Jokowi Kunjungi Lima Negara Eropa
pada tanggal
Monday, April 18, 2016
SAPA (JAKARTA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu (17/4) pagi pukul 08.15 WIB bertolak menuju Berlin, Jerman dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Menurut rencana, Presiden akan melakukan kunjungan kerja selama 5 (lima) hari ke empat negara di Benua Eropa, yakni Jerman, Inggris, Belgia dan Belanda. Kunjungan ini dilakukan Presiden untuk memenuhi undangan para pemimpin negara-negara Eropa.
Tema kunjungan kerja kali ini adalah memperkuat kerja sama dengan Uni Eropa (UE) terutama di bidang ekonomi dan juga bersama-sama perkuat toleransi dan membangun perdamaian dunia.
Uni Eropa merupakan salah satu mitra tradisional strategis Indonesia, dalam menghadapi tantangan global baru. Indonesia akan memprioritaskan kerjasama perdagangan, investasi, maritim serta pengelolaan air. UE merupakan salah satu mitra utama perdagangan dan investasi Indonesia.
Nilai perdagangan Indonesia-UE mencapai USD 26,14 miliar pada tahun 2015, menyebabkan UE menjadi mitra dagang Indonesia terbesar keempat. Sementara itu, investor UE merupakan yang terbesar ketiga dengan nilai investasi sebesar USD 2,26 miliar di tahun 2015.
Selain itu, Presiden Jokowi juga akan mengajak pimpinan negara-negara Eropa menyebarkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian di tengah maraknya ekstremisme dan terorisme di berbagai belahan dunia.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Presiden akan gunakan kunjungan kerja ini untuk bersama-sama pimpinan Eropa menyebarkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian termasuk melalui berbagai saluran digital dan media sosial baru.
Seluruh pimpinan dunia harus bekerja sama dalam semangat kemitraan, kebersamaan untuk mendapatkan solusi atas tantangan-tantangan baru dan untuk wujudkan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Presiden berharap kunjungan kerja ke empat negara Eropa ini akan memberikan manfaat nyata yang bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia dan juga rakyat Uni Eropa.
Dijadwalkan, selama lima hari ke depan, Presiden akan bertemu dengan Kanselir Jerman, Perdana Menteri Inggris, serta Perdana Menteri Belanda. Selain itu, yang menarik dalam kunjungan kali ini adalah pertama kali Presiden RI diterima oleh tiga Presiden UE yakni Presiden Parlemen Eropa, Presiden Dewan Eropa dan Presiden Komisi Eropa.
Presiden juga rencana akan melakukan sejumlah pertemuan bisnis dengan para pengusaha dari UE serta bertemu dengan diaspora Indonesia di Eropa.
Dalam kunjungan kerja kali ini, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), A.M Fachi, agenda Presiden Jokowi ke-4 negara Eropa. Kunjungan yang akan dilakukan oleh Presiden ini di empat negara plus Uni Eropa memiliki tema yang sangat jelas.
“Pertama untuk memperkokoh kemitraan Indonesia dengan Uni Eropa. Yang kedua, menampilkan Indonesia sebagai negara yang terbuka sekaligus kompetitif,” tambah Fachir di Kantor Presiden.
Lebih lanjut, Wamenlu menjelaskan bahwa hampir di semua negara Presiden akan melakukan pertemuan-pertemuan resmi dengan kepala negara atau kepala pemerintahan, temu bisnis, menyaksikan sejumlah penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding), dan kunjungan lapangan.
“(Pertemuan) disesuaikan dengan tema-tema, misalnya seperti Jerman itu vokasional, beliau akan mengunjungai salah satu pusat vokasional. Seperti di Belanda misalnya, menyangkut masalah pelabuhan juga akan melakukan kunjungan lapangah,” tambah Wamenlu.
Menurut rencana, Presiden akan melakukan kunjungan kerja selama 5 (lima) hari ke empat negara di Benua Eropa, yakni Jerman, Inggris, Belgia dan Belanda. Kunjungan ini dilakukan Presiden untuk memenuhi undangan para pemimpin negara-negara Eropa.
Tema kunjungan kerja kali ini adalah memperkuat kerja sama dengan Uni Eropa (UE) terutama di bidang ekonomi dan juga bersama-sama perkuat toleransi dan membangun perdamaian dunia.
Uni Eropa merupakan salah satu mitra tradisional strategis Indonesia, dalam menghadapi tantangan global baru. Indonesia akan memprioritaskan kerjasama perdagangan, investasi, maritim serta pengelolaan air. UE merupakan salah satu mitra utama perdagangan dan investasi Indonesia.
Nilai perdagangan Indonesia-UE mencapai USD 26,14 miliar pada tahun 2015, menyebabkan UE menjadi mitra dagang Indonesia terbesar keempat. Sementara itu, investor UE merupakan yang terbesar ketiga dengan nilai investasi sebesar USD 2,26 miliar di tahun 2015.
Selain itu, Presiden Jokowi juga akan mengajak pimpinan negara-negara Eropa menyebarkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian di tengah maraknya ekstremisme dan terorisme di berbagai belahan dunia.
Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Presiden akan gunakan kunjungan kerja ini untuk bersama-sama pimpinan Eropa menyebarkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian termasuk melalui berbagai saluran digital dan media sosial baru.
Seluruh pimpinan dunia harus bekerja sama dalam semangat kemitraan, kebersamaan untuk mendapatkan solusi atas tantangan-tantangan baru dan untuk wujudkan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Presiden berharap kunjungan kerja ke empat negara Eropa ini akan memberikan manfaat nyata yang bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia dan juga rakyat Uni Eropa.
Dijadwalkan, selama lima hari ke depan, Presiden akan bertemu dengan Kanselir Jerman, Perdana Menteri Inggris, serta Perdana Menteri Belanda. Selain itu, yang menarik dalam kunjungan kali ini adalah pertama kali Presiden RI diterima oleh tiga Presiden UE yakni Presiden Parlemen Eropa, Presiden Dewan Eropa dan Presiden Komisi Eropa.
Presiden juga rencana akan melakukan sejumlah pertemuan bisnis dengan para pengusaha dari UE serta bertemu dengan diaspora Indonesia di Eropa.
Dalam kunjungan kerja kali ini, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
Menurut Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), A.M Fachi, agenda Presiden Jokowi ke-4 negara Eropa. Kunjungan yang akan dilakukan oleh Presiden ini di empat negara plus Uni Eropa memiliki tema yang sangat jelas.
“Pertama untuk memperkokoh kemitraan Indonesia dengan Uni Eropa. Yang kedua, menampilkan Indonesia sebagai negara yang terbuka sekaligus kompetitif,” tambah Fachir di Kantor Presiden.
Lebih lanjut, Wamenlu menjelaskan bahwa hampir di semua negara Presiden akan melakukan pertemuan-pertemuan resmi dengan kepala negara atau kepala pemerintahan, temu bisnis, menyaksikan sejumlah penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding), dan kunjungan lapangan.
“(Pertemuan) disesuaikan dengan tema-tema, misalnya seperti Jerman itu vokasional, beliau akan mengunjungai salah satu pusat vokasional. Seperti di Belanda misalnya, menyangkut masalah pelabuhan juga akan melakukan kunjungan lapangah,” tambah Wamenlu.
Agenda di Uni Eropa, jelas Wamenlu, merupakan pertama kali bagi Presiden yang akan bertemu dengan sekaligus 3 kepala, yakni Komisi Eropa, Dewan Eropa, dan Parlemennya.
Dalam forum bisnis, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, sampaikan bahwa menteri yang mengisi panel diskusi akan paparkan update kebijakan-kebijakan terkait dengan renewable energy, maritim, dan beberapa sektor penting yang lain.
“Kunjungan ini menjadi sangat penting mengingat bahwa, kalau dilihat dalam peta outward investment dunia, Jerman menduduki peringkat nomor 3 selama 6 tahun terakhir. Artinya Jerman merupakan negara yang aktif melakukan investasi keluar Jerman dengan nilai hampir 303 billion USD dalam kurun waktu 5 atau 6 tahun. Sementara posisi Indonesia masih belum masuk dalam 20 besar,” tambah Franky.
Lebih lanjut, Franky menjelaskan untuk kunjungan ke Inggris karena merupakan negara keempat yang outward investment-nya besar dalam dalam 6 tahun terakhir. “Belanda merupakan negara ranking 17 yang aktif melakukan outward investment dengan nilai mendekati hampir mendekati 100 billion US dolar,” jelas Franky.
Kepala BKPM juga menjelaskan bahwa ketiga negara ini ditambah Belgia menjadi penting untuk memberikan gambaran kepada para investor dari 4 negara ini bahwa Indonesia banyak melakukan perubahan. “Untuk Belgia, merupakan tindak lanjut dari kunjungan Putri Astrid yang lalu, bertemu lebih kurang sekitar 20 pengusaha yang menunjukkan minatnya untuk investasi di Indonesia,” pungkas Franky seraya menyebutkan beberapa proposal nanti akan dibahas pada pertemuan di Brussel. (skb)