Anak Diduga Aniaya Ibunya Hingga Tewas
pada tanggal
Wednesday, February 24, 2016
SAPA (TIMIKA) –Martina Wesareak (40) tewas ditempat, setelah diduga dianiaya oleh anaknya sendiri berinisial Y dengan menggunakan benda tajam, di Jalan Yos Sudarso, Kampung Nawaripi, Distrik Wania, Selasa (23/2) malam.
Adik korban, Adriana Wesareak ketika berada di tempat kejadian perkara (TKP) menjelaskan bahwa, pelaku selalu beranggapan negatif kepada korban. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari korban tidak tinggal bersama anaknya, dan lebih memilih tinggal dirumahnya sendiri di Gang Gaharu.
“Itu dia (korban) punya anak tidak suka sama dia, makanya mereka tinggal tidak sama-sama, kalau dia ini tinggal sendiri di Gaharu,” ungkap Adriana.
Sementara itu keluarga korban lainny,a Dennos Gwijangge, kepada awak media di kamar jenazah RSUD Mimika mengatakan hal yang sama seperti yang diungkapkan Adriana. Dennos juga mengungkapkan bahwa, anak korban yang berinisial Y diduga kuat yang melakukan tindakan penganiayaan terhadap korban.
“Mereka hanya melihat dan memikirkan hal negatif kepada dia, sementara bukti tidak ada, lalu dengan begitu korbankan nyawa orang tua, ini saya sangat mengutuk sekali. Dugaan sementara ini keluarga sendiri, anak-anaknya sendiri,” kata Dennos.
Untuk itu, Dennos meminta agar pihak Kepolisian dapat segera menangkap pelaku, untuk diberikan hukuman setimpal dengan perbuatan yang dilakukan. Agar ada efek jera kepada yang lain ketika hendak melakukan hal serupa. Dan itu tidak berperikemanusiaan, apalagi terhadap orang tua sendiri.
“Minta Polisi cepat tangkap pelaku dan berikan hukuman setimpal, kalau tidak cepat, hal-hal begini bisa terjadi lagi,” pintanya.
Sementara salah satu saksi bernama Karyati (45), yang tinggal dilokasi TKP menjelaskan, saat itu dirinya sedang melaksanakan Sholat, kemudian mendengar ada suara jeritan dari depan tempat servis elektronik miliknya.
Kemudian saksi melihat kedepan ada dua orang laki-laki berdiri dekat dengan korban, namun saksi tidak begitu menghiraukan. Selanjutnya saksi kembali mendengar suara teriakan warga bahwa, ada orang yang dibunuh. “Ada dua orang laki-laki, terus ada yang teriak orang dibunuh,” ujarnya.
Polisi yang tiba di TKP langsung mengamankan lokasi kejadian, berhubung banyak warga yang berdatangan untuk menyaksikan kejadian ini. Petugas dari Polsek Mimika Baru dibantu Polres Mimika langsung melakukan olah TKP, dan menemukan sejumlah barang bukti, diantaranya sebuah pisau berbentuk badik bertuliskan pemburu iblis, sepasang sandal swallow yang diduga milik korban, serta tas noken yang berisi sayur-mayur milik korban.
Setelah oleh TKP, korban kemudian dievakuasi ke RSUD Mimika untuk dilakukan pemeriksaan medis, salah satunya dilakukan visum atau autopsi.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisain setempat, namun yang pastinya dari keterangan yang diperoleh baik dari saksi maupun keluarga korban, saat itu juga dilakukan pengejaran terhadap pelaku Y yang diduga kuat melakukan penganiayaan tersebut. (Saldi Hermanto)
Adik korban, Adriana Wesareak ketika berada di tempat kejadian perkara (TKP) menjelaskan bahwa, pelaku selalu beranggapan negatif kepada korban. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari korban tidak tinggal bersama anaknya, dan lebih memilih tinggal dirumahnya sendiri di Gang Gaharu.
“Itu dia (korban) punya anak tidak suka sama dia, makanya mereka tinggal tidak sama-sama, kalau dia ini tinggal sendiri di Gaharu,” ungkap Adriana.
Sementara itu keluarga korban lainny,a Dennos Gwijangge, kepada awak media di kamar jenazah RSUD Mimika mengatakan hal yang sama seperti yang diungkapkan Adriana. Dennos juga mengungkapkan bahwa, anak korban yang berinisial Y diduga kuat yang melakukan tindakan penganiayaan terhadap korban.
“Mereka hanya melihat dan memikirkan hal negatif kepada dia, sementara bukti tidak ada, lalu dengan begitu korbankan nyawa orang tua, ini saya sangat mengutuk sekali. Dugaan sementara ini keluarga sendiri, anak-anaknya sendiri,” kata Dennos.
Untuk itu, Dennos meminta agar pihak Kepolisian dapat segera menangkap pelaku, untuk diberikan hukuman setimpal dengan perbuatan yang dilakukan. Agar ada efek jera kepada yang lain ketika hendak melakukan hal serupa. Dan itu tidak berperikemanusiaan, apalagi terhadap orang tua sendiri.
“Minta Polisi cepat tangkap pelaku dan berikan hukuman setimpal, kalau tidak cepat, hal-hal begini bisa terjadi lagi,” pintanya.
Sementara salah satu saksi bernama Karyati (45), yang tinggal dilokasi TKP menjelaskan, saat itu dirinya sedang melaksanakan Sholat, kemudian mendengar ada suara jeritan dari depan tempat servis elektronik miliknya.
Kemudian saksi melihat kedepan ada dua orang laki-laki berdiri dekat dengan korban, namun saksi tidak begitu menghiraukan. Selanjutnya saksi kembali mendengar suara teriakan warga bahwa, ada orang yang dibunuh. “Ada dua orang laki-laki, terus ada yang teriak orang dibunuh,” ujarnya.
Polisi yang tiba di TKP langsung mengamankan lokasi kejadian, berhubung banyak warga yang berdatangan untuk menyaksikan kejadian ini. Petugas dari Polsek Mimika Baru dibantu Polres Mimika langsung melakukan olah TKP, dan menemukan sejumlah barang bukti, diantaranya sebuah pisau berbentuk badik bertuliskan pemburu iblis, sepasang sandal swallow yang diduga milik korban, serta tas noken yang berisi sayur-mayur milik korban.
Setelah oleh TKP, korban kemudian dievakuasi ke RSUD Mimika untuk dilakukan pemeriksaan medis, salah satunya dilakukan visum atau autopsi.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisain setempat, namun yang pastinya dari keterangan yang diperoleh baik dari saksi maupun keluarga korban, saat itu juga dilakukan pengejaran terhadap pelaku Y yang diduga kuat melakukan penganiayaan tersebut. (Saldi Hermanto)