaian, berhubung masalah perkelahian disebabkan oleh individu karyawan yang merasa tidak terima dan tersinggung atas ucapan pada pelaksanaan pemilihan ketua KOKARFI, sehingga hal itu dibawa hingga saat turun ke Timika.
“Kedua pihak sudah sepakat untuk saling berdamai dan tidak ada menyimpan dendam, bahwa masalah ini memang bukan masalah kelompok, hanya masalah orang-perongan saja. Karena salah ucap, karena ketersinggungan akhirnya terjadi ini,” terangnya. (Saldi Hermanto)