-->

Smelter Harus di Timika, Bupati Omaleng Tegas dan Diapresiasi Komisi VII DPR RI

 
SAPA (JAKARTA) – Smelter atau pabrik pemurnian mineral emas yang sejauh ini masih membuat bingung juga banyak pihak, ditegaskan Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, SE harus tetap dibangun di Kabupaten Mimika. penegasan itupun mendapatkan apresiasi Komisi VII DPR RI.

Demikian informasi yang diperoleh Salam Papua langsung dari ruang pertemuan parlemen, Selasa (9/2), yang digelar Komisi VII DPR RI bersama Bupati Mimika dan sejumlah Bupati di sekitar wilayah penambangan PTFI. Termasuk perwakilan dari Pemerintah Provinsi Papua, dimulai sejak pukul 17.00 hingga 19.00 WIB.

Bahkan dari pemberitaan media online, Okezone pun diketahui penegasan Bupati Mimika, Eltinus Omaleng meminta PT Freeport Indonesia membangun pabrik pemurnian hasil tambang (smelter) di Papua dan menentang keras rencana Freeport untuk membangunnya di Gresik, Jawa Timur.

Penegasan itu terdengar lantang dari bupati Eltinus Omaleng dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, Pemerintah Papua memiliki sejumlah catatan yang harus dipenuhi Freeport. Hal itu harus dilakukan Freeport, jika ingin memperpanjang kontraknya di Indonesia.

"Saham harus dimiliki oleh masyarakat Papua. Smelter harus bangun di Papua, tidak boleh di Gresik. Freeport jangan kurang ajar," paparnya di ruangan sidang DPR RI.

Grasberg di Surabaya?
Polemik itu diketahui berawal saat PT Freeport Indonesia (PTFI) menyatakan siap membangun pabrik pengolahan dan pemurnian konsentrat (smelter) yang ada di Gresik, Jawa Timur. Freeport berjanji pembangunan smelter akan dimulai pada Juli 2016.

Director and Executive Vice President Freeport Indonesia, Clementino Lamury menyebutkan, progress rencana pembangunan smelter saat ini baru mencapai 11,5 persen. Pasalnya, penandatanganan engineering procurement construction (EPC) baru dilakukan akhir 2015.

Bupati Eltinus Omaleng akibatnya mengeluarkan pernyataan pedas terkait pembangunan smelter PT Freeport Indonesia dan berharap smleter bisa dibangun di Papua, lahan pun sudah disiapkan seluas 3.000 hektare bila Freeport membangun smelter di Papua. Sehingga, lanjutnya, tidak ada alasan lagi Freeport membangun smelter di Jawa Timur.

"Hai Clemen, apakah gunung Grasberg itu berada di Surabaya? Kau (PTFI) ini pencuri," cetusnya.

Sebelumnya Clementino menyebutkan, progress rencana pembangunan smelter saat ini baru mencapai 11,5 persen. Pasalnya penandatanganan engineering procurement construction (EPC) baru dilakukan akhir 2015.

Selain ketegasan itu, Bupati Eltinus Omaleng yang didukung pula Bupati lainnya di wilayah pegunungan tengah Papua memang diakui sejumlah mahasiswa yang sempat hadir dan mendengarkan pertemuan itu, juga tegas soal perpanjangan Ijin Kontrak Karya (KK) PTFI, bahkan soal sudah saatnya Presiden PTFI itu harus dipimpin oleh Putra asli Papua. Terutama yang ada dalam PT Freeport Indonesia.

Semua penegasan itupun diapresiasi Komisi VII DPR RI, yang selanjutnya  berjanji juga melakukan peninjauan langsung kondisi PTFI dalam waktu dekat. (sam/okz)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel