Harta Tersembunyi Pemimpin Dunia Terungkap
pada tanggal
Wednesday, April 6, 2016
SAPA (JAKARTA) - Kekayaan tersembunyi dari para pemimpin dunia, politisi dan selebriti terungkap dalam bocoran jutaan dokumen investasi luar negeri dari Panama. Nama-nama besar muncul, mulai dari Xi Jinping, Vladimir Putin hingga Lionnel Messi.
Dikutip The Guardian, Minggu (3/4), sebanyak 11,5 juta bocoran dokumen ini milik firma hukum luar negeri Mossack Fonseca yang berbasis di Panama. Dokumen sebesar 2,6 terabit ini diberikan oleh sumber anonim kepada media Jerman, Suddeutsche Zeitung dan dibagikan kepada International Consortium of Investigative Journalists, ICIJ, serta diselidiki oleh lebih dari 100 grup media.
Dokumen Mossack Fonseca itu mengarah kepada 214 ribu entitas perusahaan di luar negeri. Mossack Fonseca sendiri memiliki cabang di lebih dari 35 negara. Dokumen itu menyebutkan nama 140 tokoh politik, termasuk 12 pemimpin atau bekas pemimpin negara.
Di antara nama yang muncul adalah saudara ipar Presiden China Xi Jinping, Deng Jiagui, putri mantan perdana menteri China Li peng, Li Xiaolin, cucu dari petinggi Partai Komunis China, Jia Qinglin, putra dari Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Mohd Nazifuddin bin Mohd Najib, anak-anak dari Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, Presiden Ukraina, Raja Arab Saudi dan Perdana Menteri Islandia.
Walau bukan merupakan pelanggaran hukum menggunakan perusahaan luar negeri untuk mengatur atau berinvestasi, namun bocoran dokumen ini menyiratkan modus pengemplangan pajak dan pencucian uang.
Nama Vladimir Putin muncul dengan dana sebesar US$2 miliar. The Guardian menuliskan, Putin melakukan pencucian uang melalui berbagai bank dan perusahaan cangkang di negara-negara kecil dengan kerahasiaan finansial yang tinggi.
Putin disebut memberikan dana bank sentral Rusia kepada sahabatnya, Sergei Roldugin, untuk disembunyikan di luar negeri. Dana ini juga diolah oleh Yuri Kovalchuk, direktur Bank Rossiya, ke Mossack Fonseca untuk kemudian dipinjamkan ke Bank Cyprus.
Bank ini kemudian memberikan uang untuk diinvestasikan ke beberapa perusahaan Rusia, yang kembali kepada Putin. Salah satunya ke sebuah penginapan ski tempat putri Putin, Katerina, menikah tahun 2013.
Praktik serupa dilakukan oleh para politisi lainnya, seperti politisi dari China.
Di antara nama lainnya adalah Perdana Menteri Islandia, Sigmundur David Gunnlaugsson dan istrinya yang disebut memiliki jutaan dolar dalam bentuk investasi di bank negaranya melalui perusahaan asing.
"Saya tidak pernah menyembunyikan aset," kata Gunnlaugsson kepada stasiun televisi Swedia, SVT.
Dokumen lainnya menyebutkan pemain sepak bola Argentina Lionnel Messi dan ayahnya juga memiliki perusahaan di Panama, Mega Star Enterprises Inc. Sebelumnya perusahaan ini tidak muncul dalam penyelidikan pajak ayah dan anak ini di Spanyol.
Sedikitnya ada 33 orang dan perusahaan di bocoran dokumen itu yang masuk daftar hitam perusahaan Amerika Serikat, seperti Korea Utara dan Iran, termasuk juga kelompok Hizbullah asal Libannon.
Mossack Fonseca sebagai firma hukum keuangan tidak melaporkan latar belakang kliennya yang masuk daftar hitam.
Menurut ICIJ, dokumen mulai dari tahun 1975 hingga 2015 itu merupakan bocoran terbesar di dunia setelah WikiLeaks membocorkan rahasia militer AS tahun 2010.
Mossack Fonseca mengatakan mereka telah beroperasi sesuai hukum selama 40 tahun dan tidak pernah tersandung kasus kriminal.
Perusahaan ini bahkan mengatakan, pengungkapan dokumen itu adalah kejahatan serius.
"Ini adalah serangan terhadap Panama karena beberapa negara tidak menyukainya dan kami sangat kompetitif dalam menarik perusahaan," kata Ramon Fonseca, pendiri perusahaan ini.(Cnn)
Dikutip The Guardian, Minggu (3/4), sebanyak 11,5 juta bocoran dokumen ini milik firma hukum luar negeri Mossack Fonseca yang berbasis di Panama. Dokumen sebesar 2,6 terabit ini diberikan oleh sumber anonim kepada media Jerman, Suddeutsche Zeitung dan dibagikan kepada International Consortium of Investigative Journalists, ICIJ, serta diselidiki oleh lebih dari 100 grup media.
Dokumen Mossack Fonseca itu mengarah kepada 214 ribu entitas perusahaan di luar negeri. Mossack Fonseca sendiri memiliki cabang di lebih dari 35 negara. Dokumen itu menyebutkan nama 140 tokoh politik, termasuk 12 pemimpin atau bekas pemimpin negara.
Di antara nama yang muncul adalah saudara ipar Presiden China Xi Jinping, Deng Jiagui, putri mantan perdana menteri China Li peng, Li Xiaolin, cucu dari petinggi Partai Komunis China, Jia Qinglin, putra dari Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Mohd Nazifuddin bin Mohd Najib, anak-anak dari Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, Presiden Ukraina, Raja Arab Saudi dan Perdana Menteri Islandia.
Walau bukan merupakan pelanggaran hukum menggunakan perusahaan luar negeri untuk mengatur atau berinvestasi, namun bocoran dokumen ini menyiratkan modus pengemplangan pajak dan pencucian uang.
Nama Vladimir Putin muncul dengan dana sebesar US$2 miliar. The Guardian menuliskan, Putin melakukan pencucian uang melalui berbagai bank dan perusahaan cangkang di negara-negara kecil dengan kerahasiaan finansial yang tinggi.
Putin disebut memberikan dana bank sentral Rusia kepada sahabatnya, Sergei Roldugin, untuk disembunyikan di luar negeri. Dana ini juga diolah oleh Yuri Kovalchuk, direktur Bank Rossiya, ke Mossack Fonseca untuk kemudian dipinjamkan ke Bank Cyprus.
Bank ini kemudian memberikan uang untuk diinvestasikan ke beberapa perusahaan Rusia, yang kembali kepada Putin. Salah satunya ke sebuah penginapan ski tempat putri Putin, Katerina, menikah tahun 2013.
Praktik serupa dilakukan oleh para politisi lainnya, seperti politisi dari China.
Di antara nama lainnya adalah Perdana Menteri Islandia, Sigmundur David Gunnlaugsson dan istrinya yang disebut memiliki jutaan dolar dalam bentuk investasi di bank negaranya melalui perusahaan asing.
"Saya tidak pernah menyembunyikan aset," kata Gunnlaugsson kepada stasiun televisi Swedia, SVT.
Dokumen lainnya menyebutkan pemain sepak bola Argentina Lionnel Messi dan ayahnya juga memiliki perusahaan di Panama, Mega Star Enterprises Inc. Sebelumnya perusahaan ini tidak muncul dalam penyelidikan pajak ayah dan anak ini di Spanyol.
Sedikitnya ada 33 orang dan perusahaan di bocoran dokumen itu yang masuk daftar hitam perusahaan Amerika Serikat, seperti Korea Utara dan Iran, termasuk juga kelompok Hizbullah asal Libannon.
Mossack Fonseca sebagai firma hukum keuangan tidak melaporkan latar belakang kliennya yang masuk daftar hitam.
Menurut ICIJ, dokumen mulai dari tahun 1975 hingga 2015 itu merupakan bocoran terbesar di dunia setelah WikiLeaks membocorkan rahasia militer AS tahun 2010.
Mossack Fonseca mengatakan mereka telah beroperasi sesuai hukum selama 40 tahun dan tidak pernah tersandung kasus kriminal.
Perusahaan ini bahkan mengatakan, pengungkapan dokumen itu adalah kejahatan serius.
"Ini adalah serangan terhadap Panama karena beberapa negara tidak menyukainya dan kami sangat kompetitif dalam menarik perusahaan," kata Ramon Fonseca, pendiri perusahaan ini.(Cnn)