Obrolan dimeja makan
pada tanggal
Wednesday, June 1, 2016
Oleh : Izmy Syachria Rizky Rery
Suara sendok dan piring berdentingan .
sesekali aroma kopi dan teh beradu , tidak ramai, tapi syahdu .
Ini yang aku rindukan ,
saat pulang kerumah menjadi pilihan paling kuat yang mencuat diantara pilihan lain yang menggelayuti pikiran .
Ketenangan itu bagiku adalah sesuatu yang tak terbeli dengan materi ,
sesuatu yang hangat tapi bukan karena api .
obrolan demi obrolan mengalir seperti air,
membasuh sekujur lelah fisik ,
hati dan pikiran karena melakukan berbagai aktifitas ,
lalu bahan tertawaan dan nasihat silih berganti ,
mungkin hanya 20 menit dari total 24X60 menit setiap saat .
tidak harus mewah ,
terkadang nasi dan tempe jadi santapan paling "Wah" mahal bukan karena tempat dan makananya , tapi momenya , kebersamaanya .
dimeja makan , kami saling menatap satu sama lain .
makan sambil tersenyum , bercerita dan berceloteh .
sementara suamiku jadi moderator ,
dan aku sering kali menjadi notulen yang menyimpulkan semuanya .
begitu banyak cerita terpapar di meja makan , tentang kelucuan keseharian ,
tentang kesalahan kecil maupun besar yang tak boleh diulangi , dan tentang rencana masa depan putri kecil kami .
bukan hanya tentang mengisi perut perut keroncongan menahan lapar ,
sebab satu satunya refleksi cinta adalah keluarga ,
sampai aku berfikir bagaimana kita terduduk patah hati ,
sementara ada segelintir manusia yang benar benar mencintai kita ,
bahkan ketika kita melupakanya sekian lama ,
menaruhnya pada prioritas kesekian dalam kehidupan .
Maka pulanglah ,
rumah adalah obat mujarab atas segala luka dan lelah .
mari duduk bersama ,
lalu berbicara dari hati menjadi rasa .
suatu saat kita akan menyadari bahwa keluarga adalah cinta terbesar yang kita punya ,
sederhana tapi penuh makna ,
sesederhana obrolan dimeja makan .