Fraksi Golkar Tolak Pengiriman Pengungsi
pada tanggal
Thursday, June 9, 2016
![]() |
Ketua Fraksi Golkar DPR Papua, Ignasius W Mimin |
SAPA (JAYAPURA) - Fraksi Golkar DPR Papua menyatakan menolak rencana pihak Kantor Imigrasi Batam, Kepulauan Riau memindahkan sebagian pengungsi dan pencari suaka dari sejumlah negara antar lain Pakistan, Sudan, Somalia dan Afganistan ke Papua lantaran tempat penampungan di wilayah itu tak lagi memadai.
Ketua Fraksi Golkar DPR Papua, Ignasius W Mimin mengatakan, pihaknya menolak rencana itu. Papua bukan "tempat sampah" atau tempat penampungan orang-orang yang tak jelas. Imigrasi Batam jangan seenaknya memindahkan para imigran itu ke Papua.
"Warga negara Indonesia saja yang ingin ke Papua akan dibatasi. Para pemangku kepentingan di Papua sekarang sedang berupaya memproteksi penduduk asli Papua dengan pembatasan penduduk dari luar Papua. Mana mungkin kami bisa menerima warga negara asing yang mengungsi atau mencari suaka. Papua tak butuh itu. Tujuannya tak jelas," kata Ignas W Mimin kepada Sapa, Rabu (8/6).
Ia justru mempertanyakan mengapa sebagaian para pengungsi dan pencari suaka itu harus dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jayapura, Papua. Kenapa bukan ke provinsi lain. Ia ingin pihak Imigrasi Batam mengkaji kembali rencana itu.
"Jangan seenaknya mereka kirim pengungsi dan pencari suaka ke Papua. Apalagi kalau itu pengungsi dari negara bermasalah dan tak jelas tujuannya. Papua bukan daerah untuk menampung masalah," ucapnya.
Katanya, rencana pemindahan itu harusnya dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Papua terlebih dahulu. Tak hanya sebatas dengan Imigrasi Jayapura. Ia khawatir pemidahan para pengungsi itu akan menjadi masalah baru di Papua nantinya.
"Enak saja mau kirim pengungsi dan pencari suaka ke Papua. Penduduk Indonesia dari luar Papua yang masuk ke Papua saja kami pusing mengurusnya. Kenapa pemerintah dan Imigrasi Batam ketika itu menerima pengungsi dan pencari suaka itu. Kenapa tak dipulangkan ke negaranya. Kini mereka mau dipindahkan ke Papua," katanya.
Sejumlah pengungsi dan pencari suaka dari sejumlah negara antar lain Pakistan, Sudan, Somalia dan Afganistan akan dikirim ke Papua. Rencana pemindahan itu lantaran penampungan di Batam sudah kelebihan penghuni.
Kepala Kantor Imigrasi Batam, Agus Widjaja mengatakan, kini ada 351 pengungsi dan pencari suaka di Batam. Mereka ditampung di Rudenim Sekupang dan salah satu hotel di kawasan Nagoya. Dalam waktu dekat, sebagain pengungsi dan pencari suaka itu rencananya dipindahkan ke Jayapura.
"Rudemin Sekupang dihuni 58 pengungsi. Sisanya di Nagoya. Penghuni yang masih lajang di Nagoya akan dipindahkan ke Jayapura," kata Agus.
Katanya, tak ada lagi penampungan yang pantas untuk pengungsi dan pencari suaka di Batam. Rudenim Sekupang sendiri hanya memiliki daya tampung 72 orang. Jika para pengungsi dan pencari suaka ditampung di hotel, tak ada fasilitas pengawasan seperti di Rudenim. Mereka bebas keluar masuk dan sering berkeliling Batam. (Arjun)