DPRD Merauke Investigasi Pesawat Pemda di Surabaya
pada tanggal
Saturday, April 23, 2016
SAPA (MERAUKE) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke bakal membentuk Tim Khusus (Timsus) untuk menginvestigasi tiga pesawat milik Pemda Merauke, yang hingga saat ini masih parkir di hanggar PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA) di Surabaya.
“Ada empat pesawat dan empat kapal. Tiga pesawat ada di Surabaya, ini akan kita cek di Surabaya,” kata Ketua Komisi B, Fransiskus Sirfefa, Jumat (22/4).
Katanya, DPRD Merauke telah berkomunikasi dengan Bagian Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Perhubungan Merauke dan pihak ketiga terkait status aset-aset tersebut.
“Kami sudah minta penjelasan dari pihak-pihak yang tergabung dalam Tim KSO dulu. Oleh karena itu kami akan ke Surabaya untuk melihat ketiga pesawat kita,” ujarnya.
Menurut Frans, DPRD Merauke akan membentuk tim khusus untuk menginvestigasi pesawat Bogodi, Aoba dan Kli (Boeing Seri 737-300) di Surabaya. Sementara satu pesawat jenis twint otter, yakni Musamus kini parkir di Apron Bandara Mopah.
“Setelah kita lihat kondisi pesawat, baru kami koordinasi untuk memutuskan langkah selanjutnya. Pihak ketiga selaku pengelola juga harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa aset pesawat dan kapal itu dibeli dari uang rakyat alias dari APBD Merauke, sehingga harus dipertanggungjawabkan.
“Kalau kapal kami sudah pergi cek di Ambon, itu kondisinya memprihatinkan sudah tak laik laut dan dok di sana.Ini juga akan ditindaklanjuti,” ujarnya.
Dewan berharap ada itikad baik dari pihak ketiga untuk menyelesaikan aset-aset milik Pemda Merauke yang terbengkalai itu. “Supaya tak menimbulkan tanda tanya masyarakat,” singkatnya.
Sebelumnya, Setda Merauke Daniel Pauta mengatakan sejumlah aset daerah berupa pesawat milik Pemkab Merauke diminati oleh negara lain, salah satunya Venezuela.
“Pemerintah pusat bermaksud meremajakan kembali pesawat-pesawat milik Pemkab Merauke. Dan dari hasil pertemuan, ada beberapa negara yang berminat membeli, termasuk Venezuela,” pungkasnya. (emanuel)
“Ada empat pesawat dan empat kapal. Tiga pesawat ada di Surabaya, ini akan kita cek di Surabaya,” kata Ketua Komisi B, Fransiskus Sirfefa, Jumat (22/4).
Katanya, DPRD Merauke telah berkomunikasi dengan Bagian Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Perhubungan Merauke dan pihak ketiga terkait status aset-aset tersebut.
“Kami sudah minta penjelasan dari pihak-pihak yang tergabung dalam Tim KSO dulu. Oleh karena itu kami akan ke Surabaya untuk melihat ketiga pesawat kita,” ujarnya.
Menurut Frans, DPRD Merauke akan membentuk tim khusus untuk menginvestigasi pesawat Bogodi, Aoba dan Kli (Boeing Seri 737-300) di Surabaya. Sementara satu pesawat jenis twint otter, yakni Musamus kini parkir di Apron Bandara Mopah.
“Setelah kita lihat kondisi pesawat, baru kami koordinasi untuk memutuskan langkah selanjutnya. Pihak ketiga selaku pengelola juga harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa aset pesawat dan kapal itu dibeli dari uang rakyat alias dari APBD Merauke, sehingga harus dipertanggungjawabkan.
“Kalau kapal kami sudah pergi cek di Ambon, itu kondisinya memprihatinkan sudah tak laik laut dan dok di sana.Ini juga akan ditindaklanjuti,” ujarnya.
Dewan berharap ada itikad baik dari pihak ketiga untuk menyelesaikan aset-aset milik Pemda Merauke yang terbengkalai itu. “Supaya tak menimbulkan tanda tanya masyarakat,” singkatnya.
Sebelumnya, Setda Merauke Daniel Pauta mengatakan sejumlah aset daerah berupa pesawat milik Pemkab Merauke diminati oleh negara lain, salah satunya Venezuela.
“Pemerintah pusat bermaksud meremajakan kembali pesawat-pesawat milik Pemkab Merauke. Dan dari hasil pertemuan, ada beberapa negara yang berminat membeli, termasuk Venezuela,” pungkasnya. (emanuel)