GEMAPI Peringati Hari Integrasi Dengan Menggelar Baksos
pada tanggal
Monday, May 2, 2016
SAPA (TIMIKA) – Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia (GEMAPI) dalam memperingati 53 tahun kembalinya Papua ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) pembagian sembako kepada warga kampung Bhintuka-SpXIII, Distrik Kuala Kencana.
Kegiatan baksos GEMAPI memiliki tujuan mempererat persatuan dan kesatuan dengan membuka jalinan silaturahmi antar mahasiswa Papua dengan warga kampung Bhintuka. Selain itu, untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air atas kembalinya Papua ke NKRI, GEMAPI juga menyampaikan pesan serta meninggalkan kesan positif kepada warga Kampung Bhintuka, agar saat ini hingga kedepan, warga Bhintuka lebih memperdalam lagi rasa cinta terhadap tanah air serta mempererat persatuan sesama warga negara Indonesia.
Baksos pembagian bingkisan sembako kepada warga Bhintuka, dilakukan GEMAPI pada hari Minggu (1/5). Dalam pembagian sembako ini, GEMAPI menyiapkan bingkisan sembako yang jumlahnya mencapai ratusan. Pembagian bingkisan sembako disambut antusias oleh warga Bhintuka, bahkan dalam kegiatan ini juga turut dihadiri Kepala Distrik (Kadistrik) Kuala Kencana, Evert Lukas Hindom.
Menurut Evert, kegiatan positif GEMAPI dalam memperingati 53 tahun kembalinya Papua ke NKRI, dinilainya sebagai kegiatan positif perkumpulan anak muda yang ikut berbagi dengan masyarakat, terutama masyarakatnya dikampung Bhintuka. Artinya, kegiatan-kegiatan seperti inilah dan dipelopori anak muda dalam hal ini mahasiswa Papua, terkesan adanya upaya positif dalam meningkatkan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan, juga menjalin kebersamaan dalam suatu bentuk silaturahmi dan mengikat tali kasih untuk memupuk kebersamaan.
“Jangan kita melihat besar dan kecil bantuan yang diberikan, tapi manfaat atas kebersamaan dari tali kasih yang diberikan adik-adik dari GEMAPI,” jelas Evert saat diwawacarai Salam Papua usai kegiatan baksos.
Pemberian bingkisan baksos diberikan kepada warga Bhintuka yang kurang mampu dari segi ekonomi. Tujuan lain, meskipun nilai yang diberikan tidak begitu besar dalam satu bingkisan sembako, namun manfaat besar terkandung didalamnya, dimana kepedulian terhadap sesama warga negara merupakan poin yang sangat penting.
Sementara itu ketua GEMAPI cabang Mimika, Pilatus Netep, menjelaskan, baksos peringatan 53 tahun kembalinya Papua ke NKRI ini untuk menjaga keharmonisan mahasiswa Papua dengan warga Bhintuka. Malalui upaya sosial ini, warga Bhintuka diajak untuk bersama-sama dengan GEMAPI dapat menemukan rasa cinta tahan air yang sebenarnya.
“Mari kita sama-sama, lewat peringatan 1 Mei atau hari integritas ini, sama-sama mari kita temukan rasa cinta tanah air yang lebih pada Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Disini sekaligus kita menyampaikan pesan-pesan positif kepada masyarakat bagaimana kita menjadi warga negara yang baik dan mengisi kemerdakan ini,” jelas Pilatus.
Selain itu, dalamkegiatan ini GEMAPI juga ingin merubah mindset atau pola pikir masyarakat kota terkait keamanan dikampung Bhintuka. Pasalnya, selama ini mindset yang ada menjelaskan bahwa daerah sekitar kampung Bhintuka terkesan akan kerawanannya, padahal jika melihat langsung dan mendatangi langsung ke kampung tersebut, situasi keamanan sangat terjamin.
“Jadi kita mau rubah cara berpikirnya teman-teman kalau ternyata kampung ini aman-aman saja, tidak sesuai dengan apa yang selama ini dipikirkan. Cara berpikir atau mindset teman-teman di kota melihat bahwa kampung ini di ibaratkan ekstrim sehingga susah untuk dimasuki,” terang Pilatus. (Saldi Hermanto)
Kegiatan baksos GEMAPI memiliki tujuan mempererat persatuan dan kesatuan dengan membuka jalinan silaturahmi antar mahasiswa Papua dengan warga kampung Bhintuka. Selain itu, untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air atas kembalinya Papua ke NKRI, GEMAPI juga menyampaikan pesan serta meninggalkan kesan positif kepada warga Kampung Bhintuka, agar saat ini hingga kedepan, warga Bhintuka lebih memperdalam lagi rasa cinta terhadap tanah air serta mempererat persatuan sesama warga negara Indonesia.
Baksos pembagian bingkisan sembako kepada warga Bhintuka, dilakukan GEMAPI pada hari Minggu (1/5). Dalam pembagian sembako ini, GEMAPI menyiapkan bingkisan sembako yang jumlahnya mencapai ratusan. Pembagian bingkisan sembako disambut antusias oleh warga Bhintuka, bahkan dalam kegiatan ini juga turut dihadiri Kepala Distrik (Kadistrik) Kuala Kencana, Evert Lukas Hindom.
Menurut Evert, kegiatan positif GEMAPI dalam memperingati 53 tahun kembalinya Papua ke NKRI, dinilainya sebagai kegiatan positif perkumpulan anak muda yang ikut berbagi dengan masyarakat, terutama masyarakatnya dikampung Bhintuka. Artinya, kegiatan-kegiatan seperti inilah dan dipelopori anak muda dalam hal ini mahasiswa Papua, terkesan adanya upaya positif dalam meningkatkan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan, juga menjalin kebersamaan dalam suatu bentuk silaturahmi dan mengikat tali kasih untuk memupuk kebersamaan.
“Jangan kita melihat besar dan kecil bantuan yang diberikan, tapi manfaat atas kebersamaan dari tali kasih yang diberikan adik-adik dari GEMAPI,” jelas Evert saat diwawacarai Salam Papua usai kegiatan baksos.
Pemberian bingkisan baksos diberikan kepada warga Bhintuka yang kurang mampu dari segi ekonomi. Tujuan lain, meskipun nilai yang diberikan tidak begitu besar dalam satu bingkisan sembako, namun manfaat besar terkandung didalamnya, dimana kepedulian terhadap sesama warga negara merupakan poin yang sangat penting.
Sementara itu ketua GEMAPI cabang Mimika, Pilatus Netep, menjelaskan, baksos peringatan 53 tahun kembalinya Papua ke NKRI ini untuk menjaga keharmonisan mahasiswa Papua dengan warga Bhintuka. Malalui upaya sosial ini, warga Bhintuka diajak untuk bersama-sama dengan GEMAPI dapat menemukan rasa cinta tahan air yang sebenarnya.
“Mari kita sama-sama, lewat peringatan 1 Mei atau hari integritas ini, sama-sama mari kita temukan rasa cinta tanah air yang lebih pada Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Disini sekaligus kita menyampaikan pesan-pesan positif kepada masyarakat bagaimana kita menjadi warga negara yang baik dan mengisi kemerdakan ini,” jelas Pilatus.
Selain itu, dalamkegiatan ini GEMAPI juga ingin merubah mindset atau pola pikir masyarakat kota terkait keamanan dikampung Bhintuka. Pasalnya, selama ini mindset yang ada menjelaskan bahwa daerah sekitar kampung Bhintuka terkesan akan kerawanannya, padahal jika melihat langsung dan mendatangi langsung ke kampung tersebut, situasi keamanan sangat terjamin.
“Jadi kita mau rubah cara berpikirnya teman-teman kalau ternyata kampung ini aman-aman saja, tidak sesuai dengan apa yang selama ini dipikirkan. Cara berpikir atau mindset teman-teman di kota melihat bahwa kampung ini di ibaratkan ekstrim sehingga susah untuk dimasuki,” terang Pilatus. (Saldi Hermanto)