Dinas Kesehatan Diminta Sidak Peredaran Vaksin
pada tanggal
Wednesday, June 29, 2016
SAPA (TIMIKA) – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Mimika, Yohanis Bassang,SE,. M.Si meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) segera lakukan inpeksi mendadak (Sidak) di semua apotik, klinik, dan rumah sakit. Ini dikarenakan, terkait dengan adanya peredaran vaksin palsu di luar Papua, khususnya Mimika.
“Sidak ini diperlukan, untuk mencegah terjadinya peredaran dan penjualan vaksin palsu di Mimika,”kata Yohanis Bassang usai apel pagi di sentral pemerintahan,Selasa (28/6).
Kata dia, sidak terhadap peredaran vaksin di lapangan ini harus dilakukan oleh Dinkes. Ini karena, Dinkes sebagai instansi terkait yang mengerti masalah kesehatan, dalam hal ini vaksin. Dimana Dinkes lebih mengerti, mana vaksin yang palsu atau tidak. Dan ini harus diseriusi oleh Dinkes, karena kalau sampai kita lengah, maka akan bisa membahayakan bagi masyarakat Mimika.
“ Saya minta masalah vaksin palsu ini tidak main-main. Perlu ada tindakan tegas dan nyata, yang dilakukan oleh Dinkes,”tuturnya.
Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Mimia, Philipus Kehek mengatakan, selama ini vaksin yang disalurkan melalui satu pintu. Dimana vaksin yang ada di Mimika ini, berasal dari Dinkes Provinsi Papua. Dan sebelum dilakukan pendistribusian ke kabupaten atau kota di seluruh Papua, termasuk Mimika. Dinkes Provinsi Papua sudah melakukan pengecekan dan pemeriksaan, apakah vaksin yang ada itu layak atu tidak. Serta apakah vaksin tersebut asli atau palsu.
“ Vaksin yang ada di Mimika ini semua berasal dari provinsi. Sehingga bisa dikatakan, pendistribusian vaksin dari satu pintu,”katanya.
Ia menambahkan, namun sesuai dengan permintaan dari Wabup Yohanis Bassang, agar melakukan sidak dalam peredaran vaksin di lapangan. Maka pihaknya akan mencari waktu yang tepat, untuk melakukan monitoring vaksin. Namun dari beberapa informasi di media, terkait dengan adanya vaksin palsu, pihaknya akan lebih berhati-hati dalam kegiatan pengadaan obat dan vaksin.
“ Intinya, sampai sejauh ini saya memastikan semua vaksin yang masuk di Mimika berasal dari propinsi. Dan bisa dikatakan aman, karena melalui pengawasan yang ketat. Karenanya, kami minta agar orang tua tidak takut membawa anak-anak ke Posyandu. Ini karena pemberian anak vaksin juga sangat penting,” ungkapnya. (Indri Yani Pariury).
“Sidak ini diperlukan, untuk mencegah terjadinya peredaran dan penjualan vaksin palsu di Mimika,”kata Yohanis Bassang usai apel pagi di sentral pemerintahan,Selasa (28/6).
Kata dia, sidak terhadap peredaran vaksin di lapangan ini harus dilakukan oleh Dinkes. Ini karena, Dinkes sebagai instansi terkait yang mengerti masalah kesehatan, dalam hal ini vaksin. Dimana Dinkes lebih mengerti, mana vaksin yang palsu atau tidak. Dan ini harus diseriusi oleh Dinkes, karena kalau sampai kita lengah, maka akan bisa membahayakan bagi masyarakat Mimika.
“ Saya minta masalah vaksin palsu ini tidak main-main. Perlu ada tindakan tegas dan nyata, yang dilakukan oleh Dinkes,”tuturnya.
Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Mimia, Philipus Kehek mengatakan, selama ini vaksin yang disalurkan melalui satu pintu. Dimana vaksin yang ada di Mimika ini, berasal dari Dinkes Provinsi Papua. Dan sebelum dilakukan pendistribusian ke kabupaten atau kota di seluruh Papua, termasuk Mimika. Dinkes Provinsi Papua sudah melakukan pengecekan dan pemeriksaan, apakah vaksin yang ada itu layak atu tidak. Serta apakah vaksin tersebut asli atau palsu.
“ Vaksin yang ada di Mimika ini semua berasal dari provinsi. Sehingga bisa dikatakan, pendistribusian vaksin dari satu pintu,”katanya.
Ia menambahkan, namun sesuai dengan permintaan dari Wabup Yohanis Bassang, agar melakukan sidak dalam peredaran vaksin di lapangan. Maka pihaknya akan mencari waktu yang tepat, untuk melakukan monitoring vaksin. Namun dari beberapa informasi di media, terkait dengan adanya vaksin palsu, pihaknya akan lebih berhati-hati dalam kegiatan pengadaan obat dan vaksin.
“ Intinya, sampai sejauh ini saya memastikan semua vaksin yang masuk di Mimika berasal dari propinsi. Dan bisa dikatakan aman, karena melalui pengawasan yang ketat. Karenanya, kami minta agar orang tua tidak takut membawa anak-anak ke Posyandu. Ini karena pemberian anak vaksin juga sangat penting,” ungkapnya. (Indri Yani Pariury).