Mubes Pertama Wakerkwa-Magai, Alom-Magai (Wama Alma)
pada tanggal
Tuesday, June 28, 2016
SAPA (TIMIKA) – Keluarga besar Wakerkwa-Magai, Alom-Magai (Wama Alma) menggelar Musyawarah Besar (Mubes) Pertama, di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Jemaat Getsemani Utikini Baru, Senin (27/6). Mubes pertama ini dibuka Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Mimika Drs. Marthen Paiding M.MT mewakili Bupati Mimika Eltinus Omaleng, SE.
Mubes yang diawali dengan ibadah bersama ini selain dihadiri Asisten II Drs. Marthen Paiding M.MT, juga dihadiri Pegawai Humas Pemkab, Intelektual Mimika Dr. Hans Wakerkwa M.Si, Kadistrik Kuala Kencana Evert Lukas Hindom S. Spt, Tokoh Agama,Tokoh Masyarakat, Kepala Kampung, serta seluruh masyarakat keluarga Wakerkwa se Mimika.
Ibadah bersama ini bertemakan Perhatikan Keadaanmu! Mengharapkan Banyak, Tetapi Hasilnya Sedikit (Hagai.1:5b - 9) . Berkaitan dengan tema tersebut, maka dalam khotbanya Pendeta Niko mengajak, semua peserta Mubes untuk kembali menyadarkan diri, dan memperhatikan diri sendiri dan keluaraga, serta tidak tergiur dengan berbagai ajakan – ajakan yang merugikan diri sendiri. Dirinya juga mewakili keluarga besar Wama Alma meminta kerjasama Pemerintah Kabupaten Mimika.
“Saya sangat mengharapkan dukungan dan kerjasama dari Pemerintah Kabupaten Mimika, dalam hal ini Bupati Eltinus Omaleng, agar bisa mendukung kami dalam mengembangkan visi dan misi kami dalam merubah generasi kami untuk turut membawa perubahan di tanah Mimika,” ungkapnya.
Sementara dalam sambutan Bupati Mimika Eltinus Omaleng, SE yang dibacakan Asisten II Drs. Marthen Paiding M.MT mengatakan bahwa, musyawarah yang kini dilaksanakan Keluarga besar Wakerkwa – Magai, Alom – Magai menjadi momen yang sangat penting bagi seluruh keluarga tersebut, serta seluruh komponen adat keluarga tersebut untuk berbicara dan membahas berbagai hal penting menyangkut kepentingan dan kebutuhan masyarakat, serta keluarga dalam pembangunan Mimika kedepanya.
“Dalam Mubes Pertama ini, saya berharap kepada seluruh komponen keluarga Wama – Alma untuk duduk bersama, dalam membahas berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat. Dan yang terpenting adalah, menyangkut perkembangan dan kemajuan Wama – Alma,” kata Paiding.
Terkait dengan hal tersebut, maka Bupati Omaleng pun berharap, agar semua peserta Mubes bisa mengikuti momen penting ini, serta bisa berdiskusi aktif sehingga bisa bermanfaat. Bupati Eltinus pun mengajak, kepada seluruh Tokoh Adat untuk bisa bergandengan tangan dalam menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan yang menghambat kemajuan daerah Mimika.
“Kita sebagai warga Mimika harus bisa merasakan berbagai permasalahan yang ada di Tanah Mimika, sehingga kita bisa bergandengan tangan dan bersama sama mencari solusinya. Sinergi yang baik diantara kita semua menjadi pilar penting dalam menggapai kemajuan dalam pembangunan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjaga stabilitas keamanan yang kondusif, demi mewujudkan mimika yang aman, damai dan sejahtera,”terangnya Paiding.
Sementara itu, Ketua Wilayah Pegunungan Tengah Mimika Pendeta Niko Waker kepada Salam Papua mengatakan bahwa, Mubes ini dilaksanakan karena adanya keprihatinan terhadap kenyataan kehidupan di Mimika yang sangat jauh dari kedamaian.
“Selama ini di Mimika selalu saja terjadi peperangan antara kelompok yang mengatas namakan suku, sehingga kami berinisiatif untuk mengundang semua keluarga besar Wakerkwa dari seluruh kampung yang ada di Mimika dan pegunungan. Dengan adanya Mubes ini, kami bisa duduk bersama, saling memberikan nasehat yang bertujuan untuk bisa memulihkan diri masing - masing dari berbagai pertikaian. Kami keluarga besar Wakerkwa ingin merubah pola pemikiran, pola bertingkah laku, serta memperbaiki diri, serta berusaha menghindari diri dari segala permasalahan yang tidak membawa dampak keberuntungan,” kata Pendeta Niko, sambil menjelaskan bahwa, siapa saja yang datang ke Mimika itu hanya bertujuan untuk mencari nafkah kehidupan untuk keluarga dan pembangunan daerah. Menurut Dia, diatas muka bumi ini tidak ada manusia yang menginginkan peperangan, perseteruan dan perselisihan.
Dirinya menjelaskan, bahwa selaku orang yang dituakan dalam Marga Wakerkwa, dirinya bersama saudara – saudaranya yang lain ingin merangkul semua Marga Wakerkwa, agar bisa disatukan dalam wadah yang terkontrol.
“Kami akan mengajak semua saudara – saudari, anak dan cucu untuk kembali memulihkan diri dari berbagai hal yang selama ini, hanya menimbulkan keburukan dan menghambat pembangunan di Mimika,” kata Pendeta Niko.
Hal senada diungkapakan Intelektual Mimika Dr. Hans Wakerkwa, M.Si,. Kata dia, Mubes ini dilaksanakan atas dasar kesadaran dari kaum muda penerus keluarga Wakerkwa - Alom – Magai yang merasakan bahwa, kehidupan di Mimika tidak ada kedamaian. Sehingga dengan tekat yang besar dan bersungguh sungguh, keluarga besar Wakerkwa menginginkan pertikaian dan peperangan tersebut berakhir.
“Kami seluruh keluarga besar Wakerkwa - Alom – Magai menginginkan Mimika yang aman dan damai seperti beberapa puluh tahun yang lalu. Dengan adanya peperangan yang sekarang dan sebelumnya terjadi, bagi kami menjadikan sebagai sejarah, dan tidak akan mau peristiwa tersebut berlanjut,” kata Hans yang juga menjelaskan bahwa, dengan adanya Mubes seperti ini, bisa menjadikan wadah pemersatuan seluruh individu yang selama ini terpencar bisa disatukan dalam koordinasi yang mengedepankan kesadaran diri.
Dia pun menambahkan bahwa, dengan adanya Mubes ini akan menjadi tiang bagi generasi muda dalam menemukan tempat untuk mendapatkan wejangan, nasehat serta petua yang berguna.
“Kami akan jadikan ini sebagai momen penting untuk merefleksi diri dari berbagai raport merah yang mungkin selama ini disandang, ” tuturnya sambil mengucapkan ajakan pribadinya kepada seluruh keluarga besar Wakerkwa yakni, marilah kita berdamai dengan diri kita sendiri, agar kita bisa berdamai dengan orang lain. (Cr1)
Mubes yang diawali dengan ibadah bersama ini selain dihadiri Asisten II Drs. Marthen Paiding M.MT, juga dihadiri Pegawai Humas Pemkab, Intelektual Mimika Dr. Hans Wakerkwa M.Si, Kadistrik Kuala Kencana Evert Lukas Hindom S. Spt, Tokoh Agama,Tokoh Masyarakat, Kepala Kampung, serta seluruh masyarakat keluarga Wakerkwa se Mimika.
Ibadah bersama ini bertemakan Perhatikan Keadaanmu! Mengharapkan Banyak, Tetapi Hasilnya Sedikit (Hagai.1:5b - 9) . Berkaitan dengan tema tersebut, maka dalam khotbanya Pendeta Niko mengajak, semua peserta Mubes untuk kembali menyadarkan diri, dan memperhatikan diri sendiri dan keluaraga, serta tidak tergiur dengan berbagai ajakan – ajakan yang merugikan diri sendiri. Dirinya juga mewakili keluarga besar Wama Alma meminta kerjasama Pemerintah Kabupaten Mimika.
“Saya sangat mengharapkan dukungan dan kerjasama dari Pemerintah Kabupaten Mimika, dalam hal ini Bupati Eltinus Omaleng, agar bisa mendukung kami dalam mengembangkan visi dan misi kami dalam merubah generasi kami untuk turut membawa perubahan di tanah Mimika,” ungkapnya.
Sementara dalam sambutan Bupati Mimika Eltinus Omaleng, SE yang dibacakan Asisten II Drs. Marthen Paiding M.MT mengatakan bahwa, musyawarah yang kini dilaksanakan Keluarga besar Wakerkwa – Magai, Alom – Magai menjadi momen yang sangat penting bagi seluruh keluarga tersebut, serta seluruh komponen adat keluarga tersebut untuk berbicara dan membahas berbagai hal penting menyangkut kepentingan dan kebutuhan masyarakat, serta keluarga dalam pembangunan Mimika kedepanya.
“Dalam Mubes Pertama ini, saya berharap kepada seluruh komponen keluarga Wama – Alma untuk duduk bersama, dalam membahas berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat. Dan yang terpenting adalah, menyangkut perkembangan dan kemajuan Wama – Alma,” kata Paiding.
Terkait dengan hal tersebut, maka Bupati Omaleng pun berharap, agar semua peserta Mubes bisa mengikuti momen penting ini, serta bisa berdiskusi aktif sehingga bisa bermanfaat. Bupati Eltinus pun mengajak, kepada seluruh Tokoh Adat untuk bisa bergandengan tangan dalam menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan yang menghambat kemajuan daerah Mimika.
“Kita sebagai warga Mimika harus bisa merasakan berbagai permasalahan yang ada di Tanah Mimika, sehingga kita bisa bergandengan tangan dan bersama sama mencari solusinya. Sinergi yang baik diantara kita semua menjadi pilar penting dalam menggapai kemajuan dalam pembangunan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjaga stabilitas keamanan yang kondusif, demi mewujudkan mimika yang aman, damai dan sejahtera,”terangnya Paiding.
Sementara itu, Ketua Wilayah Pegunungan Tengah Mimika Pendeta Niko Waker kepada Salam Papua mengatakan bahwa, Mubes ini dilaksanakan karena adanya keprihatinan terhadap kenyataan kehidupan di Mimika yang sangat jauh dari kedamaian.
“Selama ini di Mimika selalu saja terjadi peperangan antara kelompok yang mengatas namakan suku, sehingga kami berinisiatif untuk mengundang semua keluarga besar Wakerkwa dari seluruh kampung yang ada di Mimika dan pegunungan. Dengan adanya Mubes ini, kami bisa duduk bersama, saling memberikan nasehat yang bertujuan untuk bisa memulihkan diri masing - masing dari berbagai pertikaian. Kami keluarga besar Wakerkwa ingin merubah pola pemikiran, pola bertingkah laku, serta memperbaiki diri, serta berusaha menghindari diri dari segala permasalahan yang tidak membawa dampak keberuntungan,” kata Pendeta Niko, sambil menjelaskan bahwa, siapa saja yang datang ke Mimika itu hanya bertujuan untuk mencari nafkah kehidupan untuk keluarga dan pembangunan daerah. Menurut Dia, diatas muka bumi ini tidak ada manusia yang menginginkan peperangan, perseteruan dan perselisihan.
Dirinya menjelaskan, bahwa selaku orang yang dituakan dalam Marga Wakerkwa, dirinya bersama saudara – saudaranya yang lain ingin merangkul semua Marga Wakerkwa, agar bisa disatukan dalam wadah yang terkontrol.
“Kami akan mengajak semua saudara – saudari, anak dan cucu untuk kembali memulihkan diri dari berbagai hal yang selama ini, hanya menimbulkan keburukan dan menghambat pembangunan di Mimika,” kata Pendeta Niko.
Hal senada diungkapakan Intelektual Mimika Dr. Hans Wakerkwa, M.Si,. Kata dia, Mubes ini dilaksanakan atas dasar kesadaran dari kaum muda penerus keluarga Wakerkwa - Alom – Magai yang merasakan bahwa, kehidupan di Mimika tidak ada kedamaian. Sehingga dengan tekat yang besar dan bersungguh sungguh, keluarga besar Wakerkwa menginginkan pertikaian dan peperangan tersebut berakhir.
“Kami seluruh keluarga besar Wakerkwa - Alom – Magai menginginkan Mimika yang aman dan damai seperti beberapa puluh tahun yang lalu. Dengan adanya peperangan yang sekarang dan sebelumnya terjadi, bagi kami menjadikan sebagai sejarah, dan tidak akan mau peristiwa tersebut berlanjut,” kata Hans yang juga menjelaskan bahwa, dengan adanya Mubes seperti ini, bisa menjadikan wadah pemersatuan seluruh individu yang selama ini terpencar bisa disatukan dalam koordinasi yang mengedepankan kesadaran diri.
Dia pun menambahkan bahwa, dengan adanya Mubes ini akan menjadi tiang bagi generasi muda dalam menemukan tempat untuk mendapatkan wejangan, nasehat serta petua yang berguna.
“Kami akan jadikan ini sebagai momen penting untuk merefleksi diri dari berbagai raport merah yang mungkin selama ini disandang, ” tuturnya sambil mengucapkan ajakan pribadinya kepada seluruh keluarga besar Wakerkwa yakni, marilah kita berdamai dengan diri kita sendiri, agar kita bisa berdamai dengan orang lain. (Cr1)