-->

3557 Peserta Hari Ini Ikuti Ujian Nasional

SAPA (TIMIKA) – Sebanyak 3557 peserta tingkat SMU, SMK dan Paket C se-Kabupaten Mimika hari ini, Senin (4/4) akan mengikuti Ujian Nasional (UN)  selama tiga hari. Pembukaan UN rencananya akan di buka Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, SE di SMAN 1 Mimika.

Kepala Dinas Pendidikan Menengah (Dispenmen) Kabupaten Mimika,  Armin Wakerkwa kepada Wartawan di Graha Eme Neme Yauware, Jumat (1/4) menjelaskan, Dispenmen siap melaksanakan UN baik itu manual maupun online. Ujian akan berlangsung selama tiga sampai empat hari. Mata pelajaran yang di ujiankan tidak sama antara SMA dan SMK.

“Untuk SMA satu hari dua mata pelajaran, sementara untuk SMK satu hari satu mata pelajaran,” kat Armin.

Untuk itu, Armin meminta kepada  orang tua peserta ujian dapat mengawasi anak mereka  selama pelaksanaan UN.  Sebab, apabila ada siswa yang kedapatan mengikuti ujian dalam keadaan mabuk ,baik miras maupun narkoba, maka akan dikeluarkan langsung dari ruang ujian.

“Selama ini kami terus sampaikan kepada pihak sekolah dan orang tua untuk mengawasi aktifitas anak, di sekolah dan di rumah. Sekarang bertepatan dengan pelaksanaan UN, maka kami lebih berharap orang tua terus mendampingi dan mengawasi anak. Agar anak bisa mengikuti UN dari hari pertama sampai terakhir dalam keadaan baik,” tutur Armin.

 Lanjut Armin, pendampingan orang tua terhadap anak ini penting. Karena masalah yang seringkali terjadi disaat anak sudah berada diluar jam sekolah.
“Kami imbau agar selama pelaksanaan UN, peserta tidak menyentuh miras atau obat-obat terlarang. Karena jika ditemukan peserta mengikuti UN dalam keadaan dipengaruhi miras dan obat, maka peserta ujian langsung dikeluarkan dari ruang ujian juga dari sekolah. ketegasan ini karena sudah berulang kali disampaikan dan diingatkan kepada siswa, tetapi kalau siswa melanggar maka siap menerima konsekwensi itu,” tambah Armin.

Sementara, Ketua panitia US-UN Dispenmen, Daniel Orun,S.Pd.M.Pd kepada Salam Papua di Graha Eme Neme Yauware, Sabtu (2/4) mengatakan, sebanyak 3557 peserta akan mengikuti UN formal, non formal dan Ujian Nasional Berbasis Komputern (UNBK) tahun 2016.

UN secara manual berlangsung di 21 sekolah pelaksana, UNBK berlangsung di satu SMA dan satu SMK, dan Ujian Kejar Paket C berlangsung di 17 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Selain Bupati Eltinus, kata dia, Wakil Bupati Yohanis Basang juga membuka soal UN di SMAN 4, dan Sekda Mimika Ausilius You membuka soal di SMA Katolik Tiga Raja, yang melaksanakan ujian secara online untuk pertama kali di Kabupaten Mimika.

“Kami sudah surati PLN dan Telkom, agar selama pelaksanaan UNBK tidak ada pemadaman listrik juga gangguan jaringan. Dua hal ini sangat penting karena, kalau ada pemadaman listrik dan jaringan gangguan, maka pelaksanaan ujian akan susah untuk capai sukses,” ungkap Dani.

Lanjut Dani, tentu semua pihak berharap tidak ada gangguan atau kendala selama pelaksanaan ujian. Sementara terkait pengawas akan gunakan pengawas silang, ditambah keamanan dari Kepolisian.

“Untuk soal dan LJK yang ke SMAN 3 di Kaokanao sudah berangkat kemarin, Minggu (3/4). Jumlah peserta ujian untuk SMA sebanyak 1083 SMK sebanyak 1004, dan kejar paket C sebanyak 500 peserta. Hari pelaksanaan ujian formal dan formal sama, hanya saja waktu pelaksanaan berbeda. Ujian non formal kejar paket C akan berlangsung setelah ujian formal berakhir,” tambah Dani.

Sementara itu, Sekretaris Dispenmen, Nius Wenda secara tegas meminta kepada seluruh Guru dan pengawas UN untuk tidak mengintimidasi  siswa. Biarkan siswa mandiri dalam mengerjakan soal, dan sekolah jangan hanya mengejar kelulusan saja, tetapi utamakan prestasi dan kualitas kelulusan anak didik.
“Kepada guru sebagai penyelenggara pendidikan, kita dituntut oleh indeks pembangunan manusianya. UN ini harus betul-betul anak menyelesaikan ujian dengan mandiri, tidak ada lagi ada yang membantu. Karena kelulusan anak ditentukan di tingkat Kabupaten melalui sekolah-sekolah dalam Ujian Sekolah,” ungkap Nius  kepada Wartawan di Graha Emeneme Yauware, Jumat (1/4).

Menurut Wenda, UN kali ini bukan jaminan menentukan kelulusan siswa, sebab sebenarnya anak itu sudah dinilai dari sikap, karakternya selama tiga tahun proses pembelajaran.

“Jadi kami sampaikan kepada kepala sekolah, pengawas sekolah untuk betul-betul memberikan kesempatan anak bekerja sendiri tidak ada intervensi atau hal lain. Lebih bagus satu atau dua orang lulus murni dengan prestasi, dari pada kita selalu membantu meluluskan, dimana secara tidak langsung kita mematikan sumber daya manusia dalam mengejar kualitas pendidikan,” ujar Wenda.

 Wenda menambahkan, anak-anak ini usia muda dan masih ada kesempatan untuk mengululangi pembelajaran, kalau nilai tidak lulus ada ujian perbaikan. Sehingga setiap sekolah jangan mengejar jumlah kelulusan, tetapi harus mengejar kualitasnya.

“Selaku sekretaris Dispenmen  saya mengajak supaya mari kita kejar kualitasnya bukan kejar indeks kelulusan saja.  Pemerintah jangan melihat sekolah lulus semua lalu orang tua bangga dan senang. Jangan kejar hal itu, karena itu membodohi mematikan SDM nya. Anak-anak ini harus kerja mandiri mulai dari sekarang , jangan lambat,” tambah Wenda.

Wenda menjelaskan, untuk Kabupaten Mimika didalam mengejar penyesuaian tingkat kualitas masih sangat jauh dan tertinggal. Contohnya, pelaksanaan UNBK bukannya sekolah negeri, malah sekolah yayasan.

“Harus ada perhatian khusus, karena bicara pembangunan, bicara Musrenbang punya program bagus tapi yang akan kerja barang ini adalah anak-anak generasi,” kata Wenda. (Maria Welerubun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel