Pembunuh Martina Wesareak Diduga Keluarga Dekat
pada tanggal
Thursday, February 25, 2016

“Dugaan pembunuhan terhadap korban oleh orang terdekat, karena sebelumnya terjadi konflik keluarga. Sehingga ada dugaan kuat , pelaku dari keluarga sendiri ataupun dari kelompoknya,” kata Kapolres.
Lanjutnya, untuk dugaan sementara tertuju pada anak kandung korban. Namun hal itu baru bisa dipastikan setelah dilakukan penangkapan untuk menginterogasi yang bersangkutan.
“Terkait apakah pelaku anak kandungnya atau tidak, itu akan ketahui pada saat penangkapan, jadi sekarang masih diduga saja,” jelasnya.
Kata Kapolres, pasca pembunuhan yang dilakukan dengan cara menganiaya korban menggunakan alat tajam, pihaknya terus melakukan koordinasi bersama kerabat korban juga kepala suku Nduga. Koordinasi ini terkait dengan keberadaan pelaku, sehingga diharapkan adanya informasi dan bantuan untuk menangkap pelaku.
“ Kami terus melakukan koordinasi dengan keluarga korban, untuk mengetahui siapa dan keberadaan dari pelaku pembunuhan tersebut,”terangnya.
Lanjutnya,dan hingga kini tiga orang saksi telah diperiksa untuk diambil keterangannya terkait kejadian penganiayaan ini. “Jadi dugaan pelaku ada lebih dari satu orang, diperkirakan sekitar tiga sampai empat orang,” ungkapnya
Lebih jauh AKBP Yustanto mengatakan, motif dari kejadian ini secara pasti belum diketahui oleh petugas. Namun indikasi mengarah pada masalah keluarga atau konflik yang terjadi didalam keluarga. Dan ini menjadi hal utama yang menyebabkan pembunuhan ini.
“Motif kejadian kami belum tahu pasti, sebab tersangka belum tertangkap. Tetapi indikasi dari pihak keluarga, memang ada konflik keluarga,” ujarnya.
Sebelumnya pada Rabu malam sekitar pukul 18.40 Wit di jalan Yos Sudarso, kampung Nawaripi, distrik Wania, terjadi tindak penganiayaan yang menewaskan korbannya Martina Wesareak. Korban mengalami luka sabetan benda tajam pada bagian leher dan nyaris putus. Atas kejadian ini, pihak keluarga maupun kerabat dekat korban menduga, dilakukan oleh anak korban yang tidak suka atau selalu beranggapan negatif terhadap korban. (Saldi Hermanto)