Uskup Resmikan Gereja Santa Maria Fatima Amar
pada tanggal
Tuesday, July 5, 2016
SAPA (TIMIKA) – Uskup Timika Mgr. Jhon Philip Saklil, Pr,. meresmikan serta memberkati gedung baru Gereja Stasi Santa Maria Fatima Amar di Distrik Amar, Jumat (1/7).
Pemberkatan serta peresmian gedung gereja yang dibangun pada tahun 1978, dan diperbarui 2016 ini terlaksana atas kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Keuskupan Timika, tokoh agama, tokoh adat serta masyarakat Distrik Amar.
Misa pemberkatan gereja yang didamping oleh dua pastor pembantu dari Paroki Kokonao yakni, Pastor Polikarpus Purnawan Scc, dan Pastor Petrus Suharjono ini dihadiri oleh ratusan umat stasi Santa Maria Fatima Amar bersama perwakilan Pemda Mimika, diantaranya Kepala Bagian (kabag) Bidang kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Marten Sawi dan Kasubag Protokol pemda Cristin Walelang.
Dalam prosesi pemberkatan dan peresmian ini juga dilaksanakan pemberian sakramen krisma bagi 120 peserta yang terdiri dari siswa SMA dan SMP stasi Amar, serta dilajutkan dengan acara ramah tama bersama yang digelar di halaman gereja.
Dalam khotbahnya Uskup Jhon mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur atas semangat para pendiri Gereja Amar, umat, pemerintah, kepala kampung, ketua RT, ketua stasi, Kadistrik, Kapolsek, Koramil, pimpinan sekolah serta tokoh masyarakat, sehingga pembaruan gereja amar serta sakramen Krisma bisa terlaksana.
Ia memberikan apresiasi yang besar atas rangkaian acara yang dinilai sangat luar biasa yakni, menjalankan acara peresmian secara agama dan ritual adat.
“Saya ucapkan terima kasih atas perjuangan saudara dan saudari semua. Semua yang telah kalian perjuangkan merupakan bagian dari pembangunan iman akan Tuhan. Saya tahu hari ini bukan hanya diresmikan secara agama, tetapi sudah dilakukan acara adat sebelumnya, dimana sebagai bagian dari rekonsiliasi atau pertobatan secara adat. Ini merupakan upaya dalam memperkuat iman kita semua,”ujarnya
Ia juga mengharapkan, agar umat di Amar dan sekitarnya dapat terus memperjuangkan upaya pendidikan anak sehingga bisa menjadi manusia yang berguna dalam pembangunan keluarga, bangsa dan agama.
Sementara itu dalam prosesi sakramen krisma, ia mengharapkan agar kepada para peserta krisma yang terdiri dari anak – anak Distrik Amar agar bisa memahami janji baptis yakni dengan pertanyaan yang diberikannya kepada para peserta.
“Seperti kesediaan para peserta dalam menentang kejahatan dalam diri mereka untuk hidup berbangsa, bermasyarakat, dalam paroki, stasi, dan wilayah mimika. Kesediaan dalam menolak godaan – godaan setan dari tahayul, perjudian, kemalasan, mabuk mabukan, kesediaan para peserta dalam melawan kebiasaab buruk dan tidak adil yang dapt merusak Hak Asasi Manusia (HAM), kesediaan dalam membangun kerja sama, serta memperhatikan orang – orang yang lemah, tertindas, miskin, dan tidak diperdulikan oleh sesama,” ujar dia.
Ia juga menegaskan kesediaan itu juga harus dinyatakan dalam mengambil bagian dalam pembangunan umat dan paroki dalam membentuk umat beriman yang rukun, mandiri, serta bebrtanggungjawab terhadap kehidupan umat seluruhnya.
“Sebelum saya meresmikan kalian dalam sakramen krisma, tetapi kalian harus benar - benar memaknai seluruh janji dan kesediaan kalian dalam mengikuti yesus Kristus, karena kamu semua akan menjadi petugas dala melaksanakan perutusan Tuhan,” bebernya. (Cr1)
Pemberkatan serta peresmian gedung gereja yang dibangun pada tahun 1978, dan diperbarui 2016 ini terlaksana atas kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Keuskupan Timika, tokoh agama, tokoh adat serta masyarakat Distrik Amar.
Misa pemberkatan gereja yang didamping oleh dua pastor pembantu dari Paroki Kokonao yakni, Pastor Polikarpus Purnawan Scc, dan Pastor Petrus Suharjono ini dihadiri oleh ratusan umat stasi Santa Maria Fatima Amar bersama perwakilan Pemda Mimika, diantaranya Kepala Bagian (kabag) Bidang kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Marten Sawi dan Kasubag Protokol pemda Cristin Walelang.
Dalam prosesi pemberkatan dan peresmian ini juga dilaksanakan pemberian sakramen krisma bagi 120 peserta yang terdiri dari siswa SMA dan SMP stasi Amar, serta dilajutkan dengan acara ramah tama bersama yang digelar di halaman gereja.
Dalam khotbahnya Uskup Jhon mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur atas semangat para pendiri Gereja Amar, umat, pemerintah, kepala kampung, ketua RT, ketua stasi, Kadistrik, Kapolsek, Koramil, pimpinan sekolah serta tokoh masyarakat, sehingga pembaruan gereja amar serta sakramen Krisma bisa terlaksana.
Ia memberikan apresiasi yang besar atas rangkaian acara yang dinilai sangat luar biasa yakni, menjalankan acara peresmian secara agama dan ritual adat.
“Saya ucapkan terima kasih atas perjuangan saudara dan saudari semua. Semua yang telah kalian perjuangkan merupakan bagian dari pembangunan iman akan Tuhan. Saya tahu hari ini bukan hanya diresmikan secara agama, tetapi sudah dilakukan acara adat sebelumnya, dimana sebagai bagian dari rekonsiliasi atau pertobatan secara adat. Ini merupakan upaya dalam memperkuat iman kita semua,”ujarnya
Ia juga mengharapkan, agar umat di Amar dan sekitarnya dapat terus memperjuangkan upaya pendidikan anak sehingga bisa menjadi manusia yang berguna dalam pembangunan keluarga, bangsa dan agama.
Sementara itu dalam prosesi sakramen krisma, ia mengharapkan agar kepada para peserta krisma yang terdiri dari anak – anak Distrik Amar agar bisa memahami janji baptis yakni dengan pertanyaan yang diberikannya kepada para peserta.
“Seperti kesediaan para peserta dalam menentang kejahatan dalam diri mereka untuk hidup berbangsa, bermasyarakat, dalam paroki, stasi, dan wilayah mimika. Kesediaan dalam menolak godaan – godaan setan dari tahayul, perjudian, kemalasan, mabuk mabukan, kesediaan para peserta dalam melawan kebiasaab buruk dan tidak adil yang dapt merusak Hak Asasi Manusia (HAM), kesediaan dalam membangun kerja sama, serta memperhatikan orang – orang yang lemah, tertindas, miskin, dan tidak diperdulikan oleh sesama,” ujar dia.
Ia juga menegaskan kesediaan itu juga harus dinyatakan dalam mengambil bagian dalam pembangunan umat dan paroki dalam membentuk umat beriman yang rukun, mandiri, serta bebrtanggungjawab terhadap kehidupan umat seluruhnya.
“Sebelum saya meresmikan kalian dalam sakramen krisma, tetapi kalian harus benar - benar memaknai seluruh janji dan kesediaan kalian dalam mengikuti yesus Kristus, karena kamu semua akan menjadi petugas dala melaksanakan perutusan Tuhan,” bebernya. (Cr1)