Peresmian Kantor Baru PT. Enanegelem dan CV. Enaninggok di Jayanti
pada tanggal
Tuesday, June 21, 2016
![]() |
ilustrasi bakar batu di Jayanti - DOC SAPA |
SAPA (TIMIKA)- Peresmian kantor PT Enanegelem dan CV Enaninggok yang dilakukan dengan prosesi acara bakar batu dilaksanakan di Perkampungan Djayanti, Kampung Piyoka Kencana, Distrik Kuala Kencana, Sabtu (18/6).
”CV ini berdiri sekitar bulan November 2014. Proyek pertama yang kami kerjakan adalah pengerjaan dam di Arwanop .Tujuan didirikan CV di daerah konflik adalah karena disini tempat kami. Kami tujuh marga yang memiliki lokasi ini yaitu Abugau, Beanal, Janampa, Jangkup, Omaleng, Dimpau, dan Bugaleng,“ ujar pemilik CV Enaninggok Dete Abugau, SE yang ditemui Salam Papua pada saat acara berlangsung.
Ia juga menjelaskan bahwa, prekrutan tenaga kerja diprioritaskan dari masyarakat di sekitar sini (Jayanti-red). CV ini telah membuat dan dan saat ini sedang mengerjakan pipa dan listrik di daerah Arwanop.
“Kami dipercaya oleh PT Freeport mendirikan badan usaha untuk menangani proyek-proyek yang sudah berjalan. Disini ada galian C yang ada di Iwaka. Kami merasa iwaka adalah milik kami. Atas dasar itu kami sudah bertemu dengan Lembaga Musyawarah Adat Amungme (Lemasa),” jelas Dete.
Lanjutnya, ini bertujuan agar Lemasa mengakui wilayah adat milik tujuh marga tersebut yang ada di Arwanop dan Jayanti. Sehingga seluruh pekerjaan yang ada bisa dipercayakan kepada CV tersebut
“Aspirasi rakyat khususnya kepada DPRD dan Bupati antara lain agar pemerintah daerah memperhatikan pembanguanan khususnya pembangunan jalan di daerah Jayanti sampai di Kali Otawari,” katanya.
Sedangkan untuk PT Enanegelem yang berdiri pada 9 Januari 2007, proyek pertama yang mereka tangani adalah penyedotan tailing underground.
“Setelah itu perusahaan ini bekerja sama dengan PT Avco untuk memuat barang-barang dari Tembagapura menuju ke Timika, “ kata Estron Janampa, S.Sos selaku pemilik PT ini.
Ia bekerja sama dengan kedua kantor ini dengan tujuan menjaga tempat ini agar tetap menjadi hak mereka. Untuk kedepannya PT dan CV ini akan berjalam bersama-sama membangun tempat ini. (CR2)
”CV ini berdiri sekitar bulan November 2014. Proyek pertama yang kami kerjakan adalah pengerjaan dam di Arwanop .Tujuan didirikan CV di daerah konflik adalah karena disini tempat kami. Kami tujuh marga yang memiliki lokasi ini yaitu Abugau, Beanal, Janampa, Jangkup, Omaleng, Dimpau, dan Bugaleng,“ ujar pemilik CV Enaninggok Dete Abugau, SE yang ditemui Salam Papua pada saat acara berlangsung.
Ia juga menjelaskan bahwa, prekrutan tenaga kerja diprioritaskan dari masyarakat di sekitar sini (Jayanti-red). CV ini telah membuat dan dan saat ini sedang mengerjakan pipa dan listrik di daerah Arwanop.
“Kami dipercaya oleh PT Freeport mendirikan badan usaha untuk menangani proyek-proyek yang sudah berjalan. Disini ada galian C yang ada di Iwaka. Kami merasa iwaka adalah milik kami. Atas dasar itu kami sudah bertemu dengan Lembaga Musyawarah Adat Amungme (Lemasa),” jelas Dete.
Lanjutnya, ini bertujuan agar Lemasa mengakui wilayah adat milik tujuh marga tersebut yang ada di Arwanop dan Jayanti. Sehingga seluruh pekerjaan yang ada bisa dipercayakan kepada CV tersebut
“Aspirasi rakyat khususnya kepada DPRD dan Bupati antara lain agar pemerintah daerah memperhatikan pembanguanan khususnya pembangunan jalan di daerah Jayanti sampai di Kali Otawari,” katanya.
Sedangkan untuk PT Enanegelem yang berdiri pada 9 Januari 2007, proyek pertama yang mereka tangani adalah penyedotan tailing underground.
“Setelah itu perusahaan ini bekerja sama dengan PT Avco untuk memuat barang-barang dari Tembagapura menuju ke Timika, “ kata Estron Janampa, S.Sos selaku pemilik PT ini.
Ia bekerja sama dengan kedua kantor ini dengan tujuan menjaga tempat ini agar tetap menjadi hak mereka. Untuk kedepannya PT dan CV ini akan berjalam bersama-sama membangun tempat ini. (CR2)