Pembangunan Jalan Sinak Harus Lanjut
pada tanggal
Tuesday, March 22, 2016
SAPA (JAYAPURA) – Pasca penembakan yang mengakibatkan empat karyawan PT Modern tewas dan dua alat berat dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), namun legislator Papua, Thomas Sondegau mengatakan, pembangunan jalan trans Papua di Sinak, Kabupaten Puncak itu, harus terus berjalan terus hingga selesai.
“Meski ada penembakan, pembangunan jalan itu tidak boleh berhenti. Saya meminta aparat keamanan baik Polri maupun TNI untuk memberikan jaminan keamanan kepada pengusaha yang mengerjakan proyek pembangunan jalan dalam upaya membuka keterisolasian daerah itu," kata Thomas akhir pekan kemarin.
Thomas Sondegau menilai aksi penembakan terhadap pekerja proyek pembangunan jalan hingga mengakibatkan 4 orang tewas dan alat berat dibakar itu, sudah kelewat batas.
Padahal pembangunan jalan itu sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang ada di Pegunungan Papua itu, yang selama ini merindukan terbukanya akses jalan darat.
“Mereka hanya tenaga kerja yang datang bekerja membangun daerah pedalaman itu. Meski terjadi penembakan itu, pembangunan harus terus jalan dan tidak boleh distop,” ujarnya.
Untuk itu, kata Thomas Sondegau, perlu peran pemerintah daerah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat di daerah itu, agar pembangunan jalan tersebut tidak diganggu, karena akan bermanfaat bagi masyarakat setempat, termasuk menekan tingkat kemahalan harga.
“Anak-anak daerah harus diberi pemahaman. Masak mereka membangun untuk kepentingan di daerah itu, justru menjadi korban. Kalau seperti ini khan pelanggaan Hak Asasi Manusia (HAM) juga, kasian mereka yang tidak tahu apa-apa menjadi korban,” ujarnya.
Thomas menyambut baik pernyataan Presiden RI Ir Joko Widodo yang meminta juga agar pembangunan jalan di Sinak, Kabupaten Puncak itu, terus dilanjutkan.
“Kami salut dengan pernyataan Presiden, meski ini terjadi, pembangunan harus tetap berjalan. Kami akan tetap mendorong,” ujarnya.
Ia mengakui jika PT Modern melibatkan juga masyarakat sekitar dalam pembangunan daerah, yang memang telah membantu banyak masyarakat.
“Ini perlu pihak aparat kepolisian menyelediki sampai tugas, apakah ini kesalahan perusahaan dalam hal ini mereka minta bantuan tapi tidak dikasih, kemudian melakukan penembakan atau ada hal lainnya,” ujarnya.
Ia berharap kepada kontraktor dalam hal ini, PT Modern agar melibatkan aparat keamanan untuk menjami rasa aman bagi mereka dalam bekerja.
“Jangan lihat nilai uangnya besar, tapi dia tidak pakai aparat keamanan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” imbunya. (Arjun)
“Meski ada penembakan, pembangunan jalan itu tidak boleh berhenti. Saya meminta aparat keamanan baik Polri maupun TNI untuk memberikan jaminan keamanan kepada pengusaha yang mengerjakan proyek pembangunan jalan dalam upaya membuka keterisolasian daerah itu," kata Thomas akhir pekan kemarin.
Thomas Sondegau menilai aksi penembakan terhadap pekerja proyek pembangunan jalan hingga mengakibatkan 4 orang tewas dan alat berat dibakar itu, sudah kelewat batas.
Baca Juga
Padahal pembangunan jalan itu sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang ada di Pegunungan Papua itu, yang selama ini merindukan terbukanya akses jalan darat.
“Mereka hanya tenaga kerja yang datang bekerja membangun daerah pedalaman itu. Meski terjadi penembakan itu, pembangunan harus terus jalan dan tidak boleh distop,” ujarnya.
Untuk itu, kata Thomas Sondegau, perlu peran pemerintah daerah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat di daerah itu, agar pembangunan jalan tersebut tidak diganggu, karena akan bermanfaat bagi masyarakat setempat, termasuk menekan tingkat kemahalan harga.
“Anak-anak daerah harus diberi pemahaman. Masak mereka membangun untuk kepentingan di daerah itu, justru menjadi korban. Kalau seperti ini khan pelanggaan Hak Asasi Manusia (HAM) juga, kasian mereka yang tidak tahu apa-apa menjadi korban,” ujarnya.
Thomas menyambut baik pernyataan Presiden RI Ir Joko Widodo yang meminta juga agar pembangunan jalan di Sinak, Kabupaten Puncak itu, terus dilanjutkan.
“Kami salut dengan pernyataan Presiden, meski ini terjadi, pembangunan harus tetap berjalan. Kami akan tetap mendorong,” ujarnya.
Ia mengakui jika PT Modern melibatkan juga masyarakat sekitar dalam pembangunan daerah, yang memang telah membantu banyak masyarakat.
“Ini perlu pihak aparat kepolisian menyelediki sampai tugas, apakah ini kesalahan perusahaan dalam hal ini mereka minta bantuan tapi tidak dikasih, kemudian melakukan penembakan atau ada hal lainnya,” ujarnya.
Ia berharap kepada kontraktor dalam hal ini, PT Modern agar melibatkan aparat keamanan untuk menjami rasa aman bagi mereka dalam bekerja.
“Jangan lihat nilai uangnya besar, tapi dia tidak pakai aparat keamanan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” imbunya. (Arjun)