Bandara Tanah Merah Bakal Dikembangkan
pada tanggal
Saturday, April 23, 2016
SAPA (MERAUKE) – Plt. Kepala Dinas Perhubungan Papua, Djuli Mambaya mengatakan pihaknya akan membenahi sarana prasarana transportasi udara, darat dan sungai di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel.
Mambaya menerangkan, ia telah meninjau dermaga, terminal angkutan kota dan bandara di Tanah Merauke, baru-baru ini. Khusus pengembangan Bandara Tanah Merah, katanya, lebih difokuskan pada penambahan panjang dan luas landasan.
“Selama ini landasan bandara hanya bisa digunakan oleh pesawat-pesawat ukuran kecil, seperti Trigana. Untuk pesawat besar belum bisa karena landasan kurang mendukung,” ungkap Mambaya, Jumat (22/4).
Menurutnya, Kabupaten Boven Digoel sangat strategis, terutama jalur transit maskapai udara yang memiliki rute penerbangan ke sejumlah kabupaten lain di Papua. Olehnya, sangat perlu pengembangan Bandara Tanah Merah.
“Tak semua wilayah di Papua bisa dijangkau dengan sarana transportasi darat dan sungai. Karena itu perluasan bandara ini sepantasnya dilakukan untuk menunjang kebutuhan transportasi masyarakat,” katanya.
Dishub Papua, kata Mambaya, pada prinsipnya siap mengembangkan sarana prasarana transportasi di Boven Digoel. Hanya saja dikuatirkan persoalan tanah ulayat yang bisa menghambat pengembangan transportasi udara.
“Seringkali kita terbentur dengan masalah pelepasan tanah adat. Kami minta Pemda setempat untuk mengatasi persoalan lahan, sehingga pembangunan bisa berjalan di Boven Digoel,” pintanya. (emanuel)
Mambaya menerangkan, ia telah meninjau dermaga, terminal angkutan kota dan bandara di Tanah Merauke, baru-baru ini. Khusus pengembangan Bandara Tanah Merah, katanya, lebih difokuskan pada penambahan panjang dan luas landasan.
“Selama ini landasan bandara hanya bisa digunakan oleh pesawat-pesawat ukuran kecil, seperti Trigana. Untuk pesawat besar belum bisa karena landasan kurang mendukung,” ungkap Mambaya, Jumat (22/4).
Baca Juga
Menurutnya, Kabupaten Boven Digoel sangat strategis, terutama jalur transit maskapai udara yang memiliki rute penerbangan ke sejumlah kabupaten lain di Papua. Olehnya, sangat perlu pengembangan Bandara Tanah Merah.
“Tak semua wilayah di Papua bisa dijangkau dengan sarana transportasi darat dan sungai. Karena itu perluasan bandara ini sepantasnya dilakukan untuk menunjang kebutuhan transportasi masyarakat,” katanya.
Dishub Papua, kata Mambaya, pada prinsipnya siap mengembangkan sarana prasarana transportasi di Boven Digoel. Hanya saja dikuatirkan persoalan tanah ulayat yang bisa menghambat pengembangan transportasi udara.
“Seringkali kita terbentur dengan masalah pelepasan tanah adat. Kami minta Pemda setempat untuk mengatasi persoalan lahan, sehingga pembangunan bisa berjalan di Boven Digoel,” pintanya. (emanuel)