-->

Teror Bom di Solo Saat Idul Fitri

TKP bom di Mapolresta Solo - OKZ
SAPA (JAKARTA) - Ketika umat Islam di Indonesia akan merayakan Idulfitri 1437 Hijriah, justru dikejutkan adanya teror bom.

Bom bunuh diri kembali terjadi di depan penjagaan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolresta Surakarta di Solo, jawa Tengag, Selasa pagi pukul 07.15 WIB.

Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono menyatakan pelaku bom diri berupaya menerobos penjagaan petugas di Markas Polresta Solo.

"Ada seorang pengendara sepeda motor yang memasuki Mapolresta Solo dihentikan petugas Provos namun pengendara tetap menyerobot," kata Irjen Condro Kirono saat dihubungi dari Jakarta Selasa.

Selanjutnya, anggota Provos itu mengejar pengendara sepeda motor yang berupaya menerobos penjagaan tersebut.

Namun tepat di depan SPKT Polresta Solo terjadi ledakan yang berasal dari badan pengendara sepeda motor tersebut hingga mengenai wajah anggota Provos tersebut.

Seorang pelaku tewas di tempat, sedangkan anggota Provos yang terluka dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Condro menuturkan situasi keamanan di Solo dan sekitarnya masih kondusif dan tidak terjadi rangkaian peristiwa susulan, namun polisi bersiaga penuh.

Menurut Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Nur Rohman disinyalir sempat membuat bom sendiri sewaktu di Bekasi. Keterangan itu diberikan dua terduga lainnya yang sudah ditahan, Ali Uigur dan Andika yang mengaku sempat melihat Abu Musab dan Nur Rohman membuat bom.

"Nur Rohman ini sempat belajar sendiri membuat bom rakitan. Dia belajar sewaktu masih di Bekasi bersama tiga temannya yang sudah kami tahan," papar Kapolri..

Menurut Kapolri, rencana eksekusi bom tersebut dengan cara dilempar menggunakan bom lempar dan bom bunuh diri (bom tas). Bahkan dua eksekutor bom bunuh diri, Nur Rohman dan Ali Uigur sudah dipersiapkan. Selain telah dipersiapkan sebagai "pengantin" bom bunuh diri, terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Nur Rohman sempat belajar merakit bom saat dalam pelarian dirinya.

"Yang lalu (Thamrin) itu memang ada perintah dari Bahrun Naim, tapi sekarang perintah dari ISIS yang memerintahkan selama bulan Ramadan ini harus ada aksi teror. Sehingga sejumlah kasus teror terjadi di dunia seperti di Turki, Saudi, Prancis, Amerika. Jadi kelompok ini termasuk jaringan internasional," pungkasnya.
 
Menanggapi teror bom di Solo ini, Presiden Joko Widodo mengimbau kepada masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Solo untuk tetap tenang menjalankan ibadah puasa.

"Saya telepon dan aparat sudah bisa mengendalikan keadaan yang ada dan kita berharap masyarakat tenang, tetapi juga waspada karena besok kita sudah masuk hari raya Idulfitri," kata Jokowi dalam konferensi pers di Hotel Grand Inna Muara Kota Padang.

Menurut Presiden, dirinya telah memerintahkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk mengusut tuntas jaringan pelaku bom bunuh diri tersebut.

Jokowi meminta Polri mengejar dan menangkap jaringan bom yang terjadi di Mapolresta Solo pada sekitar pukul 08.00 WIB itu.

Presiden menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Polri terkait tindaklanjut pengejaran jaringan otak bom bunuh diri yang terjadi satu hari sebelum Idulfitri 1437 Hijriah.

Kepala Negara itu juga meminta kepada masyarakat agar tidak perlu takut menghadapi teror.

"Sekali lagi kita mengharap masyarakat tetap tenang menjalankan ibadah terakhir puasa hari ini dengan khusyuk," ujar Presiden Jokowi.

Jokowi juga menegaskan rencana kunjungan kerja dan silaturahmi ke Solo dan Yogyakarta pada 6-9 Juli 2016 akan tetap berlangsung sesuai rencana.

Atas kejadian ini. Polri langsung meningkatkan keamanan, terutama untuk mengantisipasi aksi teror saat perayaan Idulfitri 1437 H.

Polda Metro Jaya Jakarta menyatakan akan memperketat pengamanan di markas polres dan polsek usai bom bunuh diri di Mapolresta Solo.

"Kami telah perketat pengamanan sejak tiga hari lalu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Jakarta.

Awi mengatakan pimpinan Polda Metro Jaya juga diperintahkan tidak bertugas atau patroli seorang diri namun harus didampingi minimal dua orang.

Sedangkan Kepolisian Daerah Jawa Barat menyiagakan Tim Penjinak Bom yang siap diterjunkan ke lokasi apabila terjadi ancaman teror bom pada musim arus mudik dan balik Lebaran 2016.

"Tentu saja Tim Penjinak Bom Brimob Polda Jabar sudah siap siaga untuk mengantisipasi bahaya bom," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus melalui telepon seluler di Bandung.

Ia menuturkan Tim Penjinak Bom sudah disiapkan dalam pengamanan Lebaran 2016 termasuk antisipasi teror bom seperti yang terjadi di Mapolres Surakarta, Jawa Tengah.

Jika dilaporkan ada ancaman bom, kata dia, tim tersebut akan langsung ke lokasi kejadian untuk melaksanakan tugasnya.

"Semua sudah disiagakan seperti penjinak bom sebagai kekuatan kita," katanya lagi.

Dia menyampaikan, Polda Jabar telah siap siaga terhadap berbagai ancaman teror, termasuk aksi kejahatan lainnya.

Bersamaan dengan pengamanan dan pengaturan lalu lintas mudik lebaran, kata Yusri, jajarannya mengantisipasi berbagai tindakan yang mengganggu keamanan, kenyamanan, dan ketertiban umum.

"Anggota di lapangan lebih siaga dalam pengamanan Lebaran 2016 ini," katanya.

Polda Sumatera Utara menyiapkan penembak jitu di titik-titik tertentu untuk memastikan keamanan di daerah itu pada arus mudik dan balik Idulfitri 2016.

"Penembak jitu adalah sebagian dari personel keamanan yang disiagakan untuk menjaga keamanan arus mudik dan balik Idulfitri 2016," kata Wakil Kepala Polda Sumut Brigjen Adhi Prawoto di Medan.

Para personel keamanan itu disiagakan di berbagai titik khususnya pada lokasi yang dianggap rawan keamanan.

"Yang pasti ada pada pintu masuk kedatangan jalur laut, udara dan angkutan jalan dan jalan lintas serta di tempat ibadah dan wisata ada personel keamanan yang ditempatkan," katanya lagi.

Meski keamanan diperketat dengan menempatkan personel yang cukup banyak atau mencapai 4.016 aparat yang terdiri dari 588 personel dari Polda Sumut ditambah dari seluruh satuan wilayah (polres), Polda Sumut berharap, masyarakat ikut aktif membantu penjagaan keamanan dengan meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan.

Dia meminta masyarakat tetap tenang untuk mudik dan kembali lagi ke Medan atau Sumut karena Operasi Ramadaniya Toba 2016 untuk mengamankan Idulfitri 1437 Hijriyah di daerah itu terus dijalankan.

Sementara itu, Kepala Polda Lampung Brigjen Ike Edwin mengatakan sudah menyiagakan satuan tugas antiteror dan penembak jitu atau sniper untuk mengantisipasi terjadi ancaman tindak kejahatan dan aksi terorisme.

"Satgas ini ditempatkan menyebar di sepanjang jalan sepi atau pun objek vital seperti pusat keramaian," kata Kapolda Lampung, di Bandarlampung.

Menurut dia, penembak jitu juga telah ditempatkan pada posisinya masing-masing, sehingga dapat mengantisipasi serta meminimalkan terjadi tindak kejahatan agar pelaksanaan Lebaran 2016 menjadi lebih nyaman.

Ia juga menyatakan, personel Gegana Korps Brimob Polda Lampung juga telah disiagakan sebagai langkah untuk mengantisipasi kemungkinan adanya ancaman teror semacam itu.

"Mudah-mudahan Lampung aman dan semua dapat berjalan lancar," ujarnya pula.

Sebanyak 4.000 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan perayaan Lebaran 2016 atau Idulfitri 1437 Hijriah.

Menteri Koordintor Bidang Perekonomian Rizal Ramli dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta pengamanan di bandara diperketat, untuk mengantisipasi segala jenis kejahatan termasuk aksi teror.

"Iya, pagi tadi (Rizal Ramli dan Ignasius Jonan) meninjau Bandara Hang Nadim. Salah satu hal yang ditekankan adalah peningkatan pengamanan antisipasi segala bentuk kejahatan dan teror," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso, di Batam.

Suwarso mengatakan, sejak H-4 Bandara Internasional Hang Nadim juga sudah mendapat bantuan pengamanan 20 polisi, 24 anggota TNI AU, lima anggota AD dan lima anggota TNI AL.

Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono mengatakan menyikapi teror bom di Solo, Polda Kepri juga meningkatkan pengamanan pada sejumlah tempat keramaian termasuk jalur mudik di bandara dan pelabuhan.

"Instruksi peningkatan pengamanan diperlukan untuk mengantisipasi segala bentuk kejahatan termasuk aksi terorisme, sehingga kondisi Kepri secara umum terap aman," kata dia.

Peningkatan sistem pengamanan diperketat juga dilakukan di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah menjelang Lebaran 2016 setelah terjadi teror bom Solo.

Kepala Bandar Udara Mutiara Palu Benyamin Noach Apituley, membenarkan menyusul bom bunuh diri di Solo, penjagaan pintu masuk dan keluar bandara itu lebih diperketat.

Ia mengatakan sejak 18 Juni 2016, posko pengamanan angkutan mudik lebaran di Bandara Mutiara Palu telah dioperasikan melibatkan sejumlah instasi dari kepolisian, Dinas Perhubungan, petugas keamanan internal bandara, Dinas Kesehatan, dan PT Jasa Raharja Sulteng.

Setiap hari, kata dia, pintu masuk dan keluar bandara dijaga petugas kepolisian dari Polda Sulteng dan Polres Palu.

Namun dengan adanya bom bunuh diri di Solo, kata Benyamin lagi, maka pengamanan dan penjagaan di bandara kebanggaan masyarakat Sulawesi Tengah itu, lebih diperketat lagi untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.

Arus Mudik Mulai Menurun Pada H-1 Idulfitri berbagai laporan dari beberapa daerah menunjukkan arus pemudik sudah mengalami penurunan dari puncak mudik 2016.

Pada H-1 Lebaran 2016, jalur Pantura dan tol yang berada di Cirebon, Jawa Barat, lengang dibandingkan dengan arus mudik Lebaran 2016.

Wakapolres Cirebon Kompol Eka Yekti Hananto Seno, mengatakan pada H-1 Lebaran 2016 ini semua jalur mudik di Cirebon lengang dan lancar.

"Lengang semuanya, baik Pantura maupun tol," katanya lagi.

Berdasarkan pantauan tidak terlihat penumpukan kendaraan dalam jumlah besar, berbeda dengan hari sebelumnya, di sejumlah lampu merah, cukup banyak menumpuk pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua.

Salah satu titik macet di Bundaran Kedawung Cirebon juga terpantau lancar.

Kapolresta Cirebon AKBP Indra Jafar mengatakan, arus lalu lintas di Pantura tidak terjadi hambatan, sejumlah pemudik yang masih melintas di Pantura, dikarenakan memilih mudik hari ini agar tidak terjebak kemacetan.

"Pantura sudah lancar, pemudik juga jauh sedikit dibandingkan kemarin," kata Indra.

Pemudik yang melintas di Pantura Cirebon, masih didominasi oleh kendaraan roda dua.

Sedangkan banyak kendaraan roda empat yang melintas di Pantura Cirebon, lebih banyak disebabkan masih dilakukan pengalihan arus di sejumlah pintu tol, untuk mengurangi kepadatan di Brebes.

Penurunan arus mudik ini juga terlihat di Terminal Pulogadung Jakarta, dengan penumpang tujuan kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada H-1 dibandingkan puncak arus mudik pada tiga hari sebelumnya.

Berdasarkan data di kantor Pengelola Terminal maupun di Posko Pengamanan Terminal Pulogadung, pada Selasa hingga pukul 14.00 WIB, tercatat baru sebanyak 320 pemudik yang menggunakan 35 bus.

Sedangkan pada puncak arus mudik Sabtu (2/7) atau H-4 tercatat sebanyak 2.776 pemudik yang menggunakan 162 bus.

Jumlah pemudik pada Minggu (3/7) atau H-3 sebanyak 1.837 jiwa yang menggunakan 134 bus, serta pada Senin (4/7) sebanyak 1.543 jiwa menggunakan 141 bus.

Pemudik yang menggunakan kereta api masih tinggi, hal ini terlihat di Stasiun Kereta Api Gambir kembali dipadati calon penumpang.

Kepala Stasiun Gambir Edy Kuswoyo mengatakan sekitar 14.000 penumpang akan diberangkatkan pada hari ini.

Lonjakan penumpang kereta api tertinggi menjelang lebaran di Stasiun Gambir terjadi pada Minggu (3/7), dengan jumlah mencapai 15.005 orang dengan berbagai tujuan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Posko Humas Stasiun Gambir di Jakarta, diketahui bahwa pada Senin (4/7) telah diberangkatkan sebanyak 14.571 penumpang, sedangkan pada Sabtu (2/7) telah diberangkatkan sebanyak 14.765 penumpang.

Sedangkan sejak 24 Juni 2016 hingga siang hari ini, Stasiun Kereta Api Gambir telah memberangkatkan sebanyak 132.951 penumpang. (ant)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel