Tim SAR Temukan Sekoci KM Azula
pada tanggal
Friday, February 19, 2016
SAPA (TIMIKA) – Sampai hari kedua pelaksanaan Operasi Search And Rescue (SAR) dalam melakukan pencarian keberadaan 13 orang kru KM Azula yang karam dimuara Agats, Kabupaten Asmat, belum membuahkan hasil. Namun demikian, tim berhasil menemukan sebuah sekoci milik KM Azula yang terombang-ambing dipesisir wilayah Yapeem.
Kepala Kantor SAR Timika, Makhfud,SH kepada Salam Papua melalui pesan singkatnya Selasa (17/2) malam mengatakan, sampai saat ini tim SAR masih melakukan pencarian terhadap KM Azula yang dikabarkan mengalami kebocoran lambung kanan, dan akhirnya karam dimuara Agats pada Sabtu (13/2) lalu. Proses pencarian terhadap KM Azula di hari kedua ini, menjangkau hingga 105 mil dari lokasi bangkai KM Azula berada. Namun tim belum berhasil menemukan 13 kur kapal yang hilang.
Lanjutnya, walaupun tim belum menemukan keberadaan dari 13 kru kapal tersebut. Tapi sekira pukul 11.00 WIT, tim mendapatkan laporan dari masyarakat yang menemukan sebuah sekoci milik KM Azula, di sekitaran Pantai Yapeem.
“Pukul 11.00 WIT ditemukan sekoci yang didalamnya ada alat navigasi dan tertulis SOS, serta baju (jaket pelampung) tertulis KM Azula pada posisi 050 40’ 00” S – 1380 03’ 00” E,” tulis Makhfud dalam pesan singkatnya.
Sementara itu, keterangan yang diperoleh Salam Papua dari humas Kantor SAR Timika yang saat ini berada di Agats menjelaskan, bahwa sekoci ditemukan sekitar 5 mil ke timur dari bangkai kapal. Dimana sekoci tersebut ditemukan oleh masyarakat, namun tidak melihat tanda-tanda orang. Dan dari laporan tersebut, tim langsung mendatangi. Yang memang betul, bahwa sekoci tersebut milik kapal. Ini dikarenakan, di sekoci bertuliskan KM Azula.
“Masyarakat disitu hanya melihat perahu (sekoci) terombang-ambing di pesisir, tapi tidak ada orang. Ada lima jaket pelampung dalam kondisi rusak serta barang-barang emergency lainnya yang bertuliskan KM Azula, sehingga tim memastikan bahwa itu milik KM Azula,” jelas Muhammad.
Ia menambahkan, proses pencarian atau operasi SAR pada Selasa (16/2) kemarin, dilakukan sejak pukul 07.00 WIT - pukul 17.00 Wit sore. Selanjutnya proses pencarian akan dilanjutkan keesokan harinya dengan menjangkau wilayah yang lebih jauh lagi.
“Besok kita lanjut lagi, dan ini hari kondisi perairan cukup teduh, maskipun agak sedikit bergelombang,” ujar Muhammad.
Perlu diketahui, Kapal KM Azula berjenis LCT memiliki berat beban 640 Gross Ton, merupakan milik Tri Tunggal Samudra Bahagia yang didalamnya terdapat 13 kru kapal. Kapal yang bermuatan material tersebut mulai bertolak dari Pelabuhan Nusantara Poumako, Kabupaten Mimika, menuju Agats, Kabupaten Asmat pada Jumat (12/2) lalu, sekira pukul 16.00 WIT. Selanjutnya pada Sabtu (13/2) lalu, Kantor SAR Timika mendapat laporan dari Pos Pelayanan SAR Asmat, bahwa kapal tersebut dikabarkan mengalami kebocoran di muara Ewer, Kabupaten Asmat pada koordinat 050 32’ 00” S - 1380 05’ 00” E.
Selanjutnya, dari informasi tersebut Kantor SAR Timika menurunkan tim berangkat ke Asmat dengan menggunakan kapal milik Basarnas KN 217 berukuran 36 meter menuju Agats. Yang selanjutnya dilakukan pencarian, bekerjasama dengan TNI AL, BPBD Kabupaten Asmat, dan Pos SAR Asmat. Dan sekira pukul 08.00 WIT, Senin (15/2) tim menemukan bangkai kapal dengan kondisi lambung kanan sudah tenggelam, namun lambung kiri masih terlihat. Di samping kapal ditemukan dua buah live scraf (pelampung), yang satu itu sudah terbuka, yang satu lagi pecah atau rusak.
