Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Akan Benahi PPI
pada tanggal
Thursday, June 2, 2016
SAPA (TIMIKA) – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mimika, Ignasius Edi Santoso mengatakan, kedatangan perwakilan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) ke Timika untuk membenahi kekurangan yang ada di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) selama 3 tahun kedepan untuk mempersiapkan Timika menjadi Sentra Bisnis Kelautan dan Perikanan.
Kata dia, pihak kementrian menyambangi Timika untuk melihat kondisi nyata dilapangan terkait dengan kekurangan-kekurangan yang terdapat di PPI. Sehingga kedatangan pihak Kementrian tersebut bisa melaporkan kekurangan ke kementrian mengisi kekurangan-kekurangan tersebut untuk mempersiapkan Timika menjadi pusat bisnis kelautan dan perikanan terpadu.
Menurutnya, pembenahan selama kurang lebih 3 tahun ini dinilai sangat pas. Karena dalam kurun waktu tersebut, pihak kementrian dan dinas bisa mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menunjang operasional sentra bisnis kelautan dan perikanan.
“Iya artinya mereka datang ke kita untuk melihat kondisi yang ada dilapangan seperti apa dan memang sementara ini mereka sudah berjalan dan untuk 3 tahun kedepan,” ujar Santoso saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (1/6).
Selanjutnya untuk melengkapi kekurangan yang ada di PPI, pihak Kementrian menempatkan perwakilan di Mimika untuk melihat kekurangan yang ada di PPI dan melaporkan langsung ke pusat untuk di persiapkan.
“Jadi apa yang masih kurang di PPI itu yang dilengkapi makanya ada perwakilan dari Kementrian di Timika, jadi dia akan melihat apa yang kurang di kita itu yang dia laporkan ke pusat,” jelasnya.
Lebih lanjut Ignasius menjelaskan kegiatan yang dilakukan di PPI untuk mempersiapkan pembangunan ruang pendingin serta gedung lainnya yang nantinya dipergunakan untuk mendukung operasional SKPT, namun hal tersebut akan dilakukan secara berkala dalam kurun waktu 3 tahun.
“Mereka tahun ini akan melakukan kegiatan di PPI sana pembangunan cool store, persiapan pembangunan gedung yang lain untuk mendukung SKPT berjalan dan itu akan dilakukan secara bertahap selama 3 tahun,” jelasnya.
Dengan mempersiapkan kekurangan-kekurangan tersebut, diharapkan Mimika kedepannya akan menjadi pusat bisnis kelautan dan perikanan, pasalnya di Papua, Merauke menjadi pusat bisnis perikanan dan kelautan namun dikarenakan jarak yang jauh antara Merauke dan Timika sehingga pihak Kementrian membuka bisnis Kelautan dan perikanan untuk mendorong Mimika menjadi penyuplai hasil laut terbesar.
“Jadi kedepannya Mimika menjadi pusat bisnis kelautan dan perikanan karena disini ada 2 Merauke dan Timika dan karena cukup jauh jadi mereka mendorong Mimika untuk buka SKPT itu,” pungkasnya (Ricky Lodar).