Danrem 174 ATW Tutup Kegiatan TMMD ke 96
pada tanggal
Wednesday, June 1, 2016
Danrem 174 ATW Brigjend TNI Achmad
Marzuki saat menerima peralatan pelaksanaan TMMD
|
SAPA (TIMIKA) – Pelaksanaan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD ) ke 96 yang dilaksanakan di Kampung Mulia Kencana (SP7) selama satu bulan penuh, pada Rabu (1/6) selesai dijalankan. Sebagai tanda dari selesainya semua program TMMD ke 96, dilaksanakan upacara penutupan yang langsung dipimpin oleh Danrem 174 ATW Brigjend TNI Achmad Marzuki di halaman SD Inpres 7 Timika.
Penutupan kegiatan tersebut secara simbolis Inspektur Upacara menanggalkan alat peralatan kerja, pelepasan pita dan Penandatanganan buku naskah serah terima dan penabuhan tifa.
Danrem 174 ATW Brigjend TNI, Achmad Marzuki yang membacakan sambutan KASAD Jenderal TNI Moelyono mengatakan, lebih Kurang satu bulan para prajurit, pemerintah daerah, dan segenap komponen masyarakat telah bekerjasama dengan penuh kebersamaan dan semangat kemanunggalan menyelesaikan program TMMD ke-96. Kebersamaan ini merupakan sinergitas yang positif dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa. Termasuk membantu Pemda dalam menyiapkan dan memperbaiki infrastruktur, serta mengakselerasikan program pemerintah yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
“ Selaku penanggung jawab operasional TMMD, saya menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak dan elemen masyarakat yang telah membantu moril dan materil. Sehingga kegiatan TMMD ke 96 ini dapat terselenggara dengan aman dan lancar, sesuai yang telah direncanakan sebelumnya,”kata Danrem.
Ia menambahkan, program TMMD ini telah dimulai sejak 1980-an dengan sebutan program ABRI Masuk Desa (AMD). Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, maka berubah menjadi TMMD. Dimana program ini telah berlangsung selama kurang lebih 35 tahun ini. Dan pelaksanaan program ini telah nyata-nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“ Kenapa TMMD sangat dibutuhkan? Ini karena, sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah pedesaan. Sehingga keterlibatan TNI dalam ikut membangun sarana prasarana dan infrastruktur wilayah masih sangat relevan,”tuturnya.
Kata dia, di TMMD ke-96 ini, sebanyak 33 sasaran fisik berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang tersebar diberbagai wilayah Kodam diseluruh indonesia. Diantaranya pembangunan sarana transportasi, seperti pembangunan jalan baru,rehabilitasi jalan, pengaspalan jalan, pemasangan paving, dan pengerasan jalan/rabat beton/makadam.
Lanjutnya, selain itu pembuatan dan rehab jembatan, pembuatan tanggul dan gorong-gorong. Serta renovasi dan pembangunan rumah ibadah dan sekolah. Dan tidak kalah pentingnya juga pembangunan sarana sanitasi dan pusat-pusat kegiatan masyarakat. Yang semuanya itu telah mencapai seratus persen.
“ Selain kegiatan fisik, juga ada sasaran non-fisik, berupa penyuluhan kepada masyarakat, antara lain tentang wawasan kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, Kamtibmas, Bahaya Narkoba, Terorisme, penanggulangan bencana alam, pertanian dan perikanan, KB dan kesehatan, pengobatan Massal ,serta teknologi tepat guna,”paparnya.
Danrem mengatakan, pembangunan non fisik ini sangat dibutuhkan dalam rangka membangun dan memperkokoh jiwa dan semangat nasionalisme masyarakat, dalam menangkal berbagai ancaman disintegrasi bangsa yang dilancarkan melalui maraknya peredaran dan penyalahgunaan Narkoba, masih eksisnya bahaya terorisme, meningkatnya aksi kriminalitas secara kualitas dan kuantitas. Serta isu bangkitnya kembali komunisme baru.
“ Dari kondisi tersebut, maka TMMD salah satu upaya TNI AD dalam memperkuat pemberdayaan ketahanan masyarakat, sebagai potensi kekuatan wilayah,”ujarnya.
Kata Danrem, walaupun demikian, kegiatan TMMD ini pasti terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Ini akan menjadi catatan dan bahan evaluasi untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
“ Saya menyadari, bahwa kekurangan itu terjadi, karena selain kondisi geografis didaerah sasaran. Juga adanya keterbatasan sarana pendukung yang belum sepenuhnya dapat diatasi. Namun berkat kerja keras dan kesungguhan seluruh peserta TMMD, maka sasaran dapat tercapai sebagaimana yang telah direncanakan,”katanya.
Program yang dilaksanakan oleh TMMD ada di 13 titik dengan lima sasaran, yakni Pembangunan MCK rumah warga Lukas Tabuni, Berkat Murib, dan Sandireja 100 persen. Penimbunan halaman dan MCK Gereja Musa, SDN 7, dan Gereja Katolik Hati Kudus 100 persen, Rehab dan Plat Deuckher Mushola Nur Jannah 100 persen, Pembangunan Japat Akses Kampung Iwaka 100 persen, Pembangunan Plat Deuckher Pemukiman 100 persen.
Over prestasi, yakni pemasangan tangki air, pemasangan talang air hujan, perlengkapan MCK, pemasangan Keramik Musholla Nurul Jannah, perbaikan tempat wudhu Musholla Nurul Jannah, pemasangan Blower Musholla, pemasangan Kubah Musholla, pembangunan talut Musholla, dan pembagian 300 kaos TMMD kepada masyarakat.
Sementara untuk kegiatan non fisik, yakni Penyuluhan Hukum dan Narkoba, Penyuluhan Pertanian, Penyuluhan HIV – AIDS, Penyuluhan KB dan Kesehatan, Penyuluhan Peternakan, Penyuluhan Malaria, Pemutaran Film, Penyuluhan Perkebunan, pengobatan massal, dan Anjangsana. (Muji)