LPMAK Sukses Luluskan 17 Mahasiswa
pada tanggal
Tuesday, March 22, 2016
LPMAK Sukses Luluskan 17 Mahasiswa / SAPA MARIA |
SAPA (TIMIKA) – Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK) melalui program beasiswa yang dimiliki Biro Pendidikan telah sukses meluluskan 17 mahasiswa yang kuliah di Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ).
Kesuksesan mahasiswa asli Amungme Kamoro (Amor) ini ditandai dengan acara penyerahan kembali 17 mahasiswa dari pihak USTJ kepada LPMAK, yang selanjutnya oleh LPMAK menyerahkan kepada orang tua mereka masing-masing.
Acara yang berlangsung penuh keharuan ini di adakan di Resto 66 Cenderawasih pada Rabu (23/3) pekan lalu.
Projec Officer sekaligus Wakil Rektor II USTJ, Santje Magdalena Iriyanto,MT mengatakan, 17 mahasiswa ini hanya menempuh pendidikan selama tiga tahun setengah dari waktu yang seharusnya empat tahun untuk mendapatkan gelar Strata Satu (S1). Namun, karena semester demi semester yang dilalui mereka memiliki prestasi yang tinggi, sehingga mereka boleh mengambil mata kuliah diluar dari semester saat itu.
“Mereka lulus dengan bukan tepat waktu, tapi lebih dari tepat waktu yaitu tiga tahun setengah. Kalau disebut tepat waktu itu adalah empat tahun karena mengikuti delapan semester. Tetapi 17 anak ini lulus dalam waktu tiga setengah tahun dengan menempuh tujuh semester. Karena semester delapan itu tugas akhir, namun semester demi semester yang dilaluinya mereka memiliki prestasi yang tinggi, sehingga mereka boleh mengambil mata kuliah diluar dari semester saat itu. Jadi bisa ambil di semester atas sehingga Satuan Kredit Semeseter (SKS) yang diterima setiap semester itu melebihi dari SKS yang tersedia didalam kurikulum,” kata Santje dalam sambutannya.
Dikatakan Santje, dari 17 mahasiswa ini, tiga diantaranya memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dibawah tiga. Sementara 14 mahasiswa lainnya memiliki IPK diatas tiga, bahkan dua diantaranya mendapatkan Cum Laude atau lulus dengan banyak pujian. “Ini luar biasa, sekalipun IPK bervariasi tetapi masa studinya semua sama tiga setengah tahun,” ujar Santje.
Menurut Santje, untuk tahun ini masih ada 10 mahasiswa program beasiswa LPMAK yang pada bulan Oktober akan selesai menempuh pendidikannya. “Sepuluh mahasiswa ini kalau bisa mengikuti regulasi kurikulum dengan baik itu bisa lulus Oktober nanti. Tetapi mereka itu masih masuk lulus tepat waktu, karena perkuliahan selama empat tahun,” tutur Santje.
Selain itu lanjut Santje, masih ada 11 mahasiswa lagi yang diperhitungkan akan selesai pada Maret 2017. Sehingga, nantinya total semua alumni USTJ melalui program beasiswa LPMAK berjumlah 38 mahasiswa. “Sementara itu ada lima orang yang baru masuk di tahun 2015,” kata Santje.
Santje menjelaskan, sebenarnya jumlah mahasiswa yang kuliah di USTJ melalui program beasiswa LPMAK berjumlah 46 mahasiswa, namun yang aktif kuliah hanya 43 mahasiswa.
“Kami minta Kepala Biro pendidikan, bisa mengumpulkan orang tua dari sisa target yang akan lulus bulan Oktober 2016 dan Maret 2017, supaya ada dukungan agar mereka bisa lulus sesuai rencana. Kami sangat berharap agar 43 mahasiswa program beasiswa, 17 sudah selesai jadi sisanya juga harus bertahan sampai selesai sudah sehingga 43 peserta program beasiswa bisa lulus semuanya," ungkap Santje.
Untuk itu, Santje meminta kepada 17 alumni ini harus bisa memberikan motivasi yang baik kepada adik-adik mereka yang masih menempuh penididikan.
“Kami bangga dengan alumni ini, karena 17 mahasiswa yang telah diwisudakan ini adalah alumni yang luar biasa dari 4000 mahasiswa. Semoga mereka ini bisa menjadi contoh untuk adiknya. Pesan kami jangan karena sudah selesai dan tinggal di Timika lalu terlena dengan kesarjanaannya. Tetapi harus berusaha, dengan memberi bukti kepada LPMAK bahwa kami mampu bisa aplikasikan ilmu di lapangan. Ilmu itu kalau tidak didukung dengan iman maka pincang. Kalau sudah kerja jangan sombong dan angkuh. Trimakasih kepada LPMAK karena sudah mempercayakan kami mendidik anak-anak terpilih dan bisa dikembalikan dengan prestasi,” ucap Santje.
Santje juga meminta maaf, apabila ada sanksi-sanksi yang diberikan selama kuliah. Sebab, itu sudah merupakan satu regulasi yang dibuat bersama. “Regulasi yang kami buat bersama, karena ini pendidikan tinggi, sehingga kami mohon maaf jika selama perkuliahan kami berikan sanksi , karena itu regulasi yang harus dibuat sehingga tidak ada perbedaan satu dengan lainnya. Karena USTJ itu ada kurang lebih 4000 mahasiswa,” tambah Santje.
Santje menambahkan, dengan jumlah mahasiswa yang mencapai ribuan ini maka, tidak ada perbedaan kelas kerjasama dan umum. Karena kurikulum regulasi pendidikan tidak bisa dibeda-bedakan.
Sementara itu, 17 mahasiswa yang telah mendapatkan gelar S1 diantaranya, sembilan dari program studi Ilmu Pemerintahan, satu dari program Hubungan Internasional, empat dari program Akuntansi, satu dari program Elektro dan dua dari program Pertambangan.
“Dua mahasiswa predikat Cum Laude atas nama Lusiana Novita Bokeyau dengan IPK 3,60 program studi Ilmu Pemerintahan, dan Philipus Daoteyau dengan IPK 3,56 program studi Ilmu Pemerintahan,” tutur Santje. (Maria Welerubun)