-->

Cegah Penyebaran HIV-AIDS, KPAD Sosialisasi Pemetaan Populasi

SAPA (TIMIKA) – Untuk menekan meluasnya penyebaran dan bertambahnya kasus HIV – AIDS di Kabupaten Mimika, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Mimika menggelar sosialisasi pemetaan populasi kunci berbasis wilayah kerja puskesmas di 2016.

Kegiatan sosialisasi dibukakan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Erens Moekubun,SE,MMKes, yang dihadiri Sekretaris KPAD Mimika, Raynold Ubra, para kepala distrik, kepala puskesmas dan LSM. Dan kegiatan ini sendiri berlangsung di Resto 66 Jalan Cenderawasih, Senin (14/3)

Kepala Dinkes Kabupaten Mimika, Erens Meokbun dalam sambutannya mengatakan, pemetaan populasi kunci berbasis wilayah kerja, memang harus ditingkatkan. Karena ini salah  satu cara untuk menekan penyebaran HIV - AIDS di Mimika.

"Pengetahuan berupa sosialisasi atau pelatihan, sangat penting untuk diberikan kepada masyarakat, agar penyebaram HIV terus berkurang setiap tahunnya,"kata Erens.

Menurutnya, pemetaan populasi kunci menjadi suatu program untuk mendapatkan data yang akurat. Dimana data tersebut diperoleh langsung dari masyarakat. Dan hasilnya akan dijadikan dasar dalam pelaksanaan program kerja dari Dinas Kesehatan melalui KPAD Mimika.

"Populasi kunci menjadi salah satu program, untuk mendapatakan data yang akurat. Apalagi warga kita ini sering pindah, sehingga pemetaan ini penting," terang Erens.

Ia mengharapkan, ada dukungan dari masyarakat dan juga kepala distrik. Supaya data yang diperoleh nantinya lebih akurat dengan berapa jumlah pasien yang menderita penyakit HIV dan AIDS.

"Memiliki data yang akurat, maka kita bisa tahu berapa jumlah pasien setiap wilayah, kemudian dari data yang ada kita mampu untuk mengatasinya,"jelas Erens.

Sekretaris KPAD Kabupaten Mimika,  Raynol Ubra menjelaskan, populasi kunci selain wanita pekerja seks di BAR, panti pijat, lokalisasi tetapi ada juga gay yang berasal dari anak sekolah, berada di Mimika. Sehingga sangat perlu untuk dilakukan pemetaan di setiap wilayah kerja puskesmas.

 "Sebarannya, terkonsentrasi pada Distrik Wania, Mimika Baru, dan juga Distrik Mimika Timur dan ada empat kelompok yang menjadi pelanggan mereka, yakni dari pekerja swasta termasuk karyawan PT.FI, TNI-POLRI, PNS dan anak-anak pelajar, sehingga menjadi catatan penting untuk kita bagaimana mengendalikan epidemi HIV AIDS,"tutur Ubra.

Menurutnya, kelompok-kelompok prostitusi yang ada disebut, sebagai populasi kunci yang menutup dan membuka memperbesar, memperkecil epidemi berada di populasi kunci. Sehingga harus di atur, dengan baik supaya epidemi atau besaran HIV AIDS sampai di masyarakat umum tidak terlalu berpengaruh.
"Jadi sosialisasi pemetaan ini, sangat penting untuk dilakukan untuk memperkecil besaran HIV AIDS,"kata Ubra. (Ervi Ruban)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel