-->

Oknum Petugas Indonesia Palak Warga PNG

Ilustrasi
SAPA (JAYAPURA)  - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengaku telah  menerima banyak laporan terkait aksi pungutan liar (pungli) di wilayah perbatasan RI dan Papua Nugini (PNG) di Kampung Skouw, Distrik Muaratami, Kota Jayapura.

Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Provinsi Papua Doren Wakerkwa, di Jayapura, Jumat, (17/6) mengatakan pungli ini dilakukan oleh oknum dari beberapa instansi milik Indonesia di wilayahnya.

"Pungli dilakukan oleh oknum petugas kita kepada warga PNG, dimana oleh warga langsung dilaporkan kepada pemerintahnya,"ungkapnya.

Menurut Doren, pihaknya mengetahui permasalahan pungli ini setelah Pemerintah PNG menyampaikan keluhan ini kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui  instansi terkait.

 "Untuk itu, guna mengetahui kebenaran dan kepastiannya, kami mengumpulkan semua instansi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan perbatasan seperti pihak imigrasi, bea cukai, karantina hingga Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri," ujarnya.

Diakuinya sistem demokrasi di wilayah negara tetangga PNG berbeda dengan Indonesia khususnya Papua,  sehingga ketika marak aksi pungli ini menjadi satu pembahasan khusus yang pada akhirnya dibawa keranah internasional.

"Jika dibiarkan, maka akan berdampak buruk bagi hubungan bilateral antara kedua negara yaitu Indonesia dan PNG sehingga dalam waktu dekat kami segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mengatasi permasalahan ini," katanya lagi.

 Setelah dicari akar permasalahannya, ternyata penyebab pungli ini dikarenakan terbatasnya petugas yang berjaga dengan tunjangan-tunjangan minim,  sehingga memberikan kesempatan untuk melakukan aksi pungli tersebut.(Maria fabiola)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel