Tim Investigasi DPR Papua Akan Selidiki Kasus Wowor
pada tanggal
Friday, May 13, 2016
SAPA (JAYAPURA) - DPR Papua membentuk tim investigasi untuk turun ke Mimika mengumpulkan data dari berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat dan polisi pasca penyisiran aparat kepolisian di Kompleks Wowor, Kelurahan Kwamki, Distrik Mimika Baru, 5 Mei lalu.
Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Wilhelmus Pagai yang merupakan perwakilan dari Dapil Mimika dan sekitarnya dan ditunjuk sebagai ketua tim investigasi mengatakan, sebelum melakukan investigasi, pihaknya akan beraudiensi dengan berbagai pihak, termasuk Polda Papua.
"Kami berharap mendapat dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah dan aparat keamanan setempat. Posisi kami netral. Tak memihak kepada satu kubu. Kami tak berhak menvonis siapa yang salah dan siapa yang benar. Kami hanya mengumpulkan data-data dan mencari tahu akar masalahnya," kata Pigai, Jumat (13/5).
Menurutnya, tim investigasi akan menemui masyarakat yang jadi korban dan mendata kerusakan ketika penyisiran. Baik itu rumah, kendaraan dan warga yang tertembak.
"Hasil investigasi. akan dilaporkan ke pimpinan DPR Papua, dikaji dan ada langkah-langkah selanjutnya. Minimal masyarakat dapat kepastian penyelesaian," ucapnya.
Katanya, dalam penyisiran itu, seorang ibu berinisial RK tertembak di kaki. Akibatnya, korban dirawat di RSUD Mimika.
Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Wilhelmus Pagai yang merupakan perwakilan dari Dapil Mimika dan sekitarnya dan ditunjuk sebagai ketua tim investigasi mengatakan, sebelum melakukan investigasi, pihaknya akan beraudiensi dengan berbagai pihak, termasuk Polda Papua.
"Kami berharap mendapat dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah dan aparat keamanan setempat. Posisi kami netral. Tak memihak kepada satu kubu. Kami tak berhak menvonis siapa yang salah dan siapa yang benar. Kami hanya mengumpulkan data-data dan mencari tahu akar masalahnya," kata Pigai, Jumat (13/5).
Menurutnya, tim investigasi akan menemui masyarakat yang jadi korban dan mendata kerusakan ketika penyisiran. Baik itu rumah, kendaraan dan warga yang tertembak.
"Hasil investigasi. akan dilaporkan ke pimpinan DPR Papua, dikaji dan ada langkah-langkah selanjutnya. Minimal masyarakat dapat kepastian penyelesaian," ucapnya.
Katanya, dalam penyisiran itu, seorang ibu berinisial RK tertembak di kaki. Akibatnya, korban dirawat di RSUD Mimika.
"Selain di Kompleks Wowor, ada juga warga yang diduga dianiayai di belakang Kantor Pos Mimika pada saat malam penyisiran itu," katanya.
Kapolres Mimika, AKBP Yustanto mengatakan, kejadian itu akibat miss komunikasi antar warga dan aparat kepolisian. Pasca kejadian, semua pihak sudah melakukan pertemuan.
"Saya minta maaf atas kejadian Wowor. Kami menanggung semua biaya pengobatan warga yang terluka. Begitu juga perbaikan rumah warga yang rusak, kendaraan roda dua dan roda empat serta memulihkan trauma ibu-ibu dan anak-anak. Kami menurunkan tim Polwan untuk pendampingan," ucapnya. (Arjun)