DPRP Desak Pembangunan Pasar
pada tanggal
Sunday, May 22, 2016
![]() |
Pedagang Papua saat Melakukan Aktifitas |
SAPA (JAYAPURA) - DPR Papua menyatakan turut berdukacita atas meninggalnya Robert Jitmau (Rojit), pria yang selama ini dikenal gigih dan menjadi ujung tombak pedagang asli Papua, yang tergabung dalam Soliditas Pedagang Asli Papua (Solpap) berjuang, agar mereka memiliki pasar permanen untuk berjualan.
Wakil Ketua I DPR Papua, Edoardus Kaize mengatakan, almarhum adalah pejuang hak-hak orang susah, termasuk mama-mama Papua yang berhak mendapatkan pasar permanen. Meski ia belum tahu penyebab meninggalnya Rojit, namun kata Kaize dari informasi yang ia dapat, ia tertabrak pengendara mobil yang tak diketahui identitasnya.
"Bisa saja ini ada indikasi karena dia terlalu vocal memperjuangkan pasar mama-mama Papua selama ini. Tapi masalahnya dimana jika dia memperjuangkan itu? Kami turut berduka dan prihatin. Dia gigih mendorong pembangunan pasar mama-mama. Terimakasih atas perjuangan beliau. Kami ingin pasar itu segara dibangun," kata Kaize, Minggu (22/5).
Katanya, pembangunan pasar jangan ditunda-tunda lagi. Anggaranya sudah ada. Jangan Presiden Jokowi bolak balik ke Papua untuk peletakan batu pertama. Struktur dibawa presisden harus segara bergerak. Tahun ini ada anggaran APBD Papua senilai Rp. 3 miliar untuk pembangunan pasar itu.
"Kalau dana APBN belum turun, pakai dana APBD itu dulu. Itu untuk proses awal. Jangan terus mempermainkan mama-mama. Apalagi kini orang yang mendampingi mereka selama bertahun-tahun kini telah tiada," ucapnya.
Hal yang sama dikatakan Ketua Fraksi Hanura DPR Papua, Yan Permenas Mandenas. Menurutnya, DPR Papua turut berduka atas meninggalnya Rojit. Apa yang ia lalukan selama ini bentuk kepedulian almarhum kepada masyarakat kecil.
"Kita harus tetap berjuang dan beteriak agar pasar permananen untuk mama-mama Papua itu segera dibangun," kata Yan Mandenas.
Menurutnya, DPR Papua tak akan tinggal diam. Pihak parlemen akan terus menyuarakan pembangunan pasar mama-mama Papua. "Selama ini kami DPR Papua juga tak tinggal diam. Berbagai upaya juga kami sudah lakukan," ucapnya. (Arjun)