BKPM Yasanto Tangani Ratusan ODHA di Merauke
pada tanggal
Thursday, June 23, 2016
“Kasus HIV-Aids di Merauke mencuat di 1992. Banyak orang Papua meninggal dunia. Maka sejak 1995 kami bentuk BKPM, unit khusus HIV-Aids,” kata Ketua Yasanto Merauke, Leonardus Mahuze, Rabu (22/6).
Sejak penyakit itu mencuat, katanya, Yasanto mencatat sekitar 95 persen orang asli Papua di Merauke meninggal dunia akibat HIV-Aids. Saat itu belum ada lembaga atau badan pemerintah yang mengurus masalah Aids.
“Sehingga itu kami bergerak tahun 95. Kita gebrak di Jakarta, kampanye dan berbagai cara mencegah. Bersyukur sekarang kasus HIV melamban, tidak tinggi seperti dulu,” ungkapnya.
Sejak 1995, dukungan dana Yasanto bersumber dari lembaga donor luar negeri. Pada 2013, baru pemerintah daerah menyokong kegiatan dan program Yasanto di bidang HIV-Aids.
“Awalnya pemerintah tidak memberikan dukungan kepada LSM, sehingga banyak LSM yang akhirnya mundur. Hanya kami yang masih bertahan. Kami harap tetap ada perhatian pemerintah,” pintanya.
Ia khwatir jika pemerintah daerah 'lepas tangan' terhadap persoalan HIV-Aids, maka kasus yang terjadi pada 1992-2000 lalu dapat terulang. Katanya, masalah HIV-Aids di Merauke ibarat fenomena 'gunung es.'
“Sekarang sisa sekitar 40 an orang, banyak diantaranya yang meninggal dunia. Satu hal positif, ada banyak Odha yang setelah kami bina, bimbing dan dampingi, mereka ikut kampanyekan HIV-Aids,” ungkapnya. (emanuel)