-->

Kendaraan Trailer Freeport Diduga Ditembak

SAPA (TIMIKA) – Satu unit kendaraan Trailer milik PT Freeport Indonesia (PTFI) diduga ditembak otang tidak dikenal di Mile Point (MP) 62,7 atau RPU51 pada Rabu (20/4) sekitar pukul 11.30 WIT. Hingga kini dugaan penembakan ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Kendaraan Trailer  bernomor lambung 021086 (Pertamian Trial) yang dikemudikan  Alex Muboba  diduga ditembak saat perjalanan menuju Tembagapura. Akibatnya, kaca pintu kendaraan pecah pada bagian kiri dan kanan. Alex Muboba sendiri telah dimintai keterangan oleh petugas dari Polsek Tembagapura.

 Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso, saat dikonfirmasi Salam Papua via telepon, mengatakan, penembakan ini masih sekedar isu. Sebab, bukti-bukti valid untuk sementara belum ditemukan, dan belum bisa menjelaskan bahwa kaca kendaraan Trailer yang pecah diakibatkan karena tembakan.

“Masih dugaan itu ya, dari bukti-bukti penembakan itu masih belum valid. Jadi ada pecahan kaca mobil dan itu diduga akibat penembakan. Sementara kita belum pastikan itu penembakan, sementara masih dalam penyelidikan. Sampai saat ini (kemarin-red) masih olah TKP dan anggota kita juga masih dilapangan,” jelas Kapolres.

Kata kapolres, sangat terlalu dini jika disimpulkan kaca yang pecah pada kendaraan tersebut disebabkan oleh tembakan. Karena menurut dia, terkait isu penembakan sangatlah sensitif, sehingga dengan mendengar adanya kejadian tersebut langsung di vonis sebagai kejadian penembakan.

“Tapi terlalu dini kalau kita menyampaikan itu tembakan. Karena isu penembakan kan sangat sensitif sekali, jangan sampai ada pecahan kaca karena sesuatu hal, nanti kita dibilang terlalu cepat memutuskan bahwa itu tembakan,” tuturnya.

Menurut kapolres, untuk menyimpulkan peristiwa tersebut, dirinya  telah menyampaikan kepada tim investigasi dari PTFI bersama anggotanya untuk betul-betul mengecek terkait kejadian itu.

“Saya sudah sampaikan kepada tim investigasi Freeport dengan anggota kita yang di Tembagapura, coba cek betul-betul. Karena untuk bukti proyektil kemudian bukti-bukti  lainnya yang berkaitan dengan amunisi atau pun dengan jejak dan pecahan kaca, juga belum ada, belum kita temukan bahwa itu memang tembakan,” terangnya.

Hasil pemeriksaan sementara terhadap pengendara Trailer, yang bersangkutan hanya menjelaskan kejadiannya terjadi setelah ada angin yang tiba-tiba lewat dan kemudian kaca pecah.  Sedangkan terkait mendengar bunyi tembakan, yang bersangkutan saat itu menutup telinga menggunakan Ear Plug (peredam suara pada telinga), sehingga dengan suara bising dari mesin Trailer yang dikemudikan yang bersangkutan, tidak begitu mendengar suara tembakan.

“Korban hanya mendengarkan seperti angin lewat dan tiba-tiba kaca pecah. Tapi yang namanya kendaraan seperti itukan suaranya kencang, bahkan mereka pakai Ear Plug untuk menutupi suara mesin kendaraan itu,” jelas Kapolres.

Sementara itu, upaya konfirmasi telah dilakukan Salam Papua kepada pihak  PTFI terkait insiden ini, namun hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban. (Saldi Hermanto)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel