Pembinaan Organisasi Pemuda Ubah Pola Pikir
pada tanggal
Friday, June 24, 2016
SAPA (TIMIKA) – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Papua melalui Kepala Seksi (Kasi) Organisasi pembinaan pemuda Agustinus Aronggear mengatakan, kegiatan pembinaan organisasi pemuda bisa menjadi bekal untuk merubah pola pemikiran pemuda, karena permasalahan pemuda sangat kompleks.
Agustinus mengatakan, melihat kondisi permasalahan pemuda sangat banyak dan tidak terbatas membuat Pemprov Papua dan Pemkab Mimika, mempunyai satu tujuan untuk menggelar satu kegiatan yang ditujukan kepada pemuda agar permasalahan yang terjadi di dalam pemuda, bisa diatasi dengan bekal-bekal yang telah didapatkan dalam kegaiatan tersebut.
Menurutnya, permasalahan yang terjadi didalam organisasi kepemudaan tersebut sangat banyak serta memiliki tingkat permasalahan yang berbeda, sehingga perlu dipilah-pilah terkait dengan permasalahan, baik pribadi maupun organisasi, namun yang sering ditemui banyak masalah pribadi.
“Dengan adanya kegiatan ini dinas pemuda Kabupaten Mimika mempinyai satu pemikiran untuk teman-teman yang hadir ini mengikuti kegiatan ini dan mendapatkan materi untuk mendapat bekal untuk dirinya tidak seperti yang dulu, karena masalah pemuda ini kompleks dan banyak sekali karena ada tingkatan masalah kepemudaan karena yang sering terjadi itu masalah narkotika, HIV-AIDS serta konflik itu terjadi karena pengangguran mempengarughi ekonomi keluarga, ekonomi pribadi sehingga orang bisa lari sampao kehal-hal seperti itu,” ujar Agustinus Aronggear saat ditemui di gedung Timika Raya, Kamis (23/6).
Lanjut Agus, sama halnya seperti konflik horizontal yang sering terjadi di Mimika, baik pertikaian antara pemuda dan masyarakat yang disebabkan karena ketidak jelasan informasi, dan tidak adanya rasa saling menghormati dan bertoleransi, sehingga timbulah gesekan-gesekan hingga timbul permasalahan, oleh sebab itu melalui kegiatan tersebut dengan adanya kegiatan tersebut pihaknya bisa memberikan informasi terkait dengan pengembangan informasi.
“Kejadian konflik horizontal yang terjadi di Kabupaten Mimika ini baik pemuda dan masyarakat itu karena informasi yang tidak jelas, justru itu teman-teman dari Jayapura datang untuk melakukan kegiatan ini untuk memberikan informasi terkait dengan pengembangan informasi itu seperti apa,” ujarnya.
Dengan demikian dengan kegiatan tersebut kiranya para pemuda di Mimika dapat menentukan arah tujuan dari organisasi yang dibentuk sehingga tidak disalah artikan oleh masyarakat, sehingga materi yang diterima dapat dan bisa membawa arah organisasi kepemudaan di Mimika dengan baik guna membantu pemerintah dalam pembangunan, pasalnya pemuda merupakan generasi penerus bangsa.
“Sehingga arah dan tujuan organisasi itu jelas dan biasanya ada organisasi-organisasi yang tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas, dan sering salah diartikan oleh organisasi yang lain, jadi apa yang dilakukan hari ini adalah awal yang baik untuk membawa generasi muda yang lebih baik dan membantu pemerintah dalam pembangunan,” ujarnya.
Sementara itu disinggung mengenai kerjasama antara Disporapar dan Kesbangpol, Agus menjelaskan bahwa, kerjasama antara kesbangpol Provinsi Papua dan Disporapar Provinsi Papua telah terjalin dengan dilakukan untuk mengkoordinir beberapa kegiatan didalam organisasi kemasyarakatan baik di Provinsi Papua maupun di 29 Kabupaten Kota yang ada di Papua, dan hal tersebut merupakan tanggung jawab dari instansi terkait untuk membina organisasi kepemudaan.
“Kalau untuk kerjasama Kesbangpol dan Disporapar untuk Kabupaten saya tidak tahu tapi kalau untuk tingkat Provinsi kita jalin kerjasama untuk mengkoordinir organisasi kemasyarakatan yang ada di masing-masing Kabupaten dan kami punya kewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemuda melalui organisasi kepemudaan,” jelasnya (Ricky Lodar)