Hari Ini Harga BBM Sudah Turun
pada tanggal
Friday, April 1, 2016
SAPA (TIMIKA) – Terhitung sejak pukul 00.00 WIB atau pukul 02.00 WIT, Jumat (1/4) harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar turun Rp500.,. Penurunan harga ini setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengumumkannya pada Rabu (30/3) di Jakarta.
“Penurunan harga tersebut mulai berlaku pada 1 April 2016 (hari ini-red) mulai pukul 00.00 WIB,” kata Sudirman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Kata dia, pemerintah tidak akan melepaskan harga BBM sepenuhnya pada mekanisme pasar. Karena itu, tugas pemerintah menjaga agar harga BBM tidak naik ataupun turun terlalu sering.
“Saya ingin sedikit memberikan background bahwa regulasi kita meminta pemerintah untuk tidak melepaskan harga BBM sepenuhnya pada mekanisme pasar. Tugas pemerintah menjaga supaya ada stabilitas, smooth, naik turunnya harga tidak terlalu tinggi,” kata Sudirman.
Dia menyebutkan, harga BBM untuk jenis premium dan solar turun Rp500 per liter. Sementara harga minyak mentah (kerosen) tidak mengalami perubahan harga. Sehingga, premium yang semula Rp6.950 kini menjadi Rp6.450/liter. Kemudian minyak solar semula Rp5.650 kini menjadi Rp5.150 per liter. “Minyak tanah tetap dan tidak ada perubahan," ujar Sudirman dia.
Sementara Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menegaskan, seiiring dengan turunnya harga BBM maka, tarif transportasi umum harus turun kurang lebih 3% paling lambat hari ini, Jumat (1/4).
Transportasi umum seperti bus antar kota, kereta api ekonomi, kapal penyeberangan, kapal laut, harus segera menurunkan tarif agar masyarakat merasakan manfaat penurunan harga BBM ini.
Dia mengakui, tidak semua tarif transportasi umum bisa segera turun. Dalam praktiknya, penurunan tarif 3% sulit diterapkan pada moda transportasi umum tertentu, misalnya bus kota seperti Metro Mini dan Kopaja yang tarifnya Rp4.000, berarti harus turun Rp120.
“Sekalipun dibulatkan menjadi Rp100 atau Rp150, tetap akan menyulitkan karena susah mencari uang kembalian yang nominalnya sebesar itu,” kata Jonan di Jakarta, Kamis (31/3).
Menurut Jonan, pihaknya masih berupaya mencari jalan keluar agar masyarakat maupun pengusaha transportasi tidak dirugikan. "Ini sedang dibahas dengan Organda bagaimana formulasinya. Praktiknya kembalian Rp 100 itu sulit," tutur Jonan.
Ditempat terpisah, Ketua DPRD Mimika, Elminus B Mom mengatakan, turunnya harga BBM yang mulai diberlakukan per hari ini, harus di iringi dengan penurunan tarif angkutan. Dalam hal ini instansi terkait diharapkan dapat memperhatikan ini, dan diminta segera mengambil langkah guna menurunkan tarif angkutan.
“Jadi BBM yang sudah diturunkan ini, harus didaerah juga disamakan semua. Tarif angkutan juga harus turun, kami dukung instansi terkait lakukan itu,” kata Elminus saat dihubungi Salam Papua dari Timika, Kamis (31/3).
Elminus menerangkan, dahulu ketika harga BBM dinaikkan, maka secara otomatis tarif angkutan dinaikkan oleh jasa angkutan, bahkan kadang dinaikkan tidak sesuai dengan kenaikan harga BBM. Maka dengan turunnya harga BBM, tidak ada alasan untuk jasa angkutan diturunkan tarifnya.
“Kalau BBM naik pastii tarif dinaikkan juga, bahkan biasanya sopir-sopir kasih sendiri naik tanpa ada perintah dari instansi terkait. Jadi sekarang BBM turun, mereka harus kasih turun juga, tapi yang sesuai lah dengan turunnya harga BBM,” terangnya.
Meski di Mimika tarif angkutan terbilang standar dan jarang di permasalahkan masyarakat, namun itu perlu diperhatikan. Karena pasti saja ada masyarakat yang merasa berat jika harga BBM sudah diturunkan namun tarif angkutan tidak diturunkan.
“Masyarakat juga pasti kesulitan, apalagi bagi mereka yang ekonominya masih lemah, kan kasihan,” ujarnya.
Sementara itu, penanggung jawab Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nawaripi, Timika Muhammad Rifai kepada Salam Papua, Kamis (31/3) mengatakan, pihaknya menyambut baik akan penurunan harga BBM ini.
Kata dia, persedian akan BBM jenis premiun dan solar di SPBU Nawaripi masih aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Pihak pengelola SPBU Nawaripi memastikan bahwa pada saat penurunan BBM tidak akan terjadi penimbunan karena ini harga bukan naik namun menurun sehingga tidak akan terjadi penimbunan BBM yang berlebihan,” kata dia.
Dia menyebutkan, sehari menjelang penurunan harga BBM jumlah antrian kendaraan masih normal. “Dlam satu hari untuk pasokan normal premium 32 KL dan solar 10 KL, sehingga dinyatakan bahwa stok BBM aman,” jelasnya.(Irsul/Saldi Hermanto/Maurits Sakbal)
“Penurunan harga tersebut mulai berlaku pada 1 April 2016 (hari ini-red) mulai pukul 00.00 WIB,” kata Sudirman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Kata dia, pemerintah tidak akan melepaskan harga BBM sepenuhnya pada mekanisme pasar. Karena itu, tugas pemerintah menjaga agar harga BBM tidak naik ataupun turun terlalu sering.
“Saya ingin sedikit memberikan background bahwa regulasi kita meminta pemerintah untuk tidak melepaskan harga BBM sepenuhnya pada mekanisme pasar. Tugas pemerintah menjaga supaya ada stabilitas, smooth, naik turunnya harga tidak terlalu tinggi,” kata Sudirman.
Dia menyebutkan, harga BBM untuk jenis premium dan solar turun Rp500 per liter. Sementara harga minyak mentah (kerosen) tidak mengalami perubahan harga. Sehingga, premium yang semula Rp6.950 kini menjadi Rp6.450/liter. Kemudian minyak solar semula Rp5.650 kini menjadi Rp5.150 per liter. “Minyak tanah tetap dan tidak ada perubahan," ujar Sudirman dia.
Sementara Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menegaskan, seiiring dengan turunnya harga BBM maka, tarif transportasi umum harus turun kurang lebih 3% paling lambat hari ini, Jumat (1/4).
Transportasi umum seperti bus antar kota, kereta api ekonomi, kapal penyeberangan, kapal laut, harus segera menurunkan tarif agar masyarakat merasakan manfaat penurunan harga BBM ini.
Dia mengakui, tidak semua tarif transportasi umum bisa segera turun. Dalam praktiknya, penurunan tarif 3% sulit diterapkan pada moda transportasi umum tertentu, misalnya bus kota seperti Metro Mini dan Kopaja yang tarifnya Rp4.000, berarti harus turun Rp120.
“Sekalipun dibulatkan menjadi Rp100 atau Rp150, tetap akan menyulitkan karena susah mencari uang kembalian yang nominalnya sebesar itu,” kata Jonan di Jakarta, Kamis (31/3).
Menurut Jonan, pihaknya masih berupaya mencari jalan keluar agar masyarakat maupun pengusaha transportasi tidak dirugikan. "Ini sedang dibahas dengan Organda bagaimana formulasinya. Praktiknya kembalian Rp 100 itu sulit," tutur Jonan.
Ditempat terpisah, Ketua DPRD Mimika, Elminus B Mom mengatakan, turunnya harga BBM yang mulai diberlakukan per hari ini, harus di iringi dengan penurunan tarif angkutan. Dalam hal ini instansi terkait diharapkan dapat memperhatikan ini, dan diminta segera mengambil langkah guna menurunkan tarif angkutan.
“Jadi BBM yang sudah diturunkan ini, harus didaerah juga disamakan semua. Tarif angkutan juga harus turun, kami dukung instansi terkait lakukan itu,” kata Elminus saat dihubungi Salam Papua dari Timika, Kamis (31/3).
Elminus menerangkan, dahulu ketika harga BBM dinaikkan, maka secara otomatis tarif angkutan dinaikkan oleh jasa angkutan, bahkan kadang dinaikkan tidak sesuai dengan kenaikan harga BBM. Maka dengan turunnya harga BBM, tidak ada alasan untuk jasa angkutan diturunkan tarifnya.
“Kalau BBM naik pastii tarif dinaikkan juga, bahkan biasanya sopir-sopir kasih sendiri naik tanpa ada perintah dari instansi terkait. Jadi sekarang BBM turun, mereka harus kasih turun juga, tapi yang sesuai lah dengan turunnya harga BBM,” terangnya.
Meski di Mimika tarif angkutan terbilang standar dan jarang di permasalahkan masyarakat, namun itu perlu diperhatikan. Karena pasti saja ada masyarakat yang merasa berat jika harga BBM sudah diturunkan namun tarif angkutan tidak diturunkan.
“Masyarakat juga pasti kesulitan, apalagi bagi mereka yang ekonominya masih lemah, kan kasihan,” ujarnya.
Sementara itu, penanggung jawab Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nawaripi, Timika Muhammad Rifai kepada Salam Papua, Kamis (31/3) mengatakan, pihaknya menyambut baik akan penurunan harga BBM ini.
Kata dia, persedian akan BBM jenis premiun dan solar di SPBU Nawaripi masih aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Pihak pengelola SPBU Nawaripi memastikan bahwa pada saat penurunan BBM tidak akan terjadi penimbunan karena ini harga bukan naik namun menurun sehingga tidak akan terjadi penimbunan BBM yang berlebihan,” kata dia.
Dia menyebutkan, sehari menjelang penurunan harga BBM jumlah antrian kendaraan masih normal. “Dlam satu hari untuk pasokan normal premium 32 KL dan solar 10 KL, sehingga dinyatakan bahwa stok BBM aman,” jelasnya.(Irsul/Saldi Hermanto/Maurits Sakbal)