Butuh Strategi Jitu Lolos ke PON
pada tanggal
Thursday, March 17, 2016
SAPA (JAYAPURA) - Salah satu pengamat sepakbola Papua yang juga mantan penjaga gawang Persipura era-80an, Nico Dimo mengingatkan pelatih tim sepakbola Pra PON Papua, Djoko Susilo jeli dalam meracik strategi pada ajang babak kualifikasi ulang Grup F yang direncanakan 20-26 Maret mendatang di Stadion Pakansari Bogor, Jawa Barat.
Ia mengatakan, mantan pelatih Persiwa Wamena itu butuh strategi jitu untuk meloloskan sepakbola Papua ke PON Jawa Barat yang akan diselenggarakan beberapa bulan lagi.
"Djoko Susilo perlu merancik tim asuhannya dengan sempurna. Jika tidak, bahaya akan mengancam. Dari sederet ujicoba dan rotasi sejumlah pemain beberapa waktu, terlihat kerangka tim belum sehat," kata Nico Dimo kepada Sapa, Senin (14/3).
Menurutnya, kekompakan permainan tim belum terlihat maksimal dalam beberapa ujicoba terakhir. Variasi serangan juga belum terlihat. Ketika lawan melakukan serangan balik, terlihat lini tengah dan barisan pertahanan belum memiliki koordinasi baik.
"Pemain depan juga saya masih lemah ketika berduel dengan pemain lawan. Mereka muda kehilangan bola dan tak memiliki insting membaca datangnya boala. Hal-hal ini perlu jadi perhatian pelatih," ucapnya.
Ia khawatir, jika kondisi itu terjadi dalam babak kualifikasi Pra PON mendatang, bisa jadi boomerang untuk tim Papua. Lawan bisa memanfaatkan kesalahan-kesalahan itu menjadi serangan balik.
Katanya, Lawan Papua pada Pra PON mendatang adalah Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Meraka ini sudah pernah berhadapan dengan Papua pada babak kualifikasi di Jayapura lalu yang hasilnya dibatalkan. Tentu lawan sudah mengetahui segala kelebihan dan kekurangan tim Papua.
"Masih ada kesempatan untuk memperbaiki segala kekurangan tim. Pelatih dan assiten pelatih harus duduk bersama memikirkan hal ini," katanya.
Ketua Satgas Papua Bangkit Prestasi, John Banua Rouw mengatakan, pada dasarnya Papua siap main ulang. Namun ia menyayangkan pembatalan hasil Pra PON sepakbola zona VI yang digelar di Papua, Oktober 2015 lalu.
Menurutnya, ketika itu Papua ditunjuk sebagai tuan rumah Pra PON sepakbola melalui surat KONI Pusat. Ketika itu pengurus Asprov dari wilayah yang jadi peserta juga hadir. Dalam teknical meeting, semua tim menyatakan siap bermain.
"Padahal keputusan KONI Pusat pada Musornas di Papua memutuskan Pra PON sepakbola di Papua sah. Itu harusnya dihargai. Apa yang kami laksanakan ketika itu, sesuai petunjuk KONI Pusat. Selain itu, dalam surat KONI Pusat lalu, menyebut pelaksanaan Pra PON dilaksanakan setiap Cabor minimal sembilan bulan sebelum PON," kata Rouw.
Meski begitu, pihaknya akan berupaya agar sepakbola Papua lolos ke PON dan bisa menyumbang medali emas. Katanya, semua pihak terkait ingin mengembalikan generasi emas sepakbola Papua seperti PON 2004 lalu dimana Papua bisa membawa pulang medali emas. (Arjun)
Ia mengatakan, mantan pelatih Persiwa Wamena itu butuh strategi jitu untuk meloloskan sepakbola Papua ke PON Jawa Barat yang akan diselenggarakan beberapa bulan lagi.
"Djoko Susilo perlu merancik tim asuhannya dengan sempurna. Jika tidak, bahaya akan mengancam. Dari sederet ujicoba dan rotasi sejumlah pemain beberapa waktu, terlihat kerangka tim belum sehat," kata Nico Dimo kepada Sapa, Senin (14/3).
Menurutnya, kekompakan permainan tim belum terlihat maksimal dalam beberapa ujicoba terakhir. Variasi serangan juga belum terlihat. Ketika lawan melakukan serangan balik, terlihat lini tengah dan barisan pertahanan belum memiliki koordinasi baik.
"Pemain depan juga saya masih lemah ketika berduel dengan pemain lawan. Mereka muda kehilangan bola dan tak memiliki insting membaca datangnya boala. Hal-hal ini perlu jadi perhatian pelatih," ucapnya.
Ia khawatir, jika kondisi itu terjadi dalam babak kualifikasi Pra PON mendatang, bisa jadi boomerang untuk tim Papua. Lawan bisa memanfaatkan kesalahan-kesalahan itu menjadi serangan balik.
Katanya, Lawan Papua pada Pra PON mendatang adalah Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Meraka ini sudah pernah berhadapan dengan Papua pada babak kualifikasi di Jayapura lalu yang hasilnya dibatalkan. Tentu lawan sudah mengetahui segala kelebihan dan kekurangan tim Papua.
"Masih ada kesempatan untuk memperbaiki segala kekurangan tim. Pelatih dan assiten pelatih harus duduk bersama memikirkan hal ini," katanya.
Ketua Satgas Papua Bangkit Prestasi, John Banua Rouw mengatakan, pada dasarnya Papua siap main ulang. Namun ia menyayangkan pembatalan hasil Pra PON sepakbola zona VI yang digelar di Papua, Oktober 2015 lalu.
Menurutnya, ketika itu Papua ditunjuk sebagai tuan rumah Pra PON sepakbola melalui surat KONI Pusat. Ketika itu pengurus Asprov dari wilayah yang jadi peserta juga hadir. Dalam teknical meeting, semua tim menyatakan siap bermain.
"Padahal keputusan KONI Pusat pada Musornas di Papua memutuskan Pra PON sepakbola di Papua sah. Itu harusnya dihargai. Apa yang kami laksanakan ketika itu, sesuai petunjuk KONI Pusat. Selain itu, dalam surat KONI Pusat lalu, menyebut pelaksanaan Pra PON dilaksanakan setiap Cabor minimal sembilan bulan sebelum PON," kata Rouw.
Meski begitu, pihaknya akan berupaya agar sepakbola Papua lolos ke PON dan bisa menyumbang medali emas. Katanya, semua pihak terkait ingin mengembalikan generasi emas sepakbola Papua seperti PON 2004 lalu dimana Papua bisa membawa pulang medali emas. (Arjun)