-->

KKJB Tetap Solid dan Bersatu

Ketua KKJB Imam Parjono ketika memberikan pernyataan di Sekretariat KKJB
SAPA (TIMIKA) – Menanggapi adanya delapan paguyuban Jawa yang keluar dari Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Kabupaten Mimika. Perwakilan masyarakat dari delapan paguyuban pada Jumat (20/5) lalu, menggelar pertemuan di Sekretariat KKJB, Jalan Budi Utomo Ujung. 

Hasil dari pertemuan tersebut, menyatakan bahwa KKJB Mimika tetap solid dan bersatu sampai kapanpun. Dan menolak atas peryataan yang mengatakan, delapan peguyuban, yakni Peguyuban Malang, Lamongan, Banyuwangi, Trenggelek, Bojonegoro, Yogyakarta, Majapahit, dan  Semarang menyatakan keluar dari KKJB.

Perwakilan dari masyarakat Lamongan, Totok mengatakan, pihaknya kecewa atas pemberitaan yang disampaikan di media beberapa waktu lalu, bawah Lamongan keluar dari KKJB. Padahal warga Lamongan sudah 90 persen masuk di KKJB. “ Warga Lamongan tetap mendukung dan berada di KKJB bukan yang lainnya,”katanya.

Hal senada disampaikan Dicky warga Lamongan mengatakan, dirinya sudah lama tinggal di Mimika, sehingga mengetahui kondisi yang ada. Dan dirinya merupakan wakil pengurus KKJB Cabang Koperapoka, menegaskan bahwa warga Lamongan yang sudah masuk di KKJB sudah 80 persen. “ Saya tidak sependapat, bahwa Lamongan keluar dari KKJB. Ini karena sebagain besar warga Lamongan sudah masuk KKJB. Sehingga jangan ada, yang memperkeruh suasana ,”tuturnya.

Sedangkan Untung Azhari warga Banyuwangi mengatakan, KKJB selalu mengayomi warganya. Contohnya kasus Tukimin, dimana KKJB memfasilitasi kasusnya hingga sampai ke meja hijau atau persidangan. Sehingga dirinya selaku warga Banyuwangi, sangat tidak setuju apabila ada yang mengatakan keluar dari KKJB.

“KKJB sudah banyak hal yang dilakukan melalui garda-garda yang dibangun. Sehingga apabila ada orang-orang yang berusaha memecah belah, mereka belum masuk ke KKJB,”ujarnya.

Sementara Suripto warga Trenggalek mengatakan, dirinya belum lama tinggal di Kabupaten Mimika, namun sudah mengetahui siapa saja warga Trenggalek yang tinggal di Mimika. Sehingga tidak setuju, kalau ada peryataan warga Trenggalek keluar dari KKJB. Ini karena, warga Trenggalek tidak pernah mengundurkan diri dari KKJB. 

“ Saya tegaskan, bahwa warga Trenggalek tidak pernah mengundurkan diri atau kelaur dari KKJB,”katanya. 

Sementara Ketua KKJB Mimika, Imam Parjono  mengatakan, pertemuan yang dilakukan ini merupakan spontanitas mensikapi kondisi atas peryataan dari beberapa warga, yang mengatakan keluar dari KKJB. Dimana dari pertemuan ini, masyarakat Jawa dari beberapa paguyuban yang mengatakan keluar dari KKJB, menolak terhadap peryataan tersebut.

“ Hasil dari pertemuan, masyarakat dari delapan paguyuban tersebut, menolak peryataan yang disampaikan lewat media beberapa waktu lalu. Dan ini merupakan murni dari hati masyarakat, tanpa adanya tekanan siapapun,”kata Parjono.

Ia menambahkan, perlu diketahui, bahwa KKJB berdiri pada 9 Agustus 2015 lalu. Berdirinya KKJB telah mendapat pengesahan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mimika. Dan KKJB sendiri sudah memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), yang sudah disosialisasikan kepada masyarakat Jawa di Mimika.

“ KKJB beridir karena kebutuhan masyarakat Jawa di Mimika. Dimana sebelum KKJB berdiri, masyarakat Jawa dibawah naungan paguyuban-paguyuban. Namun ada yang aktif dan ada pula yang pasif. Kondisi itu melatarbelakangi terbentuknya KKJB, dengan tujuan membantu mayarakat Jawa yang membutuhkan pertolongan,”tuturnya.

Kata dia, KKJB sudah berjalan dengan melaksanakan program kerja di beberapa bidang, seperti keamanan. Dimana setiap harinya memberikan kontribusi keamanan kepada daerah ini pada umumnya dan masyarakat Jawa pada khususnya, yakni dengan membangun Poskamling, mulai dari SP I - 13.

“ Tanpa keamanan yang kondusif, aktifitas masyarakat tidak berjalan. Dan ini bentuk peran serta masyarakat yang membantu aparat Kepolisian,”ujarnya.

Ia menambahkan, dan untuk memperlancar program-program lainnya, KKJB membentuk pengurus cabang. Dimana sudah ada 11 pengurus cabang yang dikukuhkan, mulai wilayah satuan pemukiman (SP) sampai perkotaan. Dengan ini membuktikan, KKJB tetap kompa dan solid, dan tidak mudah digoyang siapapun.

“ KKJB ada untuk masyarakat Jawa. Yang bertujuan mengangkat derajat masyarakat Jawa di Mimika. Oleh itu,  saya mengajak kepada semua masyarakat Jawa di Mimika, untuk bersatu padu membangun lembaga ini. Dan ikut berperan dalam pembangunan daerah ini,”ungkapnya. (Cr1)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel