Dua ABK KM Azula Pulang ke Jawa, Satu Jenazah ke Jakarta
pada tanggal
Tuesday, February 23, 2016
SAPA (MERAUKE) – Pasca ditemukan Jumat (19/2) lalu di perairan Digoel Merauke, dua anak buah kapal (ABK) KM. Azula atas nama Faizal dan Amril telah dipulangkan ke daerah asalnya, Senin (22/2) pagi.
Selain Faisal dan Amril, satu korban meninggal dunia yang ditemukan oleh Tim SAR juga dikirim ke daerah asalnya. Jenazah itu telah teridentifikasi atas nama Anggit.
Kepala Sub Seksi Operasi SAR Merauke, Suparman mengatakan para korban telah dievakuasi dari Kampung Wanam, Distrik Ilwayap, Kabupaten Merauke dengan menggunakan pesawat carteran, Minggu (21/2) kemarin.
“Berdasarkan laporan ada 13 ABK semuanya, 10 belum ditemukan. Ditemukan oleh nelayan, berdasarkan cerita mereka yang selamat setelah bertahan di pohon nipa yang terapung,” ujarnya.
Ia menjelaskan, korban Faizal dipulangkan ke Makassar, Amril ke Jawa dan jenazah korban atas nama Anggit dipulangkan ke Jakarta.
Menurutnya, berdasarkan laporan SAR Timika, sebelumnya KM. Azula hendak masuk ke mercusuar di Laut Asmat, namun karena gelombang besar kapal bergeser dan langsung kandas.
“Nah diduga bagian bawah kapal bocor sehingga air laut masuk. Saat itu 12 ABK berusaha menyelematkan diri dengan membuat rakit. Ada skoci, tapi tak digunakan,” pungkasnya.
Humas SAR Merauke, Darmawan W.B menambahkan SAR Merauke masih terus berkoordinasi dengan SAR Timika guna mencari 10 ABK yang hingga saat ini belum ditemukan.
“Kita melakukan penyisiran di perairan maupun di darat, kita masih kerahkan personil untuk pencarian dan terus berkoordinasi,” pungkasnya.
KM. Azula milik PT. Tri Tunggal Samudra Bahagia, diperkirakan mengalami kebocoran pada lambung kanan saat di perairan Agats, Asmat. Kapal ini bertolak dari pelabuhan Nusantara Poumako Mimika ke Agats, Asmat pada Jumat (12/2). (emanuel)
Selain Faisal dan Amril, satu korban meninggal dunia yang ditemukan oleh Tim SAR juga dikirim ke daerah asalnya. Jenazah itu telah teridentifikasi atas nama Anggit.
Kepala Sub Seksi Operasi SAR Merauke, Suparman mengatakan para korban telah dievakuasi dari Kampung Wanam, Distrik Ilwayap, Kabupaten Merauke dengan menggunakan pesawat carteran, Minggu (21/2) kemarin.
“Berdasarkan laporan ada 13 ABK semuanya, 10 belum ditemukan. Ditemukan oleh nelayan, berdasarkan cerita mereka yang selamat setelah bertahan di pohon nipa yang terapung,” ujarnya.
Ia menjelaskan, korban Faizal dipulangkan ke Makassar, Amril ke Jawa dan jenazah korban atas nama Anggit dipulangkan ke Jakarta.
Menurutnya, berdasarkan laporan SAR Timika, sebelumnya KM. Azula hendak masuk ke mercusuar di Laut Asmat, namun karena gelombang besar kapal bergeser dan langsung kandas.
“Nah diduga bagian bawah kapal bocor sehingga air laut masuk. Saat itu 12 ABK berusaha menyelematkan diri dengan membuat rakit. Ada skoci, tapi tak digunakan,” pungkasnya.
Humas SAR Merauke, Darmawan W.B menambahkan SAR Merauke masih terus berkoordinasi dengan SAR Timika guna mencari 10 ABK yang hingga saat ini belum ditemukan.
“Kita melakukan penyisiran di perairan maupun di darat, kita masih kerahkan personil untuk pencarian dan terus berkoordinasi,” pungkasnya.
KM. Azula milik PT. Tri Tunggal Samudra Bahagia, diperkirakan mengalami kebocoran pada lambung kanan saat di perairan Agats, Asmat. Kapal ini bertolak dari pelabuhan Nusantara Poumako Mimika ke Agats, Asmat pada Jumat (12/2). (emanuel)
