-->

Umat Katolik Ikut Prosesi Jalan Salib Hidup

SAPA (MERAUKE) – Ratusan umat Katolik di Mopah Merauke mengikuti prosesi jalan salib hidup yang didramatisasi oleh orang muda Katolik Paroki Sang Penebus, Jumat (25/3) lalu.

“Jumat Agung bukan sebagai moment yang menyedihkan. Tapi proses untuk menghayati kisah sengsara dan wafat Tuhan Yesus,” ungkap Pastor Paroki Sang Penebus, Adven F.X Pateh MSC, dalam khotbahnya.

Katanya, Jumat Agung merupakan moment syukur dan cinta karena Tuhan Yesus mengurbankan diri untuk keselamatan umatNya.

“Sengsara yang dialami oleh Tuhan sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungnya, kesengsaraan kitalah yang dipikulnya. Kristus mati untuk segala dosa kita,” ujarnya.

Ia menegaskan ada dua pesan dari peristiwa sengsara dan wafat Yesus disalib. Pertama tentang pengorbanan, pengorbanan tanpa paksanaan atau dipaksakan. Kedua tentang kesetiaan, di mana umat diajar untuk setia menjalani hidup.

“Tanpa pengorbanan maka cinta hanya dimulut saja. Dalam hidup berkeluarga atau berkomunitas butuh pengorbanan untuk mempertahankan cinta dan kebersamaan. KesetiaanNya di kayu salib berbuah keselamatan bagi kita,” pungkasnya.

Perlu diketahui, prosesi jalan salib merupakan bagian dari perayaan Jumat Agung untuk memperingati sengsara dan wafat Yesus Kristus. Prosesi jalan Salib di Paroki Sang Penebus dimainkan oleh OMK setempat, dimulai pukul 13.00 Wit dan berakhir 15.00 Wit

Pantauan media ini, ratusan umat Katolik mengikuti teatrikal Jalan Salib itu dari stasi Jati-Jati, yang kemudian berarakan sejauh 2 kilometer menuju Gereja Sang Penebus, tempat Yesus disalibkan. Prosesi ini mengisahkan kisah sengsara Yesus disalib untuk menebus dosa umatNya. (emanuel)



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel