Kapolda Diminta Membuat Maklumat Perdamaian
pada tanggal
Saturday, May 28, 2016
![]() |
Ketua Komisi A DPRD Mimika, Salleh Alhamid |
SAPA (TIMIKA) – Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika, Salleh Alhamid meminta, agar Kapolda Papua Irjen Pol. Drs Paulus Waterpauw membuat surat yang berisikan maklumat perdamaian.
“Saya yakin dengan diedarkan maklumat ini, masyarakat bisa merasa dilindungi dan menghargai adanya aparat TNI – Polri. Demikian disampaikan Saleh Alhamid dalam rapat perdamaian yang diselenggarakan di Ruang Rapat Pleno DPRD Mimika, Jumat (27/5).
Kata dia, kenapa maklumat perdamaian ini harus dikeluarkan? Semenjak konflik antara dua kelompok ini, dirinya hampir setiap hari berlalu-lalang dihadapan mereka. Dimana dari informasi dan keluhan masyarakat yang ada, bahwa mereka takut akan kematian. Ini berarti tidak seorang pun yang ingin nyawanya diambil paksa. Karena yang berhak mengambil nyawa adalah Tuhan.
“ Sebenarnya, masyarakat yang bertikai ini juga merasakan ketakutan. Karenanya, konflik ini harus segera diakhiri,”tuturnya.
Ia menjelaskan, dengan adanya maklumat perdamaian tersebut, akan menjadi paying hukum bagi TNI - Polri untuk terus menjaga situasi keamanan selama 1 x 24 jam. Dan setelah maklumat itu dibuat, agar disebarkan kepada seluruh masyarakat. Sehingga semua orang bisa membaca isi maklumat tersebut.
“ Kalau maklumat perdamaian jadi dibuat, saya siap untuk menandatanganinya,”ujarnya.
Kata Saleh, selain itu, pihaknya juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag), segera menghimbau kepada para pedagang dan pengusaha lainnya, untuk membuka kembali tokonya masing-masing, dan melakukan aktifitas seperti biasa Sehingga keadaan mencekam tidak nampak terlalu lama dan dianggap timika sebagai kota mati.
“Pemerintah segera printahkan para pengusaha dan pedagang-pedagang untuk beroperasi kembali. Biar situasi kota hidup kembali,”kata Saleh.
Kader Partai Hanura ini memintah pemerintah, untuk memfungsikan tugu Eme Neme yauware sebagai tempat melakukan perdamaian bagi semua suku yang bertikai di Mimika. Dirinya menilai bahwa, tugu tersebut memiliki makna yang sangat berharga, yakni bersatu, bersaudara, serta membangun. Dan tugu ini telah dibuat oleh pemerintah yang menjabat pada periode yang lalu, dengan tujuan sebagai tempat untuk menyatukan kembali segala perpecahan yang terjadi.
“ Seharusnya setiap dilakukan perdamaian, seharusnya dilakukan di Tugu Perdamaian yang ada di Timika Indah. Ini karena tugu ini memiliki arti dan makna Eme Neme Yauware, yang merupakan simbol persaudaraan,”ungkapnya. (Cr1)
.