Wase Kemitraan LPMAK Temui Karyawan
pada tanggal
Friday, May 13, 2016
SAPA (TIMIKA) – Wakil Sekretaris (Wase) Kemitraan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), Maikel Amareyau bersama perwakilan PT Freeport Indonesia (PTFI) mengadakan pertemuan dengan karyawan/karyawati LPMAK yang berada di bawah naungannya.
“Inti pertemuan ini adalah saya ingin mengetahui status para karyawan dan karyawati, sehingga didalam melaksanakan pekerjaan bisa saling menjaga kesopanan, saling suport antar pimpinan dan karyawan. Selain itu saya juga mau melihat kekurangan dan kelebihan dari biro-biro yang ada didalam wase ini,” ungkap Maikel dalam pertemuan yang berlangsung di ruang pertemuan LPMAK, Jalan Yos Sudarso, Kamis (12/5).
Sebagai Wase Kemitraan yang membawahi tiga biro dan satu bidang yaitu, Biro Adat dan Agama, Biro Program Lain-Lain (yang sebelumnya bernama biro program khusus), Biro Humas dan Bagian Radio Publik Mimika (RPM). Dirinya untuk sementara masih mempelajari kekurangan dan kelebihan dari biro-biro ini. Agar kinerja kedepannya dapat ditingkatkan. Terutama hubungan antara biro dengan masyarakat dalam memperbaiki kekurangan yang pernah terjadi sehingga kedepan LPMAK lebih sukses dan lebih baik.
“Harapannya selagi masih dikasih kepercayaan sebagai Wase Kemitraan, saya akan upayakan sebisa mungkin untuk masyarakat dua suku Amungme dan Kamoro dan lima suku kekerabatan yang lain bisa menikmati apa yang dicita-citakan selama ini untuk menuju ke sejatera yang diharapkan,” ungkap Maikel.
Sementara itu, Senior Liaison Officer Adat dan Agama pada Departement Community Affairs PTFI, Lita Natalia Karubaba menambahkan, harapan PTFI khususnya kepada LPMAK lebih fokus kepada aturan yang berlaku di LPMAK. Program-program yang diajukan bisa sesuai prosedur yang berlaku supaya diajarkan untuk konsisten terhadap peraturan yang berlaku di LPMAK dan menjadi pemimpin yang hebat.
“Harapan kami untuk Wase Kemitraan yang baru, ini menjadi figur contoh bagi orang Kamoro lebih khusus dan orang Papua lebih umum untuk perubahan bagi LPMAK,” tambah Lita. (Maria Welerubun)
“Inti pertemuan ini adalah saya ingin mengetahui status para karyawan dan karyawati, sehingga didalam melaksanakan pekerjaan bisa saling menjaga kesopanan, saling suport antar pimpinan dan karyawan. Selain itu saya juga mau melihat kekurangan dan kelebihan dari biro-biro yang ada didalam wase ini,” ungkap Maikel dalam pertemuan yang berlangsung di ruang pertemuan LPMAK, Jalan Yos Sudarso, Kamis (12/5).
Sebagai Wase Kemitraan yang membawahi tiga biro dan satu bidang yaitu, Biro Adat dan Agama, Biro Program Lain-Lain (yang sebelumnya bernama biro program khusus), Biro Humas dan Bagian Radio Publik Mimika (RPM). Dirinya untuk sementara masih mempelajari kekurangan dan kelebihan dari biro-biro ini. Agar kinerja kedepannya dapat ditingkatkan. Terutama hubungan antara biro dengan masyarakat dalam memperbaiki kekurangan yang pernah terjadi sehingga kedepan LPMAK lebih sukses dan lebih baik.
“Harapannya selagi masih dikasih kepercayaan sebagai Wase Kemitraan, saya akan upayakan sebisa mungkin untuk masyarakat dua suku Amungme dan Kamoro dan lima suku kekerabatan yang lain bisa menikmati apa yang dicita-citakan selama ini untuk menuju ke sejatera yang diharapkan,” ungkap Maikel.
Sementara itu, Senior Liaison Officer Adat dan Agama pada Departement Community Affairs PTFI, Lita Natalia Karubaba menambahkan, harapan PTFI khususnya kepada LPMAK lebih fokus kepada aturan yang berlaku di LPMAK. Program-program yang diajukan bisa sesuai prosedur yang berlaku supaya diajarkan untuk konsisten terhadap peraturan yang berlaku di LPMAK dan menjadi pemimpin yang hebat.
“Harapan kami untuk Wase Kemitraan yang baru, ini menjadi figur contoh bagi orang Kamoro lebih khusus dan orang Papua lebih umum untuk perubahan bagi LPMAK,” tambah Lita. (Maria Welerubun)