Duka di Puncak, Empat Pekerja PT Modern Tewas Tertembak
pada tanggal
Wednesday, March 16, 2016
SAPA (JAYAPURA) – Empat pekerja PT Modern yang sedang mengerjakan proyek pembangunan Jalan Trans Papua di Kampung Agengeng, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak tewas tertembak kelompok sipil bersenjata, Selasa (15/3) sekitar pukul 13.45 WIT.
Empat karyawan PT Modern yang tewas tertembak yakni Anis (Pimpinan), Andi (Operator Dozer), Daud (Helper Dozer) dan David (Operator Excavator). Selain menyerang para pekerja, kelompok sipil bersenjata yang diduga berasal dari kelompok Legagak Telenggen juga membakar satu unit Excavator dan satu unit Bulldozer milik PT Modern.
Kapolda Papua, Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw menjelaskan, saat penyerangan terjadi para karyawan sedang mengerjakan pembangunan jalan. Menurutnya, dari laporan terakhir yang diterima terungkap saat itu terdapat tujuh pekerja, yakni Anis, David, Andi, Daud, Matius, Kopi dan Yukinus.
Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Marcelis ketika dikonfirmasi dari Jayapura menjelaskan, saat terdengar suara tembakan, gabungan aparat keamanan terdiri dari delapan anggota Koramil, dua Satgas bantuan dan tujuh personil Yonif 751/Raider, Danramil Sinak serta 12 Personil Brimob langsung meluncur ke TKP. Namun saat di perjalanan, terdengar dua kali letusan senjata dari arah Kampung Agenggen.
Meski demikian kata Kapolres, aparat gabungan keamanan berhasil mencapai Kampung Angengeng yang jaraknya sekitar enam kilometer dari Sinak, dan dapat mengevakuasi empat jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata atau KKB.
“Evakuasi keempat jenazah berhasil dilakukan setelah tim gabungan yang terdiri dari anggota kepolisian dan aparat TNI tiba di kampung Angengeng, sekitar enam kilometer dari Sinak,” kata Kapolres, Selasa (15/3) malam.
Dikatakan, penyerangan yang diduga dilakukan kelompok Lekagak Telenggen itu selain menewaskan empat karyawan PT Modern juga membakar dua kendaraan berat milik perusahaan tersebut.
Korban dijadwalkan hari ini, Rabu (16/3) dievakuasi melalui Sinak ke Jayapura, namun Kapolres mengakui belum dapat dipastikan jam berapa evakuasi dilaksanakan.
“Karena menunggu kepastian pesawat yang akan mengangkut keempat jenazah,” jelas Kapolres Puncak Jaya yang wilayah kerjanya termasuk Kabupaten Puncak.(irsul/ant)
Empat karyawan PT Modern yang tewas tertembak yakni Anis (Pimpinan), Andi (Operator Dozer), Daud (Helper Dozer) dan David (Operator Excavator). Selain menyerang para pekerja, kelompok sipil bersenjata yang diduga berasal dari kelompok Legagak Telenggen juga membakar satu unit Excavator dan satu unit Bulldozer milik PT Modern.
Kapolda Papua, Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw menjelaskan, saat penyerangan terjadi para karyawan sedang mengerjakan pembangunan jalan. Menurutnya, dari laporan terakhir yang diterima terungkap saat itu terdapat tujuh pekerja, yakni Anis, David, Andi, Daud, Matius, Kopi dan Yukinus.
Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Marcelis ketika dikonfirmasi dari Jayapura menjelaskan, saat terdengar suara tembakan, gabungan aparat keamanan terdiri dari delapan anggota Koramil, dua Satgas bantuan dan tujuh personil Yonif 751/Raider, Danramil Sinak serta 12 Personil Brimob langsung meluncur ke TKP. Namun saat di perjalanan, terdengar dua kali letusan senjata dari arah Kampung Agenggen.
Meski demikian kata Kapolres, aparat gabungan keamanan berhasil mencapai Kampung Angengeng yang jaraknya sekitar enam kilometer dari Sinak, dan dapat mengevakuasi empat jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata atau KKB.
“Evakuasi keempat jenazah berhasil dilakukan setelah tim gabungan yang terdiri dari anggota kepolisian dan aparat TNI tiba di kampung Angengeng, sekitar enam kilometer dari Sinak,” kata Kapolres, Selasa (15/3) malam.
Dikatakan, penyerangan yang diduga dilakukan kelompok Lekagak Telenggen itu selain menewaskan empat karyawan PT Modern juga membakar dua kendaraan berat milik perusahaan tersebut.
Korban dijadwalkan hari ini, Rabu (16/3) dievakuasi melalui Sinak ke Jayapura, namun Kapolres mengakui belum dapat dipastikan jam berapa evakuasi dilaksanakan.
“Karena menunggu kepastian pesawat yang akan mengangkut keempat jenazah,” jelas Kapolres Puncak Jaya yang wilayah kerjanya termasuk Kabupaten Puncak.(irsul/ant)