Pengembangan Komoditas Palawija Diarahkan ke Meepago
pada tanggal
Tuesday, March 15, 2016
SAPA (JAYAPURA) – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikutura (TPH) Provinsi Papua, Ir Semuel Siriwa,MSi mengatakan pengembangan komoditas seperti padi, kedelai, ubi jalar (Palawija) dan buah merah diarahkan untuk menyuplai kebutuhan masyarakat di wilayah Meepago dan sekitarnya.
“Memang di daerah Meepago, ini lebih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sama halnya dengan pengembangan komoditas di daerah Lapago,”kata Siriwa saat ditemui di Jayapura, pekan kemarin.
Sementara itu khusus untuk pengembangan komoditas seperti ubi jalar, sayuran dan buah merah ini. Selain diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah Lapago, diharapkan juga untuk memenuhi kebutuhan sayuran dataran tinggi dan minyak buah merah di Kota Jayapura, Sentani – Kab. Jayapura dan sekitarnya.
“Untuk pengembangan buah merah di wilayah Lapago dimulai dari penyiapan benih ditingkat penangkar, pengembangan sampai home industry minyak buah merah,”terangnya
Berdasarkan citra satelit, ujar Siriwa, luas lahan buah merah di wilayah Lapago berjumlah 503,2 hektar dan kabupaten yang memiliki luasan buah merah yang besar adalah Kabupaten Jayawijaya 229,9 hektar, Mamberamo Tengah mencapai 128,9 hektar dan Tolikara mencapai 67,6 hektar
“Khusus untuk buah merah memang pemerintah telah menyiapkan bibit buah merah sekitar 1000 pohon, penyiapan bibit sebanyak ini untuk mewujudkan buah merah sebagai produk primadona di Papua,”akunya.
Sementara untuk pengembangan buah merah sendiri, menurut Siriwa, pihaknya tahun ini bakal fokus untuk mengembangkan buah merah di 14 kabupaten sebagai sentra pengembangan buah merah dan dari 14 kabupaten tersebut terdapat Kabupaten Tolikara, Mamberamo Tengah, Yahukimo, Yalimo dan Puncak Jaya yang secara wilayah adat masuk kawasan Lapago. (maria fabiola)
“Memang di daerah Meepago, ini lebih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sama halnya dengan pengembangan komoditas di daerah Lapago,”kata Siriwa saat ditemui di Jayapura, pekan kemarin.
Sementara itu khusus untuk pengembangan komoditas seperti ubi jalar, sayuran dan buah merah ini. Selain diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah Lapago, diharapkan juga untuk memenuhi kebutuhan sayuran dataran tinggi dan minyak buah merah di Kota Jayapura, Sentani – Kab. Jayapura dan sekitarnya.
“Untuk pengembangan buah merah di wilayah Lapago dimulai dari penyiapan benih ditingkat penangkar, pengembangan sampai home industry minyak buah merah,”terangnya
Berdasarkan citra satelit, ujar Siriwa, luas lahan buah merah di wilayah Lapago berjumlah 503,2 hektar dan kabupaten yang memiliki luasan buah merah yang besar adalah Kabupaten Jayawijaya 229,9 hektar, Mamberamo Tengah mencapai 128,9 hektar dan Tolikara mencapai 67,6 hektar
“Khusus untuk buah merah memang pemerintah telah menyiapkan bibit buah merah sekitar 1000 pohon, penyiapan bibit sebanyak ini untuk mewujudkan buah merah sebagai produk primadona di Papua,”akunya.
Sementara untuk pengembangan buah merah sendiri, menurut Siriwa, pihaknya tahun ini bakal fokus untuk mengembangkan buah merah di 14 kabupaten sebagai sentra pengembangan buah merah dan dari 14 kabupaten tersebut terdapat Kabupaten Tolikara, Mamberamo Tengah, Yahukimo, Yalimo dan Puncak Jaya yang secara wilayah adat masuk kawasan Lapago. (maria fabiola)