-->

Biaya Terbang ke Planet Mars Rp816 Miliar

SAPA (JAKARTA) - Selain mengumumkan rencana meluncurkan pesawat nirawaknya ke Mars pada 2018, produsen pesawat antariksa SpaceX turut merilis daftar harga muatan menuju Planet Merah.

Di situs resmi SpaceX di laman "capabilities", SpaceX selama ini mempublikasikan biaya penerbangan menggunakan roket Falcon sesuai bobot muatan yang hendak dibawa ke luar angkasa.

Nah, daftar biaya itu kini telah diperbarui dengan kategori "Payload to Mars".

Dijabarkan oleh SpaceX, muatan maksimal berbobot 4.020 kilogram menuju Mars akan diangkut oleh Falcon 9 dan memakan biaya sekitar US$62 juta atau setara Rp816 miliar.

Sementara untuk pasokan dengan berat maksimal 13.600 kilogram akan dibebankan biaya sebesar US$90 juta atau sekitar Rp1,1 triliun menggunakan roket Falcon Heavy.

Pendiri dan CEO SpaceX Elon Musk melalui akun Twitternya mengatakan bahwa perusahaan tidak mengubah mesin roket Falcon, tetapi menerapkan uji coba untuk menguatkan kemampuannya.

Mengutip The Verge, Musk juga menambahkan, kapsasitas maksimum dari bobot pasokan menuju Mars akan menggunakan roket versi expendable alias hanya sekali pakai.

Berbeda dengan reusable, roket expendable tidak akan melakukan pendaratan setelah diluncurkan. Musk meyakini, roket reusable lebih lemah 30 sampai 40 persen dibanding versi expendable, khususnya soal keterbatasan bahan bakar.

Sementara situs The Register mewartakan, uji coba roket Falcon akan dilangsungkan pada November 2016 dan Maret 2017.
Selama ini SpaceX hanya memasang biaya pasokan untuk destinasi ke orbit rendah Bumi (Low Earth Orbit/LEO) dan Geosynchronous Transfer Orbit (GTO).

Beberapa hari lalu, SpaceX mengumumkan rencana peluncuran pesawat nirawak Dragon menggunakan roket Falcon menuju Mars. Perusahaan ini turut menggandeng NASA demi mewujudkannya.

Salah satu tujuan utamanya adalah untuk menguji coba pendaratan pasokan berat di permukaan Planet Merah.

SpaceX menganggap, apabila mimpi menguasai Mars ingin tercapai, mereka harus mencoba mengangkut banyak perangkat keras dan pasokan ke Mars terlebih dahulu.

Dalam pernyataan resmi, NASA mengatakan akan menyediakan dukungan teknis untuk peluncuran pesawat Dragon, tanpa dukungan finansial.

Sementara SpaceX akan memberi data penting kepada NASA terkait proses pesawat Dragon saat masuk atmosfer, menuruni, dan mendarat di permukaan Mars.

Kerjasama SpaceX dan NASA ini juga disebut sebagai kolaborasi luar bisa antara sektor pemerintah dan swasta dalam upaya penjelajahan ke Planet Merah.

Baik NASA dan SpaceX sama-sama punya misi sama, yakni mengirim awak manusia ke Mars pada tahun 2030an, sehingga kemitraan menerbangkan pesawat Dragon turut menjadi contoh dari langkah signifikan dalam mewujudkan eksplorasi antariksa durasi panjang.(Cnn)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel