Minyak Tanah Jadi Lahan Bisnis Ketua RT
pada tanggal
Tuesday, July 19, 2016
![]() |
Anselmus Teturan |
SAPA (TIMIKA) - Kepala Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Anselmus Teturan mengatakan, dirinya baru mendapat informasi warga terkait dengan penyalahgunaan subsidi minyak tanah (mitan) untuk warga oleh oknum ketua Rukun Tetangga (RT) di kelurahannya untuk dijual kepada pengusaha minyak yang ada di Mimika.
“Saya baru mendapatkan informasi terkait dengan subsidi mitan dari Pemerintah yang tidak sampai ke tangan masyarakat, namun oknum ketua RT tersebut tidak menjual kepada warga yang berada di RT tersebut melainkan oknum RT tersebut menjualnya kepada pengusaha minyak untuk keuntungan pribadinya, sedangkan warga sangat sulit untuk mendapatkan mitan,” ujar Anselmus saat ditemui Salam Papua di ruang kerjanya, Senin (18/7).
Menurutnya, hal tersebut telah menyalahi aturan serta wewenang pasalnya pemerintah mempercayakan ketua RT untuk menangani serta mengalokasikan subsidi pemerintah untuk masyarakat. Sehingga oknum ketua RT yang berbuat demikian akan dipanggil untuk dimintai penjelasan.
“Sejauh ini saya sekedar mendapat informasi dari warga sehingga dalam waktu tidak lama akan menyurati oknum ketua RT itu untuk dimintai penjelasan,” kata dia.
Dirinya menyatakan akan mengambik suatu keputusan, apabila benar terbukti adanya penyalahgunaan pembagian mitan untuk warga, apabila terbukti, maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi dalam hal ini ijinnya akan dicabut.
"Tapi saya belum tahu hal itu jadi nanti saya cari informasi soal minyak tanah itu dulu baru saya panggil ke kantor dan saya tanyakan soal itu, kalau memang di terus drop keluar berarti ijin saya cabut," tegasnya.
Sementara itu salah seorang warga Kebun Sirin, Tina mengeluhkan susahnya mendapat mitan, dirinya mengakui bahwa setiap ada mitan yang didistribusikan dirinya sering tidak kebagian mitan dengan alasan mitan tersebut sudah habis, namun informasi yang diterima dari warga lainnya mengatakan bahwa mitan yang diperuntukan untuk RT tersebut akan dijual untuk orang lain diluar RT.
"Kita susah skali dapat minyak tanah, kalau ada minyak trus kita mau antri tapi dorang bilang minyak sudah habis akhirnya kita pulang," ujar Tina saat ditemui Salam Papua, Senin (18/7).
Lanjut Tina, dirinya mengharapkan agar pihak Kelurahan hingga Distrik harus melihat permasalahan yang terjadi, pasalnya masyarakat sangat membutuhkan mitan, dan dirinya berharap agar mitan yang diperuntukan untuk warga sebaiknya di percayakan kepada orang yang bertanggung jawab dan benar-benar melihat kepentingan warganya.
"Kalau bisa itu dari kelurahan dan distrik harus lihat hal itu, dan kalau bisa percayakan untuk orang yang bertanggung jawab untuk warganya," harapnya. (Ricky Lodar)