Mampukah Juventus Kalahkan Bayern Munich
pada tanggal
Wednesday, March 16, 2016
SAPA (JAKRTA) - Bayern Munich dan Juventus harus saling sikut di babak 16 besar Liga Champions. Penggawa Die Roten, Thomas Mueller, menilai pertandingan melawan Bianconeri hadir terlalu cepat.
Bayern dan Juve akan berduel lagi di Allianz Arena, Kamis (17/3) dinihari WIT. Laga itu merupakan leg II babak 16 besar Liga Champions.
Saat leg I, Bayern bermain 2-2 melawan Juve. Unggul dua gol lebih dulu lewat Mueller dan Arjen Robben, Bayern harus menerima hasil imbang usai Paulo Dybala dan Stefano Sturaro sukses menjebol gawang Manuel Neuer.
Menatap pertandingan leg II, Mueller memprediksi laga Bayern melawan akan berjalan menarik. Dia juga menilai laga The Bavarian melawan The Old Lady di babak 16 besar ini datang terlalu cepat.
"Juventus akan bermain dengan lebih bijak. Kami akan mencoba untuk mendominasi pertandingan dan mengeksploitasi setiap peluang yang kami dapatkan sejak awal pertandingan," kata Mueller di situs resmi klub.
"Saya optimistis, tapi juga berhati-hati. Karena saya tahu bahwa saat di leg I, Juventus mendapatkan dua kans kala nyaris tak melakukan apapun."
"Ini jelas akan menjadi pertarungan, tepat seperti apa yang Anda harapkan dari Liga Champions. Mungkin laga ini datang terlalu awal. Kami baru sampai di babak kedua, tapi ya seperti ini sepakbola. Saya tak sabar untuk kembali ke lapangan," tambahnya.
Sementara pemain bertahan Juventus, Alex Sandro, membeberkan target yang ingin dicapai klubnya saat menghadapi Bayern Munich di leg kedua.
Menurut fullback berkebangsaan Brasil tersebut, target prioritas yang ingin dicapai Juve adalah kemenangan. Sebab dengan kemenangan minimal 1-0 sudah cukup untuk Bianconeri menyingkirkan Die Rotten dari kompetisi paling bergengsi antar klub Eropa itu.
“Kami sangat berhasrat (untuk meraih kemenangan di pertandingan kontra Bayern), dan kami jauh lebih bersemangat ketimbang laga pada leg pertama,” jelas Sandro, seperti dilaporkan Tuttosport, Selasa (15/3).
“Kami akan pergi ke sana (Munic) dan berusaha membuktikan diri. Sebab, kami merupakan sebuah tim dengan pemain berpengalaman di level internasional serta memiliki mentalitas juara,” sambung mantan pemain FC Porto tersebut.
Juve sendiri di leg pertama melawan Bayern gagal memanfaatkan status sebagai tuan rumah.
Sementara itu, Bianconeri diwajibkan menang minimal satu gol tanpa balas atas Bayern Munich di laga tersebut.
Kondisi tersebut lantas memunculkan berbagai tanggapan dari banyak kalangan. Dari sejumlah pengamat yang memberikan pendapatnya, banyak yang meragukan bahwa si Nyonya Tua bakal bisa menyingkirkan Bayern.
Salah satu yang mengamini pernyataan tersebut adalah mantan pelatih Timnas Inggris dan Real Madrid yakni Fabio Capello. Bahkan, ia menilai kans Paul Pogba dan kawan-kawan bakal berjaya di Allianz Arena hanya sebesar 40 persen.
“Juventus hanya memiliki peluang 40 persen (untuk bisa menyingkirkan Bayern). Klub Jerman lebih memiliki kualitas dan pemain dengan level luar biasa. Kita semua harus berharap Juventus yang lebih baik dan lebih kuat dari yang sebelumnya,” jelas Capello, seperti dikutip dari Goal, Selasa (15/3).
“Untuk bisa mengalahkan klub seperti Bayern Munich, Juventus harus mampu menunjukkan sesuatu yang luar biasa. Saya pikir Bayern lebih superior ketimbang Juventus, terutama dalam kondisi pertandingan seperti saat ini,” imbuh pria berusia 69 tahun tersebut.
Bayern Munich jauh lebih diunggulkan ketimbang lawan mereka. Meski berada dalam situasi yang jauh lebih diuntungkan ketimbang Juve, tak membuat kapten Bayern, Philipp Lahm memandang remeh laga tersebut. Ia percaya bahwa skuad La Vecchia Signora masih memiliki potensi memberikan kejutan kepada publik Allianz Arena.
“Juventus tidak akan memiliki masalah melangkah ke fase terakhir dengan hanya meraih skor 0-0 di pertandingan sebelumnya. Sebab mereka merupakan tim yang berbahaya, tidak semua tim bisa diam dan menunggu untuk lawan membuat kesalahan,” ucap Lahm, seperti dikutip Eurosport, Selasa (15/3).
“Selain itu, ada hal yang lebih membahayakan dari diri mereka, yaitu ketenangan. Anda bisa melihat sendiri bagaimana cara mereka mengejar ketertinggalan dua gol di leg pertama. Itu adalah contoh bahwa mereka adalah tim yang memiliki mental bertanding luar biasa,” sambungnya.
“Jadi, jika kami menilai bahwa pemenang pertandingan nanti sudah ditentukan, maka itu merupakan kesalahan besar. Saya melihat bahwa mereka masih memiliki peluang untuk bertahan di sini (Liga Champions),” tuntas fullback berusia 32 tahun tersebut.(dtc/okz)
Bayern dan Juve akan berduel lagi di Allianz Arena, Kamis (17/3) dinihari WIT. Laga itu merupakan leg II babak 16 besar Liga Champions.
Saat leg I, Bayern bermain 2-2 melawan Juve. Unggul dua gol lebih dulu lewat Mueller dan Arjen Robben, Bayern harus menerima hasil imbang usai Paulo Dybala dan Stefano Sturaro sukses menjebol gawang Manuel Neuer.
Menatap pertandingan leg II, Mueller memprediksi laga Bayern melawan akan berjalan menarik. Dia juga menilai laga The Bavarian melawan The Old Lady di babak 16 besar ini datang terlalu cepat.
"Juventus akan bermain dengan lebih bijak. Kami akan mencoba untuk mendominasi pertandingan dan mengeksploitasi setiap peluang yang kami dapatkan sejak awal pertandingan," kata Mueller di situs resmi klub.
"Saya optimistis, tapi juga berhati-hati. Karena saya tahu bahwa saat di leg I, Juventus mendapatkan dua kans kala nyaris tak melakukan apapun."
"Ini jelas akan menjadi pertarungan, tepat seperti apa yang Anda harapkan dari Liga Champions. Mungkin laga ini datang terlalu awal. Kami baru sampai di babak kedua, tapi ya seperti ini sepakbola. Saya tak sabar untuk kembali ke lapangan," tambahnya.
Sementara pemain bertahan Juventus, Alex Sandro, membeberkan target yang ingin dicapai klubnya saat menghadapi Bayern Munich di leg kedua.
Menurut fullback berkebangsaan Brasil tersebut, target prioritas yang ingin dicapai Juve adalah kemenangan. Sebab dengan kemenangan minimal 1-0 sudah cukup untuk Bianconeri menyingkirkan Die Rotten dari kompetisi paling bergengsi antar klub Eropa itu.
“Kami sangat berhasrat (untuk meraih kemenangan di pertandingan kontra Bayern), dan kami jauh lebih bersemangat ketimbang laga pada leg pertama,” jelas Sandro, seperti dilaporkan Tuttosport, Selasa (15/3).
“Kami akan pergi ke sana (Munic) dan berusaha membuktikan diri. Sebab, kami merupakan sebuah tim dengan pemain berpengalaman di level internasional serta memiliki mentalitas juara,” sambung mantan pemain FC Porto tersebut.
Juve sendiri di leg pertama melawan Bayern gagal memanfaatkan status sebagai tuan rumah.
Sementara itu, Bianconeri diwajibkan menang minimal satu gol tanpa balas atas Bayern Munich di laga tersebut.
Kondisi tersebut lantas memunculkan berbagai tanggapan dari banyak kalangan. Dari sejumlah pengamat yang memberikan pendapatnya, banyak yang meragukan bahwa si Nyonya Tua bakal bisa menyingkirkan Bayern.
Salah satu yang mengamini pernyataan tersebut adalah mantan pelatih Timnas Inggris dan Real Madrid yakni Fabio Capello. Bahkan, ia menilai kans Paul Pogba dan kawan-kawan bakal berjaya di Allianz Arena hanya sebesar 40 persen.
“Juventus hanya memiliki peluang 40 persen (untuk bisa menyingkirkan Bayern). Klub Jerman lebih memiliki kualitas dan pemain dengan level luar biasa. Kita semua harus berharap Juventus yang lebih baik dan lebih kuat dari yang sebelumnya,” jelas Capello, seperti dikutip dari Goal, Selasa (15/3).
“Untuk bisa mengalahkan klub seperti Bayern Munich, Juventus harus mampu menunjukkan sesuatu yang luar biasa. Saya pikir Bayern lebih superior ketimbang Juventus, terutama dalam kondisi pertandingan seperti saat ini,” imbuh pria berusia 69 tahun tersebut.
Bayern Munich jauh lebih diunggulkan ketimbang lawan mereka. Meski berada dalam situasi yang jauh lebih diuntungkan ketimbang Juve, tak membuat kapten Bayern, Philipp Lahm memandang remeh laga tersebut. Ia percaya bahwa skuad La Vecchia Signora masih memiliki potensi memberikan kejutan kepada publik Allianz Arena.
“Juventus tidak akan memiliki masalah melangkah ke fase terakhir dengan hanya meraih skor 0-0 di pertandingan sebelumnya. Sebab mereka merupakan tim yang berbahaya, tidak semua tim bisa diam dan menunggu untuk lawan membuat kesalahan,” ucap Lahm, seperti dikutip Eurosport, Selasa (15/3).
“Selain itu, ada hal yang lebih membahayakan dari diri mereka, yaitu ketenangan. Anda bisa melihat sendiri bagaimana cara mereka mengejar ketertinggalan dua gol di leg pertama. Itu adalah contoh bahwa mereka adalah tim yang memiliki mental bertanding luar biasa,” sambungnya.
“Jadi, jika kami menilai bahwa pemenang pertandingan nanti sudah ditentukan, maka itu merupakan kesalahan besar. Saya melihat bahwa mereka masih memiliki peluang untuk bertahan di sini (Liga Champions),” tuntas fullback berusia 32 tahun tersebut.(dtc/okz)