Berikut identitas crew kapal yang diperoleh dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Pomako, Abdul Rachman Hakim (nakhoda), Dimas Apriyona (mualim I), Faisal (mualim II), Agus Dwi Untoro (KKM), Aris Untoro (masinis II), Dani Evra Purba (masinis III), Muhammad Muntoha (macronis), Achman Fausi (juru mudi), Muhammad Aperisal (juru mudi), Samson Heppy Ambarita (juru minyak), Nuzakkir (juru minyak), Anggit Restu Dianto (juru minyak) dan Taufik Nur Hidayat (juru minyak). (Saldi Hermanto)
Kepala Kantor SAR Timika, Makhfud,SH kepada Salam Papua melalui pesan singkatnya Selasa (17/2) malam mengatakan, sampai saat ini tim SAR masih melakukan pencarian terhadap KM Azula yang dikabarkan mengalami kebocoran lambung kanan, dan akhirnya karam dimuara Agats pada Sabtu (13/2) lalu. Proses pencarian terhadap KM Azula di hari kedua ini, menjangkau hingga 105 mil dari lokasi bangkai KM Azula berada. Namun tim belum berhasil menemukan 13 kur kapal yang hilang.
Lanjutnya, walaupun tim belum menemukan keberadaan dari 13 kru kapal tersebut. Tapi sekira pukul 11.00 WIT, tim mendapatkan laporan dari masyarakat yang menemukan sebuah sekoci milik KM Azula, di sekitaran Pantai Yapeem.
“Pukul 11.00 WIT ditemukan sekoci yang didalamnya ada alat navigasi dan tertulis SOS, serta baju (jaket pelampung) tertulis KM Azula pada posisi 050 40’ 00” S – 1380 03’ 00” E,” tulis Makhfud dalam pesan singkatnya.
Sementara itu, keterangan yang diperoleh Salam Papua dari humas Kantor SAR Timika yang saat ini berada di Agats menjelaskan, bahwa sekoci ditemukan sekitar 5 mil ke timur dari bangkai kapal. Dimana sekoci tersebut ditemukan oleh masyarakat, namun tidak melihat tanda-tanda orang. Dan dari laporan tersebut, tim langsung mendatangi. Yang memang betul, bahwa sekoci tersebut milik kapal. Ini dikarenakan, di sekoci bertuliskan KM Azula.
“Masyarakat disitu hanya melihat perahu (sekoci) terombang-ambing di pesisir, tapi tidak ada orang. Ada lima jaket pelampung dalam kondisi rusak serta barang-barang emergency lainnya yang bertuliskan KM Azula, sehingga tim memastikan bahwa itu milik KM Azula,” jelas Muhammad.
Ia menambahkan, proses pencarian atau operasi SAR pada Selasa (16/2) kemarin, dilakukan sejak pukul 07.00 WIT - pukul 17.00 Wit sore. Selanjutnya proses pencarian akan dilanjutkan keesokan harinya dengan menjangkau wilayah yang lebih jauh lagi.
“Besok kita lanjut lagi, dan ini hari kondisi perairan cukup teduh, maskipun agak sedikit bergelombang,” ujar Muhammad.
Perlu diketahui, Kapal KM Azula berjenis LCT memiliki berat beban 640 Gross Ton, merupakan milik Tri Tunggal Samudra Bahagia yang didalamnya terdapat 13 kru kapal. Kapal yang bermuatan material tersebut mulai bertolak dari Pelabuhan Nusantara Poumako, Kabupaten Mimika, menuju Agats, Kabupaten Asmat pada Jumat (12/2) lalu, sekira pukul 16.00 WIT. Selanjutnya pada Sabtu (13/2) lalu, Kantor SAR Timika mendapat laporan dari Pos Pelayanan SAR Asmat, bahwa kapal tersebut dikabarkan mengalami kebocoran di muara Ewer, Kabupaten Asmat pada koordinat 050 32’ 00” S - 1380 05’ 00” E.
Selanjutnya, dari informasi tersebut Kantor SAR Timika menurunkan tim berangkat ke Asmat dengan menggunakan kapal milik Basarnas KN 217 berukuran 36 meter menuju Agats. Yang selanjutnya dilakukan pencarian, bekerjasama dengan TNI AL, BPBD Kabupaten Asmat, dan Pos SAR Asmat. Dan sekira pukul 08.00 WIT, Senin (15/2) tim menemukan bangkai kapal dengan kondisi lambung kanan sudah tenggelam, namun lambung kiri masih terlihat. Di samping kapal ditemukan dua buah live scraf (pelampung), yang satu itu sudah terbuka, yang satu lagi pecah atau rusak.
Berikut identitas crew kapal yang diperoleh dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Pomako, Abdul Rachman Hakim (nakhoda), Dimas Apriyona (mualim I), Faisal (mualim II), Agus Dwi Untoro (KKM), Aris Untoro (masinis II), Dani Evra Purba (masinis III), Muhammad Muntoha (macronis), Achman Fausi (juru mudi), Muhammad Aperisal (juru mudi), Samson Heppy Ambarita (juru minyak), Nuzakkir (juru minyak), Anggit Restu Dianto (juru minyak) dan Taufik Nur Hidayat (juru minyak). (Saldi Hermanto)