Pasokan Air Bersih Butuh Teknologi Paten
pada tanggal
Tuesday, July 5, 2016
Menurut Kepala Distrik Amar Yunus Linggi, S.Sos.M.Si Beberapa tahun lalu pihak pemerintah Distrik Amar sudah melakukan pemboran di beberpa tempat untuk mendapatkan air bersih siap konsumsi, namun dikarenakan adanya semburan gas alam dari hasil pemboran tersebut, maka hal ini dibatalkan hingga saat ini.
“Terkait hal tersebut, maka untuk bisa memasikan air bersih bagi masyarakat distrik amar hanya dengan teknologi yang akurat sehingga bisa memproses air asin menjadi air tawar bersih yang bisa dikonsumsi manusia,” ujar Kadistrik saat ditemui Salam Papua di rumah dinasnya Jumat (1/7).
Guna mendapatkan air bersih, itu sudah dilakukan sejak lama. Dulu sudah pernah melakukan bor di beberapa tempat dalam kampung untuk mendapatkan air bersih, tetapi malah keluar gas beracun yang menyembur sampai melewati pohon kelapa.
“Kemudian mengeluarkan bau yang tidak enak, dan juga meluarkan suara seperti air mendidih. Sejak adanya gas tersebut maka tim tidak bisa melanjutkan pemboran,” ujar Yunus sambil menunjukan beberapa bekas pemboran yang sudah ditutup.
Sementara itu, ia menjelaskan, bahwa kalau seandainya pasokan air bersi harus diambil dari distrik tetangga, maka harus melalui proses yang sangat sulit, karena melewati sungai – sungai besar dan muara yang luas.
“Saya cuma mengharapkan adanya pasokan alat teknologi yang memang canggih sehingga bisa melakukan penyulingan. Selama ini distrik amar memang memiliki penampungan air hujan di masing – masing rumah, tetapi itu bertahan untuk musim hujan saja, kalau musim kemarau, maka semua warga harus mengeluh,” ungkapnya. (Cr1)