-->

Distan Merauke Kampanye Pangan untuk Bercocok Tanam

SAPA (MERAUKE) – Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Merauke mengklaim telah melakukan kampanye pangan sejak 2009 lalu. Usaha ini dalam rangka mendorong petani bercocok tanam.

“Kami lakukan dengan kampanye pangan sejak 2009, atau sebelum Mifee masuk. Itu sudah kami lakukan hingga sekarang,” terang Kadistan Merauke, Bambang Dwiatmoko, Jumat (18/3).

Kampanye bermaksud menarik minat investasi untuk mengembangkan pangan di Merauke. Lantaran saat masuknya program Merauke Integrated Food And Energi Estate (Mifee), ada sekitar 45 perusahaan ingin beroperasi di Merauke.

“Terutama agar lokasi-lokasi yang layak pangan itu dibangun. Dan hingga saat ini sudah ribuan hektar yang dikelola, baik oleh pemerintah, swasta dan masyarakat,” terangnya.

Menurutnya, Distan Merauke telah membangun komunikasi intens dengan pemerintah pusat agar memberikan insentif-insentif khusus bagi investor yang bergerak di bidang pangan. Insentif itu termasuk keringan pajak, perijinan dan sebagainya.

“Perijinan itu diurus di provinsi dan pusat. Pangan itu berbeda dengan perkebunan. Kalau perkebunan ada HGUnya, investor mudah dari segi modal. Sehingga pangan kurang diminati. Untuk itu kami terus kampanye pangan,” ujarnya.

Sebelumnya, mantan Bupati Merauke Romanus Mbaraka mengungkapkan ada 4 sektor utama di Merauke yang mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan, terhitung sejak 2013 lalu,” ujarnya.

Untuk tanaman pangan khusus padi mengalami peningkatan signifikan di 2013, yakni 177.581 ton dari 144.946 ton di tahun sebelumnya. Produksi tertinggi padi di Distrik Tanah Miring, 56.444 ton, Kurik 42.309 ton dan Semangga 39.727 ton.

Untuk tahun 2016,  target tanam padi tahun 2015/2016 seluas 44.623 hektar. Target tanam padi itu sesuai Surat Keputusan Bupati Merauke tertanggal 9 November 2015 lalu. (emanuel)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel