-->

Polres Mimika Tangani Kasus Dugaan Malpraktik

SAPA (TIMIKA) – Polres Mimika saat ini sedang menangani kasus dugaan malpraktik yang terjadi pada salah satu pasien klinik Kuala Kencana yang berobat pada Sabtu (26/3) lalu. Sementara dalam kasus dugaan malpraktik ini, penyidik memeriksa tiga orang saksi yang merupakan tim medis dari klinik Kuala Kencana dima tempat korban sebelumnya berobat.

Salah satu pasien klinik Kuala Kencana yang bernama Ray Tobing (40) dan merupkaan seorang karyawan, meninggal dunia setelah berobat di klinik Kuala Kencana pada Sabtu pekan lalu. atas kejadian itu, laporan dari pihak keluarga mengenai adanya dugaan malpraktik, dimasukkan ke Polres Mimika pada hari yang sama. Sementara ini terkait laporan itu, penyidik sedang menindaklanjuti untuk mengetahui apakah benar telah terjadi malpraktik. Saat ini juga sudah dilakukan pemeriksaan tiga orang saksi dari tim medis klinik Kuala Kencana.

“Sementara ini (kemarin-red) kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi, jadi masih proses. Kemungkinan kita agak terkendala, karena dari pihak korban tidak mau untuk di autopsi, dan penolakannya sudah dibikin. Itu (autopsi) sebenarnya menjadi pegangan kita supaya kita mengetahui yang sebenarnya terjadi, karena kita juga tidak bisa simpulkan itu malpraktik, karena kita tidak punya data atau bukti yang kuat,” jelas kasat Reskrim Polres Mimika, AKP Galih Wardani, yang dikonfirmasi awak media diruang kerjanya, Rabu (30/3).

Kronologis singkat yang dapat dijelaskan Galih, pada Sabtu lalu sekitar pukul 12.00 WIT korban tiba di emenrgency klinik Kuala Kencana untuk berobat. Setelah berobat korban kemudian pulang kerumahnya di jalan Kartini ujung, Timika, dengan menggunakan sepeda motor. Namun disaat pulang, korban sempat terhenti di check point 430 Kuala Kencana karena merasakan sakit pada dada, kemudian pihak security membantu korban pulang kerumahnya.

Saat tiba dirumah dan masuk kedalam kamarnya, korban kembali mengalami serangan mendadak (anfal), dalam hal ini korban merasakan kesakitan pada hati, karena pada saat itu juga anak korban sempat masuk ke mkamar korban dan menanyakan rasa sakit yang dialami oleh korban.

“Anak korban masuk kedalam (kamar) dan ditanya sakit bagian apa, dijawab sakit pada hatinya dan kemudian korban mengeluarkan busa pada mulut, kemudian korban tidak sadarkan diri,” jelasnya.

Korban yang tidak sadarkan diri kemudian dibawa ke RS Tjandra Medika, jalan Budi Utomo. Setiba di RS Tjandra Medika, nyawa korban tidak dapat tertolong lagi, korban dinyatakan oleh dokter sudah meninggal dunia. Setelah dari RS Tjandra Medika, korban kemudian dibawa kembali oleh keluarga ke klinik Kuala Kencana, selanjutnya diarahkan ke RSUD Mimika untuk dilakukan pemeriksaan terhadap jasad korban.

“Yang jelas saat di klinik Tjandra, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa, tapi apakah itu meninggal di rumah atau dijalan, kita belum tahu. Saksi sudah kita panggil dan hari ini akan dilakukan pemeriksaan tiga saksi dari tim medis klinik Kuala Kencana,” kata Galih.

Sementara itu keteranagn yang diperoleh dari pihak RS Tjandra Medika menjelaskan, pada Sabtu sekitar pukul 15.00 WIT, korban dengan diantar pihak keluarga datang membawa korban yang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Selanjutnya korban dimasukkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk dilakukan pemeriksaan oleh pihak medis. Saat pemeriksaan dilakukan, ternyata dokter menyatakan korban telah meninggal dunia.

“Memang sudah tidak sadar, dimasukkan ke IGD lalu suster panggil dokter datang dan diperiksa, saat periksa, dokter katakan sudah tidak ada (meninggal),” jelas Haji Syamsuddin, kepala HRD RS Tjandra Medika kepada awak media saat dikonfirmasi.

Bahkan menurut Syamsuddin, korban baru pertama kali mendatangi RS Tjandra medika, sehingga terkait riwayat penyakit yang diderita korban, pihaknya tidak mengetahui.

“Dia (korban-red) juga tidak pernah melakukan pemeriksaan disini, ini baru pertama kali itu. waktu itu tidak ada langkah yang diambil, karena diperiksa sudah tidak ada denyut jantung, sehingga dokter katakan sudah tidak ada. Kita tidak tahu soal riwayat penyakitnya, karena tidak ada keterangan,” terang Syamsuddin. (Saldi Hermanto)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel