Philipus Wakerkwa Jaring Aspirasi Warga
pada tanggal
Wednesday, May 11, 2016
SAPA (TIMIKA) – Anggota DPRD Mimika komisi C Philipus Wakerkwa,SE,M.Si dari Partai Amanat Nasional (PAN) selama masa Resesnya menjaring berbagai aspirasi dari warga di Dapil III. Semua aspirasi tersebut akan di kawal oleh Pansus yang dibentuk DPRD.
Pertemuan yang berlangsung di kediaman Philipus di Jalan Leo Mamiri pada Rabu (4/4), dihadiri Ny.Philipus Wakerkwa, anggota DPR RI Komisi VII Badan Anggaran Fraksi PAN daerah pemilihan Papua, H. Jamaluddin Fajar, SH.,MH, para kepala suku, tokoh agama, pemuda, masyarakat, kepala-kepala kampung, tim sukses serta masyarakat umum.
Kepada wartawan Philipus mengatakan bahwa, ke depan DPRD akan dampingi masyarakat dengan membentuk Pansus. “Dari hasil reses ini yang kami tanggapi tentang, pembebasan tanah, karena bebas barulah bisa ada perumahan dan lain sebagainya. Jadi rumah memang sangat penting dan akan dikejar,”ujarnya.
Dirinya mengakui, sudah mengajukan sebanyak lima ribu rumah rakyat sehingga diharapkan DPR RI dapat mengawal usulan tersebut. “Sehingga apa yang diusulkan bisa terealisasi. Dan bantuan perumahan bisa membagikan jumlah kepala keluarga yang tertumpuk di satu rumah,” katanya.
Pada kesempatan ini, Philipus juga menyampaikan terima kasihnya kepada semua simpatin PAN. “Saya sangat berterima kasih kepada simpatisan PAN, sehingga telah mendapatkan tiga kursi di Timika. Pada kesempatan ini ke depan harus bekerja keras, tambah volume lagi, tenaga. Kalau kerja keras ada kemauan maka disitu ada jalan. Sehingga bukan tiga kursi saja, kalau bisa lebih dari itu. Begitu juga DPR RI,”terangnya.
Untuk itu, dengan semangat Eme Neme Yauware, bersama bersatu membangun Mimika, membangun kekeluargaan, rumah tangga, memperhatikan satu sama lain, kebersamaan di satu wilayah menjadi contoh untuk orang lain.
“Namanya orang simpatisan PAN kepala suku, tokoh masyarakat jadi panutan. Dengan seperti itu sekarang PAN tiga kursi ke depan bisa lima enam kursi. Kalau tidak panutan bagaimana bisa dapat sekian kursi, karena ini pilihan rakyat. Mudah-mudahan apa yang dipikirkan ini bisa terjadi. Jadi harus serius, sebab tidak serius tidak ada jalan,”ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi VII Badan Anggaran Fraksi PAN daerah pemilihan Papua, H. Jamaluddin Fajar,SH.MH, mengatakan, sebagai anggota DPR ada namanya masa reses, jadi reses itu ditugaskan kepada anggota untuk meminta atau mendengar aspirasi dari masyarakat.
“Saya datang di Timika ini dalam rangka reses juga, berkunjung ke PTFI khususnya, sehubungan dengan sekarang PTFI banyak bicarakan oleh masyarakat Indonesia khususnya Papua bahkan dunia. Sehubungan dengan perpanjangan kontrak pada tahun 2021 mendatang masa kontraknya berakhir. Ada prokontak tentang hal tersebut, terutama masa berlakunya apakah diperpanjang atau tidak,” tuturnya.
Menurutnya, selain itu juga ada wacana pembangunan smelter. “Saya sangat mendukung pembangunan smelter di Papua, karena kalau ada di sini efek atau dampak dari ekonominya luar biasa, sebab ada lahan-lahan kerja yang terbuka selain PTFI. Disini juga ada industri apakah pabrik semen dan lain sebagainya,”katanya.
“Jadi kami datang di sini untuk melihat apa yang harus kita buat dan bagaimana kesiapan Pemerintah Kabupaten Mimika. Jangan hanya memberikan statmen tapi tidak bisa bekerja. Kami sangat ingin untuk secepatnya membangun, tapi kalau pemerintah sini belum berbuat apa-apa. Ternyata yang kami lihat masih jauh dengan harapan kami. Di sini memang banyak sumber tetapi tidak bisa dimanafaatkan,” tambah Fajar. (Ervi Ruban)
Pertemuan yang berlangsung di kediaman Philipus di Jalan Leo Mamiri pada Rabu (4/4), dihadiri Ny.Philipus Wakerkwa, anggota DPR RI Komisi VII Badan Anggaran Fraksi PAN daerah pemilihan Papua, H. Jamaluddin Fajar, SH.,MH, para kepala suku, tokoh agama, pemuda, masyarakat, kepala-kepala kampung, tim sukses serta masyarakat umum.
Kepada wartawan Philipus mengatakan bahwa, ke depan DPRD akan dampingi masyarakat dengan membentuk Pansus. “Dari hasil reses ini yang kami tanggapi tentang, pembebasan tanah, karena bebas barulah bisa ada perumahan dan lain sebagainya. Jadi rumah memang sangat penting dan akan dikejar,”ujarnya.
Dirinya mengakui, sudah mengajukan sebanyak lima ribu rumah rakyat sehingga diharapkan DPR RI dapat mengawal usulan tersebut. “Sehingga apa yang diusulkan bisa terealisasi. Dan bantuan perumahan bisa membagikan jumlah kepala keluarga yang tertumpuk di satu rumah,” katanya.
Pada kesempatan ini, Philipus juga menyampaikan terima kasihnya kepada semua simpatin PAN. “Saya sangat berterima kasih kepada simpatisan PAN, sehingga telah mendapatkan tiga kursi di Timika. Pada kesempatan ini ke depan harus bekerja keras, tambah volume lagi, tenaga. Kalau kerja keras ada kemauan maka disitu ada jalan. Sehingga bukan tiga kursi saja, kalau bisa lebih dari itu. Begitu juga DPR RI,”terangnya.
Untuk itu, dengan semangat Eme Neme Yauware, bersama bersatu membangun Mimika, membangun kekeluargaan, rumah tangga, memperhatikan satu sama lain, kebersamaan di satu wilayah menjadi contoh untuk orang lain.
“Namanya orang simpatisan PAN kepala suku, tokoh masyarakat jadi panutan. Dengan seperti itu sekarang PAN tiga kursi ke depan bisa lima enam kursi. Kalau tidak panutan bagaimana bisa dapat sekian kursi, karena ini pilihan rakyat. Mudah-mudahan apa yang dipikirkan ini bisa terjadi. Jadi harus serius, sebab tidak serius tidak ada jalan,”ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi VII Badan Anggaran Fraksi PAN daerah pemilihan Papua, H. Jamaluddin Fajar,SH.MH, mengatakan, sebagai anggota DPR ada namanya masa reses, jadi reses itu ditugaskan kepada anggota untuk meminta atau mendengar aspirasi dari masyarakat.
“Saya datang di Timika ini dalam rangka reses juga, berkunjung ke PTFI khususnya, sehubungan dengan sekarang PTFI banyak bicarakan oleh masyarakat Indonesia khususnya Papua bahkan dunia. Sehubungan dengan perpanjangan kontrak pada tahun 2021 mendatang masa kontraknya berakhir. Ada prokontak tentang hal tersebut, terutama masa berlakunya apakah diperpanjang atau tidak,” tuturnya.
Menurutnya, selain itu juga ada wacana pembangunan smelter. “Saya sangat mendukung pembangunan smelter di Papua, karena kalau ada di sini efek atau dampak dari ekonominya luar biasa, sebab ada lahan-lahan kerja yang terbuka selain PTFI. Disini juga ada industri apakah pabrik semen dan lain sebagainya,”katanya.
“Jadi kami datang di sini untuk melihat apa yang harus kita buat dan bagaimana kesiapan Pemerintah Kabupaten Mimika. Jangan hanya memberikan statmen tapi tidak bisa bekerja. Kami sangat ingin untuk secepatnya membangun, tapi kalau pemerintah sini belum berbuat apa-apa. Ternyata yang kami lihat masih jauh dengan harapan kami. Di sini memang banyak sumber tetapi tidak bisa dimanafaatkan,” tambah Fajar. (Ervi Ruban